| 193 Views
World Children's Day : Dunia Melupakan Anak-Anak Gaza

Oleh : Putri Meliawati
Muslimah Peduli Umat
Setiap tanggal 20 November dunia selalu memperingati Hari Anak Sedunia atau World Children's Day. Sejak 1954 UNICEF memperingati 20 November sebagai hari anak sedunia. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk menyadarkan masyarakat dan memberikan Hak-hak anak-anak di seluruh dunia. Anak-anak diberikan kesempatan untuk berbicara, didengarkan dan dididik dengan pendidikan yang layak karena sebagaimana kita pahami bahwa anak-anak adalah harapan untuk memajukan sebuah negara. Perayaan ini biasanya dikampanyekan melalui media sosial atau bahkan di sekolah-sekolah agar anak-anak yang merayakan hari anak sedunia ini merasa bahwa mereka bukan hanya berperan untuk mendengarkan setiap arahan, akan tetapi setiap anak akan menyadari bahwa mereka pun layak untuk didengar, sehingga akan tumbuh dalam diri mereka rasa percaya diri dan semangat untuk membangun impian yang mereka impikan. Berbicara tentang hak-hak tersebut, apakah hak-hak tersebut sudah sampai kepada anak-anak di dunia? Jawabannya, tidak.
Palestina merupakan sebuah negara merdeka yang kini dijajah Zionis Israel. Penjajahan yang mereka lakukan membuat banyak penderitaan di kalangan warga Palestina, bukan hanya kerusakan infrastrukturnya, akan tetapi kehilangan banyak sanak saudara yang syahid oleh serangan Zionis Israel, tidak terkecuali mereka anak-anak di bawah umur. Ribuan anak meninggal dunia akibat serangan Zionis Israel, mereka tidak memandang siapakah yang mereka serang.
Bahkan, sejak Oktober tahun lalu tidak sedikit anak-anak di Gaza yang menjadi yatim piatu, yang kehilangan satu atau dua anggota tubuhnya, yang melanjutkan hidup dengan menjadi tulang punggung bagi saudara-saudaranya, dan itu semua adalah hasil dari kekejaman Zionis Israel. Setelah dunia mengetahui tentang kekejaman Israel kepada anak-anak Gaza, lantas di manakah UNICEF yang menjanjikan ketentraman untuk anak-anak seluruh dunia? Di manakah PBB yang menjanjikan persatuan antar bangsa-bangsa seluruh dunia? Mengapa mereka tidak bisa berbuat apa-apa kepada mereka yang ada di Palestina? Bahkan dengan janji-janji dan kampanye-kampanye yang mereka suarakan lantang di hadapan media? Tentu saja sistem sekularisme yang mereka anut tidak membiarkan mereka berbuat apa pun untuk keselamatan anak-anak di Palestina yang hari ini bukan hanya masa depannya saja yang terancam, akan tetapi sulitnya mendapatkan pangan membuat mereka tidak berpikir masa depan mereka di dunia. Mereka dituntut untuk memanfaatkan apa saja yang ada untuk bertahan hidup meskipun hanya tersisa hanyalah takbir, tahmid, dan tasbih karena mereka paham tidak ada dinding yang dibuka untuk mereka kecuali pintu langit yang menghubungkan mereka dengan sang kuasa. Bukankah hal demikian adalah bentuk pengkhianatan dan kekejaman yang dilakukan mereka penganut sekularisme yang hanya mementingkan kepentingan dan keselamatan kaum mereka sendiri. Mereka yang menganggap bahwa Islam adalah sebuah sistem yang mengancam sistem yang mereka agung-agungkan. Lantas bagaimana pandangan Islam tentang anak-anak di seluruh dunia?
Islam memandang anak adalah calon generasi masa depan yang harus diselamatkan kesejahteraannya serta hak-haknya yang lain. Oleh karena itu negara haruslah memenuhi hak-hak anak sesuai tuntunan Islam. Islam akan mencetak generasi-generasi tangguh yang terjaga dari mulai adab hingga akhlak mereka agar mereka terjaga dan menjadikan orang tua merasa aman dan tentram di manapun anak mereka berada, karena Islam memahami bahwa orang tua wajib untuk memberikan pendidikan yang layak dan nyaman untuk anak-anak mereka. Seperti dalam suatu hadist, "Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama daripada (pendidikan) tata krama yang baik." (HR. At Tirmidzi, Al Hakim). Maka demikian, Islam akan memberikan fasilitas untuk mewujudkan hal tersebut.
Dan hal ini bisa terjadi ketika sebuah negara menerapkan sistem Islam secara kafah, yang memperkuat fungsi keluarga, lingkungan masyarakat, dan negara. Khilafah memiliki sumber daya yang besar yang mampu menjamin keamanan dan kesejahteraan masyarakat, memberikan fasilitas yang dibutuhkan setiap anak dari berbagai sektor, dari mulai kesehatan, pendidikan, dan yang lainnya. Negara sebagai basis perlindungan anak yang hakiki. Hal ini akan terwujud melalui tegaknya khilafah.
Semoga Allah menyegerakan kembali tegaknya khilafah, menyatukan seluruh umat Islam dalam satu tujuan, menyelamatkan anak-anak Gaza dari kesengsaraan yang hingga kini mereka rasakan, Al Aqsa bukanlah hanya milik orang-orang Palestina, akan tetapi kita pun memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai umat Islam, maka dengan demikian tidakkah kita terpanggil untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina? Tidakkah darah kita memanas ketika melihat penghinaan penghinaan yang Zionis lakukan kepada warga Palestina dan agama kita? Mulai dari membakar Al-Qur'an, melarang beribadah, pelecehan, bahkan pembunuhan yang tidak pandang bulu. Wahai kaum muslimin, bukan saatnya kita tertidur, sudah menjadi tugas kita bersatu dan menyelamatkan anak-anak Palestina, bahkan bukan hanya anak-anak Palestina dengan bersatunya umat, maka seluruh anak-anak muslim di dunia akan terselamatkan dunia dan akhirat.
Wallahualam bissawab.