| 29 Views

Al- Quds Dikooptasi, Umat Islam Harus Bersatu Tidak Boleh Diam Dalam Kedzoliman Zionis

Oleh : Dewi Yuliani 

Lagi - lagi  Zionis menerapkan pembatasan jemaah salat di kompleks Masjid Al-Aqsa selama ramadan dengan dalih keamanan. Fakta itu menunjukkan wilayah ini masih dalam penjajahan, karena keamanan kaum muslimin di tangan orang kafir.  Sementara di gaza, di tengah gencatan senjata, Zionis menghalangi masuknya bantuan dalam berbagai bentuk. Nampak jelas, zionis mengontrol kaum muslim Palestina, baik di tepi barat maupun Gaza semuanya. Zionis paham bahwa umat Islam masih menyimpan potensi perlawanan sehingga merasa harus menggunakan cara politik dan militer untuk melakukan penekanan, bahkan di Al Quds.

Israel mengatakan pada hari Minggu pagi bahwa mereka telah menyetujui gencatan senjata sementara di Gaza selama bulan Ramadan bagi umat Muslim dan hari raya Paskah bagi umat Yahudi, menyusul usulan utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff.
Langkah tersebut dilakukan saat Tel Aviv menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina tersebut, beberapa jam setelah berakhirnya tahap pertama gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan.

Netanyahu berusaha membatalkan perjanjian gencatan senjata yang telah ditandatangani, untuk memenuhi perhitungan politiknya yang sempit dengan mengorbankan tawanan Israel di Gaza, kata Hamas dalam sebuah pernyataan.Ini adalah upaya terang-terangan untuk menghindari perjanjian dan menghindari perundingan untuk tahap kedua. Bahkan tidak ada pengumuman dari utusan AS tentang pengaturan gencatan senjata sementara di Gaza.

Menurut kelompok itu, lebih dari 100 warga Palestina telah tewas akibat tembakan tentara Israel di Gaza sejak kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari, selain menghalangi bantuan kemanusiaan dan bahan-bahan pertolongan ke daerah kantong itu.Hamas mendesak para mediator untuk menekan Israel agar memenuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan dan menerapkan protokol kemanusiaan dengan mengizinkan masuknya bahan-bahan tempat berlindung dan peralatan penyelamatan ke Gaza.

Perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah menghentikan perang genosida Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 48.380 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan. November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

tengah kesepakatan gencatan senjata, Zionis Yahudi tidak menghentikan serangan. Bahkan, mereka menghalangi mobil dan peralatan konstruksi memasuki wilayah Gaza dengan alasan masalah keamanan. Di sisi lain, Hamas membebaskan 6 sandera Zionis Yahudi di Nuseirat, Gaza pada Sabtu (22-2-2025). Namun, Zionis Yahudi lagi-lagi ingkar janji. Mereka menunda pembebasan 600 tahanan Palestina yang telah disetujui untuk dibebaskan.

Umat Islam Palestina tidak boleh gentar menghadapi kejahatan Zionis yang dibeking AS. Ramadan semestinya digunakan untuk menguatkan azzam dalam perjuangan melenyapkan penjajahan. Umat Islam tidak boleh lagi berharap pada solusi Barat dan narasi-narasi sesat soal perdamaian. Entitas zionis adalah muhariban fi'lan yang wajib dihadapi hanya dengan bahasa perang yang akan efektif dan solutif jika di bawah komando seorang khalifah. Penegakkan kembali Khilafah adalah qadliyah mashiriyah yang wajib menjadi agenda utama umat Islam.

Ketiadaan Khilafah membuat negeri-negeri muslim terjajah dan terisolasi. Oleh karena itu penegakan Khilafah sebagai solusi atas Palestina dan negeri muslim lainnya adalah perkara mendesak dan penting. Tegaknya Khilafah harus terus diperjuangkan dan diserukan hingga kaum muslim memiliki kesadaran menjadikan Islam sebagai aturan bernegara. Umat harus memiliki kesadaran politik bahwa nasib Islam dan kaum muslim tidak akan mulia dengan ikatan kebangsaan. Kemuliaan dan kehormatan Islam dan kaum muslim hanya akan terwujud dalam ikatan akidah Islam serta penyatuan negeri-negeri muslim dalam naungan Khilafah.

Tidak ada solusi lain bagi Palestina selain Khilafah Islamiah. Dengan Khilafah, sekat bangsa akan tercerai, persatuan kaum muslim akan mewujud. Akidah Islam menjadi fondasi kekuatan umat Islam. Khalifah akan menyerukan jihad memerangi musuh-musuh Islam. Hanya jihad dan Khilafah solusi fundamental untuk Palestina dan negeri muslim lainnya yang masih terjajah. Dengan Khilafah, muslim Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya tidak akan lagi merasakan duka pada bulan suci Ramadan. Pembebasan Palestina akan menjadi kabar gembira yang disambut penuh sukacita oleh seluruh kaum muslim. Kehadiran Khilafah menjadikan Ramadan yang bahagia, khusyuk beribadah, dan berkah bagi kita semua. Semoga tahun ini adalah Ramadan terakhir tanpa Khilafah.

Wallahualam bisawab.


Share this article via

23 Shares

0 Comment