| 116 Views
Pinjol Untuk Pendidikan, Negara Kok Tega!

Oleh : Asma Sulistiawati
Pegiat Literasi
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy ikut mendukung wacana student loan atau pinjaman online (pinjol) kepada mahasiswa untuk membayar uang kuliah. Hal itu diungkap merespons dorongan DPR RI kepada Kemendikbudristek RI menggaet BUMN terkait upaya pemberian bantuan dana biaya kuliah untuk membantu mahasiswa meringankan pembayaran. (CNN Indonesia, 3/7/2024).
Terlebih lagi menganggap pembayaran kuliah dengan pinjaman online ini sebagai bentuk inovasi teknologi. Hal ini sama sekali tidak masuk akal bahkan sikap para pejabat yang demikian justru menunjukkan betapa rusaknya paradigma kepemimpinan dalam sistem sekuler kapitalisme saat ini yang malah mendukung pengusaha pinjaman online. Dan perlu dipikirkan dampak panjangnya yang justru menghantarkan kerusakan dan merusak masyarakat.
Perlu Juga kita sadari bahwa ini membuktikan lepasnya tanggung jawab negara dalam tercapainya tujuan pendidikan. Sebab pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang wajib disediakan penguasa. Bagaimana keberlanjutan suatu bangsa jika generasi nya minim pendidikan yang berkualitas. Dari sini tampak bahwa pendidikan itu kebutuhan yang wajib dipenuhi oleh negara untuk eksistensi negara itu sendiri.
Disisi lain, hal ini juga menggambarkan betapa rusaknya masyarakat dan sikap pragmatis akut akibat kemiskinan dan gagalnya negara mensejahterakan rakyat. Jika masyarakat semua tercukupi dan sejahtera tidak perlu hutang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk kebutuhan akan pendidikan. Masyarakat yang terdesak dengan kebutuhan pendidikan yang harus dipenuhi dan dengan biaya yang super wow maka jalan pintas (pragmatisme) adalah dengan pinjaman online.
Semua kerusakan ini berlatar belakang dari dicampakkan nya Islam sebagai jalan hidup. Sebab di dalam Islam menjadikan negara itu sebagai pihak yang bertanggung jawab atas rakyat dalam semua bidang kehidupan. Aturan yang sempurna untuk manusia termasuk dalam mewujudkan kesejahteraan dan komitmen dalam mewujudkan tujuan pendidikan untuk seluruh umat manusia. Jika tidak demikian maka akan bertentangan dengan hadis nabi bahwa : ” Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi muslim laki- laki dan muslim perempuan.” ( HR. Ibnu Majah) yang dishahihkan oleh Albani dalam shahih wa dhaif sunan ibnu majah No. 224.
Maka melalui tangan penguasalah untuk menerapkan hukum wajibnya menuntut ilmu tersebut bisa terpenuhi. Sebab tidak bisa dipenuhi individu per individu.
Islam juga menetapkan pejabat sebagai teladan umat, pemimpin umat yang senantiasa taat pada hukum syariat, dan menjadikan pemanfaatan teknologi sesuai dengan tuntunan syariat. Dari sini tidak akan terjadi ucapan pejabat tidak dipikirkan dampaknya baik untuk diri sendiri yang nantinya akan dimintai pertanggung jawaban maupun dampak untuk umat yang bisa menyengsarakan dan merusak tatanan masyarakat. Sekali lagi dalam Islam segala tingkah dan ucapan para pejabat akan sangat diperhitungkan matang-matang terutama dampak akhiratnya sebagai periayah umat.
Dalam Islam ada fikrah dan thariqah yang jelas sehingga tidak akan terjadi kesemrawutan aturan seperti yang terjadi kini. Menuntut Ilmu wajib bagi seluruh muslim ini fikrah yang didampingi thoriqoh yaitu negara wajib menyediakan kurikulum berbasis aqidah Islam. menyediakan guru yang mumpuni di segala antara lain :
Ilmu di bidang keamanan seperti militer ( untuk penjagaan negara) Ilmu sains teknologi ( bagaimana bisa membuat persenjataan tercanggih agar menjadi negara adidaya ).
Ilmu di bidang Pendidikan. bagaimana mencetak guru-guru pendidik yang mumpuni di segala bidang termasuk bagaimana mencetak para mujtahid, pakar ilmu fiqih, ushul fiqih dan ilmu alat lainya.
Ilmu dibidang Pertanian yang mumpuni sehingga bisa mencetak umat yang mampu memikirkan bagaimana survive nya swasembada pangan. Bisa mencetak ahli dibidang pertanian.
Ilmu dibidang kesehatan. sehingga tidak akan kekurangan jasa tenaga dokter terhebat dalam negara.
Ilmu dibidang pembangunan. Sehingga negara tidak perlu menggunakan tenaga asing dalam pembuatan rumah gedung ataupun tata letak kota dan lain sebagainya.
Ilmu industri dan ekonomi. ini juga sangat penting dalam masyarakat negara Islam karena negara yang maju dibidang industri dan ekonomi tidak akan pernah ditindas oleh negara lain apalagi dengan hutan. Semua ilmu diatas wajib difasilitasi dan didanai agar negara tetap exis dan berdaya. Dan hanya negara Islam yang peduli dengan itu semua. Wallahu'alam