| 57 Views
Tercerabutnya Naluri Keibuan

Oleh : Yanyan Supiyanti, A.Md.
Pendidik Generasi
Kemiskinan merupakan salah satu hal yang mengakibatkan tercerabutnya naluri keibuan. Kemiskinan juga dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan seseorang atau oknum. Kasus perdagangan bayi yang diungkap Polres Metro, Jakarta Barat beberapa waktu lalu contohnya. Menurut Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, kasus tersebut merupakan fenomena gunung es, karena masih banyak kasus serupa yang belum terungkap oleh aparat berwenang.
Pelaku perdagangan bayi melakukan aksinya dengan menyasar ibu hamil dari keluarga dengan tingkat ekonomi lemah. Pelaku merayu dengan mengiming-imingi sejumlah uang. Miris dan ironis, seorang ibu tega menjual darah dagingnya sendiri dengan nominal yang tidak seberapa, tidak sebanding dengan pengorbanan selama kehamilan dan melahirkan.
Kasus ini marak bukan hanya akibat permasalahan ekonomi atau kemiskinan. Namun, terjadi karena karut marutnya sistem kehidupan yang saat ini sedang berjalan. Yakni, sistem kapitalisme yang tegak di atas asas sekularisme yang memisahkan agama dari pengaturan kehidupan. Dengan asasnya yang rusak, wajar melahirkan berbagai kerusakan.
Sistem kapitalisme yang diterapkan negeri ini, meniscayakan kehidupan yang serba sempit dan sulit. Kebijakan penguasa yang tidak memihak rakyat dan masa bodoh akan kondisi rakyatnya. Negara telah gagal melindungi rakyatnya.
Akar masalah dari kasus di atas dan kasus-kasus lainnya adalah karena rusaknya sistem kehidupan yang diterapkan menjadikan rakyat mengambil jalan pintas. Di satu sisi mudah terbujuk imbalan materi yang diiming-imingi para pelaku perdagangan bayi, di sisi lain para pelaku mengambil cara mudah untuk mendapatkan materi sebanyak-banyaknya tanpa berpikir akan mencelakakan orang dan melanggar syariat Islam.
Solusi satu-satunya untuk keluar dari berbagai permasalahan kehidupan hanyalah dengan mencampakkan kapitalisme dari pengaturan kehidupan dan menggantinya dengan kehidupan yang sempurna dan paripurna, yakni Islam.
Negara wajib mewujudkan kesejahteraan tiap individu rakyat. Sistem ekonomi Islam akan menjamin kehidupan yang sejahtera bagi rakyatnya.
Islam merupakan solusi tuntas mengatasi segala permasalahan kehidupan, termasuk perdagangan bayi. Islam tegak di atas paradigma yang sahih, yakni pemikiran mendasar yang meyakini bahwa di balik alam semesta, manusia, dan kehidupan itu ada Allah Swt., Sang Pencipta dan Sang Pengatur.
Semua yang manusia lakukan di dunia ini, kelak akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat. Hal ini akan mencegah seseorang untuk melakukan tindakan kejahatan, termasuk perdagangan bayi.
Negara dalam Islam menjadi perisai (pelindung) sepenuhnya bagi rakyatnya, tidak menoleransi prinsip bisnis ala kapitalisme, serta menerapkan sanksi bagi pelaku kejahatan.
Hanya Islam yang mampu menyelesaikan segala permasalahan kehidupan hingga tuntas, termasuk perdagangan bayi.
Wallahualam bissawab.