| 174 Views
Rumah Moderasi Beragama "Membahayakan Akidah Para Kalangan Muda Khususnya Pelajar"

Oleh : Kiki Puspita
Tentu kita sepakat bahwa perdamaian, kerukunan dan toleransi antar umat beragama harus
Kita jaga, Oleh karena itu segala sesuatu yang dapat merusak perdamaian, kerukunan, dan toleransi antarumat beragama harus di jauhkan.
Dikutip dari JawaPos.com - Kementerian Agama (Kemenag) berupaya mencegah terjadinya konflik berbau agama. Diantaranya melalui rumah moderasi beragama (RMB) yang didirikan di sejumlah kampus perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI).
Universitas Brawijaya (UB) melalui UPT. Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (UPT. PKM) meluncurkan “Griya Moderasi Beragama” di Gazebo Raden Wijaya, Rabu (11/12/2024).
Rumah moderasi salah satu ide yang ambil pemerintah dan dianggap sebagai solusi untuk menyelesaikan segala persoalan atau konflik terkait isu agama. Bahkan rumah moderasi didirikan di berbagai kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, sebagai cara untuk mewujudkan kerukunan beragama. Maraknya pendirian rumah moderasi beragama sejatihnya bukanlah solusi.
Pasalnya istilah moderasi agama cendrung rancu, tidak jelas serta berpotensi merugikan Islam dan ajarannya. Apalagi isu moderasi agama selalu dikait-kaitkan dengan isu radikalisme yang juga terus di sebarkan dan selalu menyasar kalangan muslim.
Moderat adalah paham keagaman Ìslam yang sesuai dengan nilai-nilai Barat, yakni sesuai dengan nilai-nilai Barat yang memisahkan agama dari kehidupan.
Moderasi beragama sejatinya merupakan upaya untuk menjauhkan umat Islam dari aturan syariat Islam. karena prinsip-prinsip yang diajarkan bertentangan dengan Islam dan tidak sesuai dengan hukum syara'. Pendirian rumah moderasi beragama merupakan arus global untuk menghadang bangkitnya Islam.
Rumah moderasi salah satu ide yang ambil pemerintah dan dianggap sebagai solusi untuk menyelesaikan segala persoalan atau konflik terkait isu agama justru membuat umat menjadi tidak paham akan ajaran Islam yang sebenarnya. Bahkan rumah moderasi didirikan di berbagai kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam sebagai cara untuk mewujudkan kerukunan beragama justru mala merusak pemahaman dan pemikiran kaum pelajar akan Agama Islam yang sesuai dengan Islam yang sejatinya berdasarkan kitabuloh dan sunah. Maraknya pendirian rumah moderasi beragama sejatihnya bukanlah solusi.
Moderat adalah paham keagaman Ìslam yang sesuai dengan nilai-nilai Barat, yakni sesuai dengan nilai-nilai Barat yang memisahkan agama dari kehidupan. Moderasi beragama sejatinya merupakan upaya untuk menjauhkan umat Islam dari aturan syariat Islam. karena prinsip-prinsip yang diajarkan bertentangan dengan Islam dan tidak sesuai dengan hukum syara' . Pendirian rumah moderasi beragama merupakan arus global untuk menghadang bangkitnya Islam.
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah Swt. untuk mengatur masalah akidah, ibadah dan akhlak, serta mengatur masalah ekonomi pemerintahan, sosial, pendidikan, politik luar negri, peradilan dan sanksi hukum. inilah yang di maksud dengan Islam Kafah, sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah Swt. "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian turut langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagi kalian". (TQS AL-Baqarah(2):208)
Oleh karena itu, Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna. Islam tidak membutuhkan agama atau ajaran lain. ini di tegaskan oleh Allah Swt. dalam Al- qur'an "pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian Agama kalian, telah Aku ridhoi Islam itu menjadi agama kalian." (TQS AL-Maidah (5):3).
Umat Islam harus menolak dan melawan ide moderasi agama dalam semua bentuknya. Pasalnya, moderasi agama digagas negara imperialis Barat untuk melanggengkan penjajahan di Dunia Islam, serta mengubah sudut pandang kaum muslim agar menerima ajaran sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Ide ini tidak hanya mengukuhkan dominasi dan imperialisasi Barat atas Dunia Islam. Ia juga merusak kesucian dan kemurnian Islam dan memaksakan pemikiran rusak ke tubuh kaum muslim.
Sebaliknya, umat Islam harus disadarkan terus akan kewajiban mereka untuk selalu terikat dengan syariat Islam. Syariat Islam adalah standarisasi perbuatan seorang muslim, bukan toleransi dan moderasi. Keimanan harus diwujudkan dalam bentuk taat, patuh, dan menerima sepenuhnya syariat Islam.
Wallahu a'lam bi ash-shawab.