| 21 Views
Bulan Muharram Saatnya Mewujudkan Persatuan Hakiki

Oleh: Mirna
Bulan bulan suci berlalu dengan sangat hampa bagi segelintir umat yang merindukan kedamaian, khususnya bagi kaum muslim yang ada di palestina. Dimana sebagian umat di berbagai negri di belahan bumi lainya masih bisa merasakan nikmatnya beribadah dan bergembira ria menyambut bulan bulan suci umat Islam. Memeriahkanya dengan sorak-sorai, makan lezat, pakaian bagus serta dapat berkumpul dengan orang orang yang di cintai, namun tidak dengan kaum muslim yang ada di palestina saat ini.
Hari hari mereka di temani dengan rasa ketakutan dan kecemasan, rasa lapar dan rasa sakit hati akibat harus kehilangan orang yang di cintai, entah sampai kapan penderitaan mereka bisa teratasi.
Sementara mereka harus di hadapi dengan bungkamnya saudara muslim di seluruh dunia terhadap nasib mereka. kaum muslim bagaikan buih di lautan terombang ambing dan bercerai, nampak banyak rupanya namun lemah bobot nya.
Tahun baru Islam kembali hadir menyapa kaum muslim namun tetap di penuhi persoalan persoalan menimpa umat Islam bahkan nasib umat semakin suram. Genosida Palestina masih terus terjadi di tengah pengkhianatan penguasa negeri muslim. tahun baru Islam seharusnya menjadi momen bagi umat Islam di seluruh dunia untuk mengenang berbagai Peristiwa sejarah bangkit nya umat islam, dan momen hijrahnya Rasulullah Saw dan para sahabat menjadi titik awal terwujudnya kemuliaan umat.
Kekuatan dan persatuan umat Islam di mulai saat bulan Muharram. dibulan inilah titik awal persatuan umat Islam dan kemuliaannya yang di bangkitkan di bawah kepemimpinan Rasulullah Saw. Yaitu dengan daulah Islam. mereka hidup dengan Sejahtera di bawah aturan Allah, sehingga nama dan keharuman islampun tersebar ke seluruh penjuru dunia hingga menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Bukan hanya itu saja kala itu umat islam di predikatkan sebagai umat terbaik dalam tatanan kehidupan. Juga menjadi aikon bukan hanya bagi bangsa nya namun bagi seluruh umat tak terkecuali orang orang non muslim baik itu bangsa arab ataupun dari luar arab. Mereka mengagumi islam baik dari pola pikir dan pola sikap islami yang ada pada diri umat Islam pada masa itu. Mengagumi politik dan pendidikan nya serta peradaban nya, sehingga tidak jarang orang non muslim pun banyak belajar tentang islam. dan berduyun-duyun masuk islam. Dengan itu Islam telah menjadi magnet bagi umat lainya.
Namun sayang kondisi keadaan kala itu sangat berbanding terbalik dengan kondisi saat ini, dimana nasib umat Islam diseluruh dunia sangat jauh dari kata aman sejahtera. Lebih lagi nasib kaum minoritas yang selalu dapat perlakuan buruk dari bangsa pendudukannya. tidak jarang mereka di ganggu di lecehkan kaum wanitanya, di larang berhijab syar'i, bahkan sampai di usir dari tempat tinggal mereka. wabilkhus di negri palestina pun di tanah suci kaum muslim, kiblat pertama umat Islam dan tanah kelahiran para nabi dan ulama tak luput jadi sasaran empuk para zionis, padahal ketika di hitung dari segi jumlah kaum muslim adalah umat terbesar di seluruh dunia namun hingga saat ini tidak mampu untuk berbuat apa apa.
sejatinya dari semua itu Umat Islam harus merenungkan kembali kondisi umat pada saat ini apa akar masalah kondisi buruk yang menimpa umat Islam saat ini hingga mereka kehilangan jati dirinya sebagai umat terbaik .
Seharusnya momen di bulan Muharram ini di jadikan pelajaran penting untuk meraih kemuliaan dan persatuan hakiki bagi seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Dan semoga dengan kembalinya bulan bulan suci ini membuat umat semakin sadar bahwa yang menjadikan mereka dalam keadaan terpuruk seperti saat ini ialah karena umat jauh dari agama nya dan aturan Allah SWT. Sehingga Satu-satunya cara untuk meraih kembali kemuliaannya adalah dengan kembali kepada aturan Allah dan menerapkannya dalam kehidupan secara kaffah.
Semoga dangan adanya segala bentuk musibah baik itu berupa bencana ataupun perpecahan pada umat hari ini yang mengakibatkan kelemahan menggerogoti tubuh Umat Islam bisa segera teratasi.yaitu dengan kesadaran umat dalam memaknai kebangkitan yang hakiki. Dan menghindari berbagai racun-racun dalam bentuk perpecahan yang di hembuskan oleh orang orang kafir penjajah.
Namun sayang selama umat Islam tidak memiliki sebuah junnah sebagai pelindung umat islam tetaplah akan terus merasakan nasib yang sama. Dari itu umat islam membutuhkan Sebuah institusi yang harus membimbing dan menjadi junnah yang kokoh bagi jiwa dan bagi agamanya. Yaitu sebuah sistem dan sebuah pemimpin yang benar-benar tunduk kepada aturan Allah SWT. Dan mampu menerapkan di seluruh umat manusia.
Sebab tanpa benteng itu umat Islam akan terus dalam keadaan terpuruk dan terpecah tanpa persatuan dalam setiap keadaan seperti yang terjadi saat ini. Sebab racun nasionalisme yang merusak. hakekatnya sebagai seorang muslim harus memiliki dorongan untuk bangkit dalam memperjuangkan sebuah sistem dan sosok pemimpin yang bisa membawa umat kepada kebangkitan hakiki yaitu melalui jamaah dakwah yang tulus dan istiqamah berjuang di jalan Allah SWT.
Wallahu a'lam bissawab