| 388 Views

Terpuruk Karena Meninggalkan Dakwah

Oleh : Maman El Hakiem 

Dalam kehidupan ini, setiap manusia dihadapkan pada pilihan: mengikuti jalan yang diridai Allah Swt. atau tenggelam dalam keinginan duniawi yang dikendalikan oleh nafsu. Bagi mereka yang pernah berada di jalan dakwah, meninggalkan tugas mulia ini demi mengejar kepentingan dunia hanyalah sebuah perjalanan menuju kehampaan. Sebabnya, kebahagiaan sejati tidak pernah hadir tanpa keridaan Allah Swt., dan keridaan itu hanya dapat diraih ketika hidup kita diatur oleh syariat-Nya.

Jalan Menuju Kebahagiaan

Dakwah adalah tugas mulia yang diberikan Allah Swt. sebagai kewajiban  bagi kaum muslim untuk menyampaikan kebenaran, menyeru kepada yang makruf  dan mencegah dari yang mungkar. Firman Allah dalam Surah Ali ‘Imran ayat 104 menegaskan, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung."

Dalam ayat ini, jelas terlihat bahwa keberuntungan dan kebahagiaan hanya akan diraih oleh mereka yang menjadikan dakwah sebagai jalan hidupnya. Dakwah bukan sekadar aktivitas, melainkan wujud kepatuhan total kepada syariat Allah Swt. Dengan mendakwahkan Islam, seorang muslim sejatinya sedang menjaga dirinya dari kesesatan dan menghidupkan nilai-nilai kebenaran di masyarakat.

Sayangnya, ada sebagian orang yang memilih meninggalkan jalan dakwah dan larut dalam gemerlap dunia. Mereka tergiur oleh harta, tahta, atau kenikmatan sesaat yang ditawarkan kehidupan fana ini. Keputusan ini sering kali diambil atas dasar nafsu yang menginginkan kebebasan tanpa batas, lepas dari aturan syariat yang dianggap membatasi ruang gerak mereka.

Namun, apakah kesenangan duniawi ini mereka peroleh dan benar-benar menghadirkan kebahagiaan? Allah Swt. telah memperingatkan dalam Al-Qur'an:
_"Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta."_ (QS. Thaha: 124)

Kehidupan yang sempit ini bukan hanya tentang kesulitan fisik atau materi, tetapi lebih kepada kegelisahan batin, rasa hampa, dan kehilangan makna hidup. Harta dan kesenangan dunia mungkin memberikan kebahagiaan sementara, tetapi tanpa cahaya keimanan, semua itu hanya akan menjadi sumber kesedihan dan penyesalan di kemudian hari.

Sumber Kedamaian Hidup

Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang mulia, yaitu untuk beribadah kepada-Nya (QS. Adz-Dzariyat: 56). Ibadah ini mencakup segala aspek kehidupan, termasuk menjalankan syariat Islam dalam setiap langkah. Ketika seseorang meninggalkan syariat dan memilih hidup berdasarkan hawa nafsunya, dia sebenarnya sedang menjauh dari tujuan penciptaannya.

Sebaliknya, ketika hidup diatur oleh syariat Islam, kebahagiaan sejati akan tercapai. Mengapa? Karena syariat tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga dengan sesama dan lingkungannya. Syariat memberikan solusi atas setiap permasalahan hidup, membimbing manusia menuju ketenangan jiwa, dan menjauhkan mereka dari kehancuran moral. 

Bagi seorang muslim, dakwah adalah bentuk kasih sayang kepada sesama. Dengan berdakwah, kita mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah, sekaligus menjaga dirinya agar tetap berada di jalan yang lurus. Rasulullah saw. bersabda: "Sampaikan dariku walau hanya satu ayat." (HR. Bukhari) 

Hadis ini mengingatkan kita bahwa dakwah adalah kewajiban setiap muslim, bukan hanya tugas para ulama. Dengan berdakwah, kita sedang berusaha mengembalikan kemuliaan dan melanjutkan kehidupan Islam yang diridai Allah Swt.

Kesimpulan

Meninggalkan dakwah demi mengejar nafsu duniawi adalah langkah yang tidak hanya menjauhkan diri dari keridaan Allah, tetapi juga menghancurkan makna hidup itu sendiri menjadi lebih terpuruk.

Oleh karena itu, kebahagiaan sejati hanya dapat diraih ketika hidup diatur oleh syariat Islam, dan syariat ini hanya dapat ditegakkan melalui jalan dakwah yang dilakukan secara ikhlas dan istikamah.

Wallahu a’lam bish Shawwab


Share this article via

168 Shares

0 Comment