| 26 Views

Rusak Mentalitas Generasi! Buah Busuk Penerapan Sistem Kapitalis

Oleh : Kiki Puspita

Kesehatan mental sangatlah berharga bagi manusia. Kondisi ketika batin kita dalam keadaan tenang dan tentram  akan menjadikan kita bisa menikmati hidup dan menghargai orang disekitar kita. Mental sehat akan mampu memaksimalkan kita untuk menghadapi tantangan hidup.

Namun seiring berjalannya waktu banyak manusia, khusunya generasi remaja banyak mengalami gangguan mental. Dilansir dari TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kependudukan dan pembangunan Keluarga / Badan Kependudukan dan Kependudukan Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan remaja yang menderita kesehatan mental sangat tinggi, yaitu mencapai 15,5 juta orang atau setara 34,9 persen dari total remaja Indonesia. Wakil Menteri Kementrian Kependudukan Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengatakan generasi muda saat ini menghadapi tantangan yang kompleks, salah satunya adalah kesehatan mental dikalangan remaja. Selain itu beliau juga menyoroti fenomena yang semakin berkembang di kalangan generasi muda yaitu child free.

Semakin banyak generasi muda merasa takut untuk menikah dan memilih untuk tidak memiliki anak. Data terbaru dari BPS 2022 menunjukan bahwa sekitar 72 ribu atau 8,2 persen perempuan memilih untuk tidak memiliki anak.

Gangguan mental khususnya para remaja akan menggangu kemampuan berpikir, serta merusak emosi mereka. Sehingga dapat menyebabkan mereka pada perilaku yang buruk dan jahat. Prestasi para remaja juga akan turun, serta interaksi hubungan mereka juga akan rusak. Mental generasi remaja yang sangat mengkhawatirkan pada saat ini tidak lain dan tidak bukan adalah buah busuk dari  penerapan sistem kapitalisme saat ini.

Dalam Sistem kapitalisme, kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan media sosial yang tidak diatur dengan sistem Islam menyebabakan kesehatan mental generasi sekarang menjadi terganggu. Ekonomi misalnya kenaikan bahan pokok, hilang dan sulitnya  untuk mendapat pekerjaan menjadikan mereka terganggu mentalnya. Biaya pendidikan yang tinggi juga menambah sulitnya generasi sekarang untuk menerima pelajaran. Ditambah lagi kurikulum sekarang yang tidak berbasiskan pada syariat Islam menjadikan generasi sekarang tidak memiliki kepribadian yang mulia.

Sistem kapitalisme saat ini tidak mampu mengatur kehidupan manusia, sehingga banyak manusia yang bermental rapuh bahkan tidak memahami konsep dan tujuan hidup. Banyak yang tidak paham akan agama, sehingga menjadikan manusia khususnya generasi muda sekarang cendrung hanya mengikuti hawa nafsunya  saja. Mereka bersikap bebas tanpa aturan. Masyarakat dalam sistem kapitalisme hanya cendrung mencari kesenangan pada materi dunia saja. Ketika materi tidak mampu mereka dapatkan maka mereka akan merasa frustasi dan akhirnya mengalami gangguan mental,  Bahkan putus asa dan akhirnya mereka banyak yang bunuh diri.

Saatnya sekarang kita kembali ke sistem Islam. Hanya dengan sistem Islam individu akan memahami tujuan mereka hidup. Ketika ujian datang mereka akan mampu menyikapinya dengan sabar. Pendidikan dan pembinaan dalam sistem Islam akan membentuk kepribadian Islam pada manusia. Mereka akan memiliki pondasi akidah Islam yang kuat, sehingga memiliki pola pikir dan pola sikap yang Islami, yang melahirkan generasi yang tangguh dan cerdas.

Keluarga dalam sistem Islam juga akan mampu membentuk mental yang kuat sesuai Islam. Peran keluarga juga akan mampu memberikan kasih sayang, kenyamanan, dan keamanan sehingga generasi tidak akan mengalami gangguan mental. Negara juga akan hadir sebagai pelindung dan pelayan rakyatnya. Negara akan menciptakan lingkungan yang memiliki mental yang sehat, pendidikan dan biaya yang murah akan didapatkan oleh masyarakat. Dengan demikian akan terbentuklah mental sehat dalam kehidupan bermasyarakat

Islam adalah satu-satunya agama yang mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Ketika sistem Islam diterapkan maka kehidupan manusia akan kembali sesuai fitrahnya yang menyejahterakan dan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. Mari kita dakwah dan perjuangkan sistem Islam ini akan tegak kembali sebagaimana dahulu ketika Rasulullah mendirikannya.

Waulohua'lam bissowab.


Share this article via

23 Shares

0 Comment