| 368 Views
Delapan Poin Penting Masalah Palestina

Reportase : Sari Liswantini
Aktivis Dakwah Ratu Erma Rahmayanti memaparkan setidaknya ada delapan poin penting yang menjadi hakikat persoalan Palestina serta berbagai petunjuk penyelesaiannya dengan benar.
Hal tersebut diungkapnya dalam sebuah rekaman video acara Nobar: Masalah Palestina dan Solusi Hakikinya, Ahad (30/6/2024) dan salah satu masjid di Depok.
Menurutnya, kedelapan poin tersebut yakni: Pertama, negeri Palestina adalah negeri Muslim Milik umat Islam. “Di sanalah Rasulullah Muhammad Saw mengimami beberapa Nabi salat di Masjidil Aqsha dan menjadi isyarat tentang kepemimpinan umat Islam,” jelasnya.
Lanjutnya, di tahun ke 15 H Palestina ditaklukkan oleh Khalifah Umar bin Khattab dan jadi bagian dari Negeri Muslim. Jadi persoalan pendudukan Palestina dan juga pembebasannya ini mutlak urusan umat Islam dan bukan hanya warga Palestina dan bangsa Arab saja.
Kedua, persoalan palestina ini sesungguhnya persoalan pendudukan dan perampasan negara oleh musuh Islam, karena masalahnya perampasan tentu solusinya adalah merebut kembali tidak ada cara yang lain.
“Seperti persoalan yang terjadi, dua orang ibu yang memperebutkan seorang bayi dimasa Nabi Sulaiman, apakah solusi normal jika kemudian bayi itu juga dibuang artinya dibunuh atau dimusnahkan, tentu tidak,” jelasnya di hadapan puluhan Muslimah Depok.
Ketiga, konflik Palestina dengan Zionis Yahudi hakikatnya konflik dengan para penjajah negara Barat.
“Karena merekalah yang melahirkan negara Israel, mereka support dengan dana, tentara, amunisi, senjata dan lainnya. Artinya kita tidak bisa memisahkan mereka dari konflik ini, bahkan Palestina ini menjadi pangkalan Militer untuk mereka dan ibaratnya jadi pedang yang siap memenggal leher umat Islam,” bebernya.
Keempat, usulan projek Eropa dan Amerika terhadap Palestina untuk menjaga hegemoni Yahudi tidak untuk Palestina tapi untuk seluruh negara wilayah Arab dan itu adalah kepentingan negara Barat dan mereka pun mengajak semua pemimpin Muslim dunia agar memandang masalah Palestina hanya masalah kemanusiaan yang perlu dibantu dengan bantuan-bantuan kemanusiaan.
Kelima, penguasa negeri Muslim adalah agen negara kafir penjajah, tidak menyelesaikan konflik Palestina.
Keenam, berbagai bantuan dana dari negara donor baik dari negara penjajah maupun negara Arab, sesungguhnya itu adalah harga atau uang politik saja bagi kemajuan-kemajuan projek mereka hegemoni Yahudi di Palestina.
Ketujuh, para penguasa negara arab di sekitar Palestina terbukti tidak mampu untuk mengenyahkan entitas zionis Yahudi, padahal kita tahu ,semua tentara Israel ini sangatlah lemah menghadapi sekelompok anak kecil, apa tah lagi jika mereka nanti menghadapi pasukan mujahid tentara Khilafah yang berkomitmen untuk membebaskan Palestina.
Kedelapan, usulan tentang solusi Palestina yang selama ini dirundingkan entah itu perdamaian, gencatan senjata atau solusi dua negara ataupun pengiriman tentara dari berbagai negara untuk perdamaian terbukti tidak menyelesaikan masalah tersebut, karena sampai hari ini tentara Yahudi masih bercokol di tanah palestina,” tambahnya.
Nah karena itu tentunya dengan fakta-fakta dan hakikat tadi, menurut Ustadzah Ratu Erma dapat disimpulkan secara benar dan dipaham bahwa kunci untuk persoalan ini adalah dengan tegaknya Daulah Khilafah yang akan memerintahkan tentaranya untuk membebaskan kezaliman di mana pun.
“Karena khilafah adalah negara adidaya baru yang akan menyejahterakan seluruh umat manusia dengan penerapan syari'at dan negara khilafah yang akan membebaskan setiap jengkal negeri manapun yang dizalimi,” pungkasnya.[]