| 236 Views
Rupiah Melemah, Ekonomi Negeri ini Harus Bagaimana?

Oleh : Lestia Ningsih S.Pd
Amerika Serikat melalui dolar menjadikan daya topang utama pada suku mata uang internasional. Laju ekonomi suatu negara bisa dikatakan bangkit ketika bisa menyaingi nilai dolar.
Namun sayang, bagi negara-negara berkembang sulit untuk melombai nilai tukar yang sama terhadap dolar. Alhasil, hal ini berpengaruh kepada ekonomi negeri tersebut.
Dolar yang merupakan uang kertas akan terus mengalami banyak perubahan nilainya tergantung pasar saham dan lainnya. Hal inilah yang menjadi buntut sebagai faktor lemahnya rupiah terhadap dolar.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran di Timur Tengah. Bila konflik berlarut-larut, sejumlah pakar khawatir akan muncul dampak berantai yang dapat mengguncang ekonomi Indonesia. (BBC.com, 21/4/2024).
Cepat atau lambat pengaruh dari dampak melemahnya rupiah terhadap dolar tentu akan terjadi, mulai dari harga impor, suku bunga, naiknya harga kebutuhan pasar dan memicu inflasi yang menjadikan daya beli masyarakat berkurang. Masalah yang timbul bahkan bisa lebih kompleks lagi, seperti; kemiskinan kian meningkat, beralihnya fungsi keluarga, tingkat bunuh diri melonjak bahkan kriminal terus terjadi dimana-mana.
Lalu bagaimana solusi bagi negeri ini? Apakah mungkin bisa mengatasi masalah krisis ekonomi pada masa mendatang? Sebenarnya krisis ini bukan yang pertama kalinya bahkan Indonesia pernah mengalami krisis moneter pada tahun 1997 bahkan sampai sekarang harga rupiah terus melemah. Mengingat Indonesia memiliki hutang hingga mencapai 8000 triliun yang bisa berarti dengan lemahnya rupiah Indonesia tidak akan bisa membayar hutang akibat suku bunga yang ikut melonjak naik.
Maka yang harus dilakukan oleh negeri ini adalah memaksimalkan sumberdaya alam dengan pengelolaan yang independen tanpa campur tangan asing. Sumberdaya alam yang kaya-raya dari negeri ini sesungguhnya lebih dari cukup untuk membayar hutang negara dan mampu menstabilkan ekonomi rakyat. Ketika pengelolaan yang tepat terjadi maka rupiah mampu stabil bahkan lebih tinggi daripada dolar AS saat ini
Sayangnya negeri ini telah terjajah oleh sistem kapitalisme. Sistem rusak ini telah mengharamkan pengelolaan SDA dan SDM nya kecuali sebagai alat produksi dari industri-industri mereka. Dari sistem inilah, menjadikan penguasa berteman akrab dengan pengusaha alhasil melahirkan penguasa-penguasa yang korup. Bahkan bisa dipastikan dengan sistem kapitalisme yang masih menjadi sistem negeri ini maka mustahil negeri ini bisa maju secara ekonomi dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana Islam menghadapi krisis seperti ini? Islam adalah sistem yang berdiri independen secara ekonomi. Dari 13 abad lebih Islam telah membuktikan tidak pernah terjadi inflasi pada nilai mata uangnya. Hal dikarenakan mata uang yang digunakan adalah Dinar dan dirham berupa emas dan perak sangat minim terjadi inflasi. Ditambah negara mengkondusifkan perekonomian dalam negeri dengan menciptakan hasil produksi sendiri dan memaksimalkan pengelolaan SDA dikelola penuh oleh negara dan kebermanfaatannya digunakan untuk rakyat dan mengharamkan pengelolaan SDA dimiliki oleh asing.
Tidak mungkin negeri ini dalam keberkahan sedangkan uang kertas yang terus beredar ditengah masyarakat adalah debu-debu Ribawi yang mustahil dimusnahkan kecuali mencampakkan sistem kapitalisme-sekuler. Maka mari wujudkan sistem Islam yang mampu memecahkan semua problematika umat. Wallahu a'lam bishowab