| 40 Views

Gagalnya Kapitalisme Lindungi Gizi Rakyat, Khilafah Hadir Membawa Solusi

Oleh : Anne
Ciparay Kab. Bandung

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai berhasil, padahal menimbulkan keracunan massal di berbagai daerah. Seperti contoh kasus yang terjadi di kota Bogor, jumlah korban keracunan diduga akibat mengkonsumsi makan bergizi gratis bertambah jadi 210 orang, berdasarkan perkembangan kasus hingga 9 Mei 2025. Hal ini sesuai pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno dalam keterangan tertulis, yang mana beliau menyatakan "total perkembangan kasus dugaan keracunan makanan dari tanggal 7-9 Mei 2025, secara kumulatif total korban yang tercatat sebanyak 210 orang". Itu yang terjadi hanya di bulan Mei, belum di bulan yang lainnya, dan di berbagai daerah yang lainnya.(www.cnnindonesia.com)

Bahwasanya program MBG ini sukses dan berhasil, merupakan klaim berbahaya. Negara seharusnya tidak boleh lalai mengenai kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat meskipun satu orang. Hal ini, terjadi akibat industri kapitalis yang lebih mengutamakan keuntungan daripada keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Program MBG yang sedianya bertujuan untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas gizi anak-anak, bahkan hingga pemerintah pun melakukan efisiensi pada banyak sektor. Pelaksanaannya, pemerintah telah melupakan hal penting dari program MBG ini sendiri, yakni kualitas makanan yang dibuat dan yang didistribusikan benar-benar menjamin keselamatan dan keamanan bagi anak-anak.

Belum selesai urusan keracunan dan dapur MBG yang bermasalah ini, malah muncul ide dari pemerintah mengasuransikan MBG. Ini artinya, patut dipersoalkan akan peran negara dari sisi kontrol, pengawasan, dan penjamin gizi rakyat. Ketiga tugas tersebut penting dan telah menjadi wewenang serta kewajiban negara, namun nyatanya pemerintah malah membuka peluang pihak ketiga dalam menjalankan program ini.

Inilah, kenyataan pahit jika negara menerapkan sistem Kapitalisme. Sistem yang terbukti gagal menjamin kualitas gizi generasi, kapitalisme juga gagal menyejahterakan rakyatnya. Tersebab, minimnya lapangan pekerjaan, masyarakat tidak dapat memenuhi  kebutuhan dasar mereka.

Solusi yang berbeda diberikan oleh sistem Islam. Dalam sistem Islam, program seperti MBG ini bukanlah solusi preventif dalam menangani masalah gizi. Adanya masalah stunting dan gizi buruk adalah akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar. Melainkan lebih ke masalah kemiskinan yang menghalangi terbentuknya generasi sehat dan kuat.

Sehingga dalam sistem Islam, problem fundamental yang harus dituntaskan adalah kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Oleh karenanya, negara yang menerapkan sistem Islam akan memperhatikan setiap jengkal kebijakan agar hak dan kebutuhan rakyat benar-benar terjamin.

Negara dengan sistem Islam, yakni Khilafah akan bertanggung jawab penuh atas keamanan pangan dan gizi masyarakat, bukan diserahkan kepada mekanisme pasar atau korporasi. Maka, berdasarkan catatan sejarah, Khilafah mampu menjamin terbukanya lapangan kerja yang luas, melalui pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan sektor produktif.

Alhasil, dengan mekanisme tersebut, seluruh rakyat dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan baik, termasuk pemenuhan gizi. Karena, di dalam Islam generasi yang sehat, kuat, dan tangguh itu wajib diupayakan, sebab mereka adalah pemegang tongkat estafet peradaban.

Wallahu a'lam bish shawwab.


Share this article via

14 Shares

0 Comment