| 506 Views
Aborsi Marak Akibat Sistem Kapitalisme Sekularisme, Islam Solusi Tuntas

Oleh : Dwi Oktaviani Tamara
Relawan Opini
Miris, kasus aborsi kembali terjadi. Baru-baru ini kasus aborsi terjadi pada sepasang kekasih berinisial DKZ (23) dan RR (28), kedua remaja tersebut ditangkap oleh polisi karena melakukan aborsi. Di pegadungan, Kalideres. DKZ diketahui telah mengandung delapan bulan.
Diketahui bahwa DKZ dan RR tinggal bersama di sebuah rumah kos Pegadungan. Keduanya menjalin hubungan gelap karena RR sudah memiliki istri dan tersangka DKZ sudah hamil sejak bulan Januari lalu. Akhirnya keduanya sepakat untuk menggugurkan kandungannya.
Pada tanggal 8 Agustus 2024, pasangan ini memutuskan membeli obat aborsi melalui toko dering seharga 1.000.000, DKZ kemudian mengonsumsi obat tersebut pada tanggal 13 Agustus 2024, kemudian pada tanggal 14 Agustus 2024, DKZ merasa mulas dan akhirnya mengeluarkan sang bayi yang sudah meninggal dunia. Ujar Kapolsek Kalideres Abdul Janna. Kompas.com. Jumat (30/02024).
Sesungguhnya maraknya aborsi yang terjadi adalah dampak dari pergaulan bebas, rusaknya tata pergaulan, dan kurangnya pemahaman agama sehingga membuat manusia bebas bertingkah laku. Alhasil kehamilan di luar nikah pun banyak terjadi dan mereka beranggapan bahwa solusi terakhir adalah aborsi.
Semua yang terjadi saat ini karena diterapkannya sistem kapitalis sekularisme, sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Dalam asuhan sistem inilah, yang menjunjung tinggi akan kebebasan yang mengategorikan bahwa pergaulan adalah salah satu hak manusia yang perlu dibebaskan dan manusia pun tidak boleh dibatasi dalam pergaulan. Statement inilah yang akhirnya membuat para generasi bebas berekspresi, dan bebas memilih jalan hidup tanpa aturan agama.
Selain itu larangan khalwat, ikhtilat, dan tabaruj seharusnya menjadi perhatian penting untuk para generasi. Tetapi generasi saat ini khususnya wanita tidak lagi memikirkan kehormatan dan kemuliaan dirinya yang wajib dilindungi, berduaan dengan lawan jenis adalah suatu hal yang lumrah dan budaya pacaran yang sudah menjadi kebiasaan anak muda sekarang. Padahal tanpa mereka sadari, hal inilah yang menjadi awal mula perzinahan terjadi dan akibatnya kasus aborsi pun semakin marak terjadi.
Selain itu mudahnya mengakses situs pornografi yang amat sangat diminati di kalangan generasi muda. Tontonan yang tak berfaedah bahkan dapat membangkitkan syahwat, justru dibiarkan tayang bahkan disebar luas kan.
Disisi lain, kurangnya ketahanan keluarga membuat generasi muda menjadi tidak bermoral sehingga membuat mereka terjerumus dalam kembangan kemaksiatan dan pergaulan bebas. Kerusakan anak bisa saja berasal dari rumah yang di mana rumah sudah tidak menjadi tempat nyaman untuk dekat dengan orang tua, sehingga anak-anak kehilangan figur terbaik di rumah.
Pun peran negara sangatlah penting. Negara seharusnya menjadi tameng terdepan bagi masalah yang terjadi tetapi justru negara seolah abai dengan masalah besar ini. Negara gagal melahirkan generasi yang berakhlak mulia. Sanksi yang diberikan pun kurang tegas membuat para pelaku kejahatan tidak jera dengan apa yang mereka lakukan. Semua ini adalah buah dari penerapan sistem sekularisme kapitalis.
Islam solusinya
Dengan demikian solusi untuk menyelesaikan persoalan aborsi tersebut adalah dengan diterapkannya sistem Islam dalam naungan khilafah. Sebab tidak ada sistem terbaik selain sistem Islam yang diterapkan di dunia ini, karena dengan sistem Islam lah yang mampu memberantas problematika umat seperti halnya kasus aborsi saat ini.
Sebagai seorang muslim hendaknya untuk menyikapi masalah aborsi ini dengan sistem Islam, kita memahami bahwa kerusakan yang terjadi pada generasi dan masyarakat saat ini dikarenakan masyarakat hidup tidak berlandaskan pada aqidah Islam dan sangat jauh dari ajaran agama. Maka wajar saja jika sekularisme membentuk manusia yang minim iman dan bertingkah laku tanpa memperhatikan halal dan haram.
Dengan ini Islam hadir dengan membawa seperangkat aturan untuk menyelesaikan akar masalah seperti seks bebas dan aborsi, dengan menjamin sistem pendidikan yang berbasis aqidah Islam. Pun negara akan memberikan pendidikan ilmu agama yang baik pada generasi, dengan begitu umat akan terbina dengan ilmu agama.
Islam juga menerapkan sistem sanksi tegas dan akan memberikan efek jera bagi pelaku maksiat. Sehingga menurunkan secara drastis angka kriminal, seperti hukuman cambuk bagi zina gaharu muhsan dan rajam zina. Dan negara Islam akan memberantas secara tuntas tayangan-tayangan dan tontonan mengandung pornografi yang bisa membangkitkan syahwat.
Islam secara tegas melarang praktik aborsi dan Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah satu dosa yang besar .” (TQS Al-Isra : 31).
Semua itu bisa terwujud ketika peran negara berjalan mestinya yang tidak akan membiarkan peluang untuk kemaksiatan dan melaksanakan hukum sesuai dengan syariat Islam. Karena dengan menerapkan sistem Islam secara sempurna, generasi akan terlindungi dari kemaksiatan dan masyarakat akan mengawasi dan negara akan mengurusi.
Wallahu alam bishawwab.