| 349 Views
Rusaknya Generasi Akibat Sekularisasi

Oleh : Santika
Pencetak Generasi Peradaban
Bulan Ramadan adalah bulan ibadah, yang mana seharusnya suasana disekitar mendukungnya. Namun, yang terjadi malah sebaliknya, justru keadaan saat ini tidak baik-baik saja. Kriminalitas dikalangan para pelajar makin meningkat.
Baru-baru ini terjadi “Perang sarung” antar pelajar terjadi hari Jumat tanggal 15 Maret 2024 hingga memakan korban. Tepatnya terjadi di jalan arteri Tol Cibitung, Cikarang Barat, kabupaten Bekasi pukul 00.30 WIB. (cnn.indonesia.com). Kasus lain terjadi di Lampung, seorang siswi SMP 15 tahun diperkosa oleh 10 orang dan disekap selama 3 hari tanpa diberi makan. Para pelakunya 3 orang masih di bawah umur, 3 orang lagi pria dewasa dan 4 orang masih DPO. Korban ditemukan pada tanggal 17 Februari 2024 disebuah gubuk. Dikutip dari regional.kompas.com.
Kasus kriminalitas yang marak terjadi dikalangan para pelajar merupakan sebuah keprihatinan besar dan memerlukan penanganan serius dari berbagai pihak. Tentunya sebelum adanya penanganan kita harus mengetahui dulu akar permasalahannya, mengapa hal ini terus berulang seakan seperti gunung es yang tak terpecahkan.
Banyak faktor yang menyebabkan ini terjadi diantaranya, sistem pendidikan kita saat ini adalah sekularisme. Di mana dalam sistem ini memisahkan kehidupan agama dalam kehidupan sehingga para pemuda yang dihasilkan adalah para pemuda yang tidak memiliki akhlakul kharimah. Mereka tidak lagi menggunakan pola pikir takut akan dosa karena dalam pola pikir mereka tidak pernah menghadirkan Allah Swt. dalam setiap aktivitasnya. Ditambah lagi dengan lingkungan yang individualis sehingga menjadi manusia yang apatis. Tidak berjalan lagi amar makruf nahyi munkar dengan mengatasnamakan hak asasi manusia. Belum lagi berbagai gempuran media sosial yang menyuguhkan tontonan pornografi dan pornoaksi. Ditambah games–games kekerasan yang beredar saat ini. Akhirnya membentuk pola pikir dan pola sikap sesuai dengan tuntunan dan tontonan. Peran negara pun akhirnya dipertanyakan sejauh mana upaya negara dalam mengatasi hal ini.
Pemuda adalah penerus generasi harapan bangsa. Dipundak merekalah segala cita dan asa. Namun, apa daya jika akhirnya hanya tinggal dalam impian. Generasi yang sepatutnya dijaga agar menjadi generasi rabbani kini hanyalah menjadi konsumsi para perusak generasi. Kini terbukti jelas bahwasanya sistem sekularis adalah sistem yang telah merusak generasi kita saat ini.
Berbeda dengan sistem Islam. Islam akan menjaga para generasi karena mereka adalah aset yang sangat penting. Islam menjadikan remajanya senantiasa bertaqorabb illaahu sehingga terbentuklah generasi yang menerapkan aturan Allah yang bisa membedakan mana yang diperbolehkan dan mana yang dilarang oleh Rabbnya. Sehingga terbentuklah remaja yang tangguh yang jauh dari segala kriminalitas.
Perasaan saling menjaga akan terasa dengan amar makruf nahyi mungkar. Dan negara tentunya akan berperan penting dalam menjaga generasi. Menjadi garda terdepan untuk menjaganya. Terbukti ketika Islam diterapkan dalam berbagai sendi kehidupan Islam akan menghasilkan berbagai kejayaan salah satunya kejayaan mencetak generasi yang mampu menaklukkan kota Konstantinopel oleh Muahmmad Al Fatih, Ibnu Sina dengan ilmu kedokterannya dan masih banyak lagi yang lainnya yang dihasilkan dari sistem kurikulum Islam dan penerapan Islam. Rindukah kita menghasilkan kembali generasi seperti itu? Jika rindu maka marilah kita kembali kepada syariat illahi Rabbi.
Wallahualam bissawab