| 200 Views
Childfree Layakkah Untuk Diminati ?

Oleh : Ummu Alvin
Aktioovis Muslimah
Angka childfree pada perempuan di Indonesia terpantau meningkat dalam empat tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia merilis laporan periode 2023 terkait kasus childfree. BPS melakukan survei kepada kelompok perempuan dan ditemukan 71 ribu perempuan berusia 15 hingga 49 tahun yang tidak ingin memiliki anak.Meski prevalensinya sempat menurun di awal pandemi COVID-19 yakni pada angka 6,3 hingga 6,5, tren kembali menanjak di tahun-tahun pasca pandemi.
Menurut data yang dihimpun oleh BPS, ada beberapa alasan perempuan tidak segera ingin memiliki keturunan diantara karena perempuan ingin mengejar pendidikan yang lebih tinggi, lalu menunda atau bahkan tidak berkeinginan memiliki anak, khususnya yang menempuh S2 dan S2.Alasan lainnya adalah sebab kesulitan ekonomi, dan ini dilaporkan menjadi alasan tertinggi seorang perempuan memilih childfree.Akan tetapi tidak menutup kemungkinan gaya hidup homoseksual juga menjadi alasan tersembunyi," demikian laporan BPS, dikutip detikcom Selasa (12/11/2024).
Pembahasan mengenai childfree semakin dikenal, setelah dipopulerkan oleh pegiat media sosial dan penulis Gita Savitri, yang mengungkapkan bahwa ia dan suaminya memutuskan untuk childfree. Memilih tidak memiliki anak dipandang sebagai kesadaran orang yang enggan melahirkan dan mengasuh anak daripada nantinya malah menelantarkan anak tersebut.
Mirisnya, pemerintah seolah mendukung dengan membenarkan kampanye Komnas Perempuan yang menyatakan bahwa childfree merupakan bagian dari HAM yang harus dihormati, padahal jika dibiarkan akan berdampak buruk pada populasi penduduk terutama umat Islam.
Pemahaman ide-ide sekuler barat telah merasuki benak dan jiwa para muslimah, mereka terbawa arus ideologi yang mengagungkan kebebasan, ditambah lagi dengan pemisahan agama dari kehidupan telah membuat mereka jauh dari akidah Islam dan melupakan kodrat dan fitrahnya sebagai muslimah.
Sesungguhnya ini semua terjadi karena umat jauh dari Islam, Islam hanya diambil sebagai agama spiritual semata padahal Islam adalah agama yang paripurna yang mampu menyelesaikan semua persoalan kehidupan termasuk persoalan perempuan. Islam juga sangat memuliakan perempuan.
Untuk mengatasi maraknya fenomena childfree ini, satu-satunya cara yang harus dilakukan adalah dengan kembali kepada sistem Islam, sistem yang menjadikan akidah Islam sebagai landasan kehidupan, yang akan menuntun umat dengan akidah dan ketakwaan yang kuat, Dengan akidah Islam yang kokoh, kaum muslim terutama muslimah akan menyadari dan meyakini bahwa rezeki itu berasal dari Allah SWT dan setiap anak membawa rezeki nya masing-masing.
Menganggap anak sebagai beban adalah bertentangan dengan akidah Islam, Allah SWT berfirman,
ٱللَّهُ لَطِيفٌۢ بِعِبَادِهِۦ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْقَوِىُّ ٱلْعَزِيزُ
Artinya: Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.(QS Asy- Syura : 19)
Allah SWT berfirman,
وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَٰقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيرًا
Artinya: Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (QS Al-Isra : 31)
Ketaatan pada syariat akan menghantarkan muslimah kembali pada fitrahnya sebagai ummun wa rabbatul bait, sebagai pencetak generasi tangguh yang dibanggakan oleh Rasulullah SAW kelak sesuai kodrat penciptaannya.
Dengan diterapkannya Islam, setiap muslimah akan tenang menjadi seorang ibu dan tercukupi semua kebutuhannya, negara juga tidak berlepas tangan dari rakyatnya karena fungsinya sebagai pengurus seluruh urusan umatnya, negara akan mempermudah urusan rakyatnya dalam mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup rakyatnya, dan tidak hanya itu, negara juga berkewajiban untuk menjaga pemikiran umatnya agar tidak tersusupi pemikiran-pemikiran asing yang bertentangan dengan Islami, umat juga harus dipahamkan akan pentingnya penerapan Islam secara kaffah di segala lini kehidupan sebagai solusi setiap problematika kehidupan.
Wallahu a'lam bish showwab.