| 77 Views
Pornografi Anak Meningkat, Siapa yang disalahkan?

Oleh : Mulyaningsih
Pemerhati Masalah Anak dan Keluarga
Waktu terus bergulir, masalah demi masalah elah hadir dalam kehidupan manusia. Mulia dari persoalan pendidikan, ekonomi, dan masih banyak lainnya. Termasuk masalah yang menghantui anak-anak.
Sedih memang melihat kondisi anak di negeri ini. Mereka terjerat dengan berbagai persoalan, salah satunya pornografi. Sebagaimana yang terjadi bahwa Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menetapkan tersangka. Ia menjerat korbannya dengan iming-iming akan mendapat handphone atau uang dari hasil penjualan video konten pornografi. (Sindonews.com 13-11-2024)
Fakta di atas adalah salah satu kasus pornografi pada anak. Ngeri memang melihat kondisi yang menimpa anak-anak sekarang. Hanya dengan rayuan dibelikan HP atau diberikan sejumlah uang, mereka akhirnya mau melakukan sejumlah aktivitas yang notabenenya menyesatkan. Mereka tak memahami aktivitas mana yang sebenarnya boleh dan tidak boleh dilakukan dalam kehidupan ini. Patut diduga bahwa peran sistem yang ditetapkan saat ini sangat besar. Dengan penerapan sistem kapitalis sekuler, manusia tak menyadari rambu-rambu dalam melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas. Semua dilakukan dan itu sah saja menurut mereka. Tak lain karena tidak mempunyai fondasi kokoh yang menjadi filter ketika berbuat sesuatu. Ditambah makna hakiki kebahagiaan juga turut andil menyesatkan mereka. Bahagia jika bisa mendapatkan cuan yang banyak, termasuk mendapatkan HP untuk mereka bisa mengakses media sosial. Nah, inilah gambaran utuh akibat yang dihasilkan dari penerapan kapitalis sekuler. Agam atak lagi dijadikan sebagai landasan perbuatan manusia. Halal haram tak lagi menjadi acuan jelas ketika berbuat sesuatu.
Gambaran di atas memang benar terjadi, apalagi sekarang keluarga sebagai pelindung anak kini tak bisa menjalankan perannya dengan sempurna. Orang tua, (sebut ibu) berperan sebagai madrasah pertama bagi si anak. Di keluarga inilah anak mendapat pelajaran pertama tentang akidah. Dengannya itu menjadi fondasi dalam berbuat sesuatu. Namun kini, ibu juga dibuat sibuk karena ingin mendapatkan cuan guna membantu sang suami. Itu tak lepas agar mereka tetap bisa bertahan dan segala kebutuhan hidup terpenuhi. Fakta tersebut menambah buruk fakta anak sekarang. Belum lagi negara yang tak menjala kan perannya dengan baik. Seharusnya negara mampu bertindak tegas untuk menutup sampai habis bisnis pornografi di negeri ini. Masalahnya ibarat jamur yang sedang bermekaran, satu dicabut tumbuh lagi puluhan bahkan ribuan. Kejahatan siber ini tidak bisa diatasi sampai akar karena ada sesuatu yang melindungi mereka. Kembali kepada bahasan bahwa pornografi merupakan bisnis besar yang mampu meraup cuan banyak. Tentu saja para pebisnis tersebut tak mau dengan hatinya menutup situs tersebut. Karena situs itu membawa manfaat besar untuk mereka. Inilah yang akhirnya sulit untuk menutup secara sempurna atau tuntas situs yang berbau pornografi.
Tentu akan sangat berbeda ketika sistem Islam diterapkan di dunia ini. Islam merupakan sistem kehidupan yang begitu sempurna. Syariatnya yang ada di dalamnya berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas manusia selama di dunia ini. Termasuk mencegah suatu perbuatan yang tak seharusnya dilakukan. Dalam Islam, pornografi adalah salah satu pelanggaran terhadap syariat dan ada sanksi tegas terhadap para pelakunya.
Dengan akidah yang kokoh, maka manusia tentu lama melakukan berbagai aktivitas yang sejalan dengan hukum syarak. Termasuk pemisahan aktivitas antara laki-laki dan perempuan. Tidak boleh adanya ikhtilat di dalamnya. Begitu pula dengan perempuan atau muslimah maka wajib menutup aurat secara sempurna ketika berada di luar rumahnya. Sebagaimana firman Allah dalam Surat An nur 30-31 dan Al Ahzab 59. Inilah bentuk penjagaan Islam terhadap manusia. Bahkan Islam memuliakan muslimah.
Dengan menerapkan Islam dalam kehidupan di dunia maka insyaAllah semua akan sesuai dengan aturannya Allah. Dan dapat membentuk generasi yang mampu menjadi penerus sebagaimana para pendahulu. Yang menjadikan Islam sebagai fondasi dalam mereka melakukan sesuatu. Tak hanya itu, mereka juga mampu melakukan inovasi untuk kesejahteraan umat lewat berbagai penemuan. Menghabiskan seluruh hidup hanya untuk beribadah kepada Allah. Artinya menjalankan kehidupan di dunia semua tidak lepas dari standar hukum syarak. Seluruh perbuatan akna dinilai dengan hal itu, bukan standar uang apalagi barang.
Alhasil, insyaAllah pornografi akan selesai ketika sistem Islam ditetapkan dalam kehidupan. Tentunya lewat institusi yang mau menerapkannya, yaitu Daulah Khilafah. Waallahu 'alam.