| 174 Views

Fenomena Pengangguran Massal, Bukti Kapitalisme Gagal Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Oleh : Fitra Asril
Tamansari, Bogor

IMF melaporkan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama dengan tingkat pengangguran tertinggi se-ASEAN pada tahun 2014. Data tersebut diperoleh berdasarkan persentase penduduk berusia 15 tahun keatas yang sedang mencari pekerjaan. Data dari Badan Pusat Statistik  (BPS) pada tahun 2014, jumlah penganggur bergelar sarjana tercatat sebanyak 495.143 orang. Angka ini melonjak tajam menjadi 981.203 orang pada tahun 2020, meski sempat mengalami penurunan sebanyak 842.378 orang di tahun 2024, namun jumlah tersebut masih tergolong tinggi.

Tingginya tingkat pengangguran di negeri ini menunjukkan ketidakseimbangan jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah tenaga siap kerja setiap tahunnya. Tidak sedikit jumlah sarjana yang terpaksa bekerja di sektor informal seperti menjadi pembantu rumah tangga, pengasuh anak, supir bahkan menjadi _office boy_ (pramukantor). Mereka terpaksa mengambil pekerjaan tersebut bukan soal rendahnya daya juang, namun lapangan kerja di sektor formal yang semakin menipis dan badai pemutusan kerja (PHK) dalam beberapa tahun terakhir.

Ketersediaan lapangan pekerjaan erat kaitannya dengan sistem ekonomi yang diterapkan di sebuah negara. Dan Indonesia salah satu penganut sistem ekonomi kapitalisme, terbukti dengan adanya investigasi, privatisasi, yang menjadi acuan negeri ini dalam merancang roda ekonomi termasuk menciptakan lapangan pekerjaan. Sektor industri nya juga bertumpu pada keuntungan materi semata, pekerja hanya dijadikan mesin untuk menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Belum lagi sumber daya alam yang melimpah di negeri ini dikuasai oleh swasta dan asing atas nama investasi. Padahal ini termasuk privatisasi sumber daya alam yang membuat perekonomian rakyat makin melemah dan angka pengangguran makin tinggi. Tugas negara dalam pengurusan urusan rakyat menjadi terabaikan, negara hanya bertindak sebagai regulator yang mementingkan para korporat. Inilah akar masalah sejati dari maraknya pengangguran. Kapitalisme tidak mampu menyediakan kesempatan kerja yang layak dan merata bagi seluruh rakyat.

Sejatinya Islam mempunyai solusi akan hal itu. Didalam Islam wajib bagi negara menyediakan lapangan pekerjaan baik dengan memberikan modal usaha maupun sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Rakyat harus dibekali dengan ilmu dan keahlian melalui penerapan sistem pendidikan yang baik dan benar. Pemimpin wajib memperhatikan kondisi rakyat dan mengatur mereka hanya dengan syari'at Islam, niscaya pengangguran tidak akan terjadi.

Wallahu a'lam bi as-showab


Share this article via

14 Shares

0 Comment