| 308 Views

Tawuran, Cara Baru Mencari Cuan?

Oleh : Sherly Agustina, M.Ag.
Penulis dan Pemerhati Kebijakan Publik

Potret anak muda zaman sekarang tak lepas dari aksi tawuran. Padahal, masa muda seharusnya diisi dengan aktivitas yang positif dan bermanfaat. Aksi tawuran yang dilakukan pun beragam, di jalanan, sekolah, kampung, dan geng motor yang bebas berkeliaran tanpa aturan. Tentu hal ini sangat memprihatinkan dan meresahkan, apalagi sampai jatuh korban. Bahkan, ada tawuran yang digunakan sebagai cara baru mencari cuan. 

Lagi, tawuran terjadi antara geng motor  di Gang Abadi Desa Ciomas, Bogor. Pelakunya 8 orang usia remaja yang kini diamankan Polsek Ciomas. Kapolsek Ciomas Kompol Iwan Wahyudi menyatakan, penangkapan tersebut dilakukan ketika pihaknya tengah melaksanakan operasi pekat pada Minggu (30/6)/2024 dini hari. Adapun barang bukti yang berhasil diamankan dari pelaku yaitu dua senjata tajam berupa pedang.

Masih di hari yang sama, sejumlah remaja tawuran di Jalan Samisade Desa Laladon, Ciomas berhasil digagalkan Polsek Ciomas. Dalam aksi tersebut, polisi berhasil mengamankan 3 remaja yang diduga hendak tawuran, 6 buah celurit, dan 13 kendaraan sepeda motor. Para remaja dan barang bukti kini berada di Polsek Ciomas untuk pemeriksaan lebih lanjut. (radarbogor.jawapos.com, 30-06-2024)

Di tempat lain, lagi-lagi terjadi tawuran di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta-Timur. Tawuran ini melibatkan warga RW 01 dan RW 02 pada Kamis (27/6), sekitar pukul 05.30 WIB. Para pelaku tawuran  menggunakan berbagai benda, seperti batu, petasan, dan senjata tajam.

Dari aksi ini, ada dugaan sengaja mencari cuan melalui medsos. Pasalnya, tawuran di tempat ini sering terjadi bahkan awal tahun lalu, pernah dibuat deklarasi damai buntut terjadinya tawuran serupa. Adapun pemicu tawuran di antaranya warga saling ejek, hingga menimbulkan emosi dan balas dendam. Lurah Cipinang Besar Utara (CBU), Agung, angkat bicara terkait tawuran yang kerap terjadi di Bassura, Jaktim. Dia menjelaskan adanya provokasi dari pihak luar menjadi salah satu pemicunya. Setelah dipertemukan, kedua belah pihak menyatakan saling mengenal dan mengatakan diserang lebih dulu. (detikNews.com, 30-06-2024)

Faktor Penyebab

Mengapa tawuran sering terjadi? Tentu pertanyaan ini butuh jawaban dan solusi agar bisa terselesaikan dengan baik. Terkadang pemicu tawuran itu hal sepele, tetapi menjadi besar bisa jadi karena unsur lain misalnya provokasi pihak lain yang ingin memecah belah atau mengadu domba. Namun, jika benar tawuran yang marak terjadi ada unsur cuan atau materi bisa dilihat bahwa nilai kebahagiaan yang ingin diraih oleh generasi muda saat ini adalah materi. 

Tak heran, jika cuan sering menjadi incaran karena gaya hidup materialistik telah mendominasi kehidupan saat ini apalagi di kalangan generasi. Bahkan, banyak cara dilakukan agar cuan bisa didapatkan misalnya melakukan hal-hal yang kontroversial. Kehidupan sekuler telah membentuk generasi saat ini melakukan sesuatu bukan lagi mempertimbangkan baik dan buruk, halal dan tidak dalam pandangan agama melainkan kebebasan.

Potret generasi seperti ini menggambarkan kegagalan pendidikan yang seharusnya mencetak generasi berkualitas bukan generasi yang berorientasi hanya pada materi saja. Generasi yang diharapkan ialah mampu berkarya sebanyak-banyaknya dan bisa memberikan manfaat untuk umat sebagaimana generasi sebelumya mencontohkan. Yaitu generasi para ulama sekaligus ilmuwan, karyanya dikenal dan menjadi rujukan hingga saat ini bahkan dikenang sepanjang masa. 

Pandangan Islam

Lantas, bagaimana dalam pandangan Islam terkait pendidikan? Sistem pendidikan Islam menjadi bagian dari sistem Islam yang lahir dari pancaran akidah memiliki seperangkat aturan yang lengkap. Sistem pendidikan Islam membekali siswa agar memiliki akidah yang kokoh, sehingga siap menerima tantangan hidup seberat apa pun. Selain itu, sistem pendidikan Islam mengajarkan agar siswa terikat pada aturan Allah di mana pun berada. 

Dari sistem pendidikan Islam, terbentuk siswa yang memiliki pola pikir dan sikap yang islami (berkepribadian Islam). Standar ucapan dan perbuatan hanya aturan Allah bukan yang lain, sehingga memaknai tujuan dan kebahagiaan hidup untuk menggapai rida Allah semata serta memberikan manfaat untuk umat dalam kehidupan. Out put pendidikan Islam memiliki pandangan yang jauh ke depan, orientasinya akhirat sehingga dalam hidup senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan. Tidak mudah terjebak dan terjerat tipu dunia yang penuh dengan fatamorgana.

Hal ini yang tidak ada dalam sistem kapitalisme-sekularisme yang diterapkan negeri ini. Maka tak heran banyak terjadi kerusakan pada generasi muda, karena cara pandang yang dimiliki generasi saat ini bukan Islam. Oleh karena itu, umat khususnya generasi muda harus segera diselamatkan dengan Islam agar kerusakan yang ada bisa terminimalisir. Bukankah hidup dalam ketenangan dan taat sesuatu yang didambakan bagi setiap muslim? Maka mengapa memilih kerusakan dan melanggar syariat? Allahua'lam bishawab.


Share this article via

64 Shares

0 Comment