| 129 Views

Demi Cuan, Kerusakan Dilakukan

Oleh : S. Widiyastuti
Muslimah Mt Khairunnisa Karawang

Makin kesini makin kesana. Banyak prilaku remaja yang semakin hari semakin meresahkan. Kita lihat fakta hari ini prilaku remaja semakin tak terkendali.

Perbuatan mereka banyak yang merugikan. Merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kenakalan remaja saat ini semakin beragam, dari aksi bullying, aksi kekerasan, hingga aksi tawuran yang makin meresahkan masyarakat.

Sungguh aksi-aksi mereka tidak pantas untuk ditiru.
Apalagi dijadikan ajang kebiasaan dalam pergaulan remaja.

Pada akhir-akhir ini para remaja melakukan aksi tawuran yang meresahkan masyarakat. Dimana aksi mereka disiarkan langsung lewat media sosial.

Aksi tawuran itu direkam oleh temannya dan di siarkan langsung, dengan tujuan supaya dilihat banyak orang, akhirnya dari siaran itu akun sang pengunggah video akan mendapatkan nominal uang dari media sosial.

Seperti aksi tawuran pelajar yang terjadi di jalan Pangeran Jakarta Pusat. Aksi tawuran disiarkan langsung di Instagram demi keuntungan.

Seperti yang disampaikan oleh  Wakapolsek Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto saat konferensi pers di Mapolres Jakarta Pusat pada Senin (25/5/2024)
Beliau mengatakan "Tawuran ini  dibuat live jadi fenomena ini dijadikan alat untuk mencari cuan demi keuntungan oleh masing-masing kelompok.
Aksi tawuran ini seperti untuk mencari pendapatan". 

Tawuran yang terjadi saat ini semakin menunjukkan kerusakan moral pada generasi remaja serta pola pikir yang hanya bertumpu pada kepuasan dan materi semata.

Jadi jiwa para remaja sudah digiring pada kesenangan yang menghasilkan uang serta kepuasan sesaat.

Sayangnya kebahagiaan mereka dapatkan dengan cara yang salah. Serta melanggar aturan-aturan yang ada bahkan melanggar hukum dari SyariatNya.

Prilaku ini juga mencerminkan bahwa gagalnya dunia pendidikan mencetak generasi yang berilmu dan bermartabat. Generasi yang ada saat ini pun adalah generasi sekuler.

Dimana generasi remaja saat ini banyak yang berprilaku jauh dari norma agama dan aturan di masyarakat.

Pasalnya perbuatan mereka meninggalkan aturan agama dalam kehidupan sehari-hari.
Aturan agama hanya dipakai saat beribadah saja.

Mereka akan berprilaku sesuai keinginan mereka tanpa melihat dari segi hukum agama.

Akhirnya pun mereka akan melakukan suatu perbuatan atas nama Cuan. Bagi mereka itulah kepuasan.

Jika kondisi saat ini dibiarkan, maka lambat laun akan muncul generasi berikutnya yang rusak pula.
Maka dari kondisi yang ada saat ini harus dirubah.

Pola pikir masyarakat dan remaja harus dirubah.
Harus ditanamkan bahwa ke keimanan dan ketakwaan harus ditingkatkan.
Mengubah tujuan hidup, tujuan hidup bukan sekedar materi semata.

Melainkan kehidupan itu ada aturan dari yang maha kuasa Allah SWT. Maka manusia harus taat padanya dan menjalankan semua aturan-aturanNya.

Dalam ranah ibadah dan dalam ranah kehidupan sehari-hari.
Kita manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas kehidupan ini.

Jika mental generasi remaja sudah menyatu dengan keimanan maka tidak akan ada lagi kerusakan.
Anak-anak sekolah pun akan fokus pada tujuan pendidikan yang mereka perjuangkan.

Prilaku mereka akan terjaga karena keterikatan dengan Allah SWT. Orientasi kehidupan bukan lagi soal materi semata.

Semoga masyarakat dan generasi remaja segera terbuka pemikirannya. Untuk kembali pada pemikiran yang Islami dan berbalut ketakwaan. Terwujudlah kehidupan yang lebih baik. Wallahu'alam


Share this article via

69 Shares

0 Comment