| 340 Views
Pengkhianatan Penguasa Muslim dan Kebiadaban Yahudi

Oleh : Ummu April
Brutal dan biadab! Itulah sebutan yang tepat dilontarkan pada negara zionis Y4hud1. Yang tidak pernah menggubris kecaman dari berbagai pihak dan negara lain, entitas Y4hud1 terus melancarkan serangan brutal dan membabi buta terhadap warga Gaza.
Militer zionis beberapa hari lalu meluaskan wilayah serangan mereka hingga ke Rafah. Daerah terakhir yang menjadi penampungan untuk 1,5 juta warga Gaza. Kecemasan melanda kaum Muslim di Rafah mengingat militer zionis telah menghancurleburkan daerah Kan Younis.
Kaum zionis juga masih memblokade bantuan kemanusiaan dan menyerang berbagai suplai logistik untuk para korban. Inilah siasat keji genosida terhadap warga Gaza; membunuh warga dengan serangan militer serta membiarkan mereka kelaparan dan kekurangan fasilitas medis. Sampai pekan ini jumlah korban tewas diperkirakan tembus 35 ribu jiwa. Hampir separuh korban adalah perempuan dan anak-anak.
Di banyak negara, orang berbondong-bondong berdemonstrasi mengutuk kejahatan zionis. Di Amerika Serikat, ribuan mahasiswa berdemonstrasi di berbagai kampus seperti Universitas Colombia, UCLA, George Washington, dsb. Selain mengecam entitas Y4hud1.
Palestina mendapat dukungan 143 dari 193 negara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (10/5/2024) untuk menjadi anggota penuh PBB. Hal ini semakin membuat negara zionis terkucil di pentas dunia.
Fenomena ini menunjukkan kebencian terhadap negara zionis semakin meluas. Banyak negara dan warganya di dunia yang sudah merasa muak dengan kekejaman zionis. Kaum zionis yang sering mengemis simpati dunia dengan menceritakan sejarah korban genosida Nazi Jerman, ternyata lebih kejam dengan tindakan genosida mereka terhadap penduduk Palestina.
Entitas Y4hud1 semakin terkucil di dunia internasional. Mahkamah Pidana Internasional, ICC, memutuskan bahwa mereka memiliki yurisdiksi atas dugaan kejahatan perang dan kekejaman yang dilakukan di wilayah Palestina.
Musibah besar lainnya umat Islam sekarang adalah keberadaan penguasa Muslim, terutama para pemimpin Arab dan Turki, yang menghalangi penyelesaian krisis Gaza. Para penguasa itu bukan saja berdiam diri. Mereka juga menghalang-halangi setiap upaya penyelesaian krisis di sana.
Mereka menutupi kejahatan itu dengan mengirimkan bantuan logistik yang jauh dari kecukupan. Di sisi lain mereka meminta PBB atau pihak lain untuk menyelesaikan persoalan ini. Padahal mereka tahu hal itu tidak mungkin terjadi.
Penguasa Mesir menutup rapat-rapat perbatasan dan meninggikan tembok penghalang dengan Gaza agar warganya tidak bisa melihat dan memberikan pertolongan. Sejumlah penguasa Arab memfasilitasi pasukan dan persenjataan dari AS yang akan digunakan untuk membantu militer zionis.
Sebagian penguasa Arab seperti Saudi dan Mesir juga memenjarakan warga yang menyuarakan pembelaan pada Palestina dan mengkritik kejahatan kaum zionis. Para pemimpin macam inilah yang telah mengkhianati umat dan melupakan firman Allah Swt:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadikan orang-orang yang ada di luar kalangan kalian (seagama) sebagai teman kepercayaan kalian. Mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kalian. Mereka pun mengharapkan kehancuran kalian. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, sementara apa yang tersembunyi di hati mereka adalah lebih jahat lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami) jika saja kalian berpikir".(TQS Ali Imran [3]: 118).
Genosida terhadap Gaza adalah persoalan kaum Muslim dan hanya bisa diselesaikan dengan Islam. Caranya dengan melancarkan jihad fi sabilillah, dengan mengerahkan pasukan Muslim untuk menolong warga Gaza dan mengusir entitas Y4hud1 selamanya dari tanah Palestina.
Solusi ini hanya bisa dilakukan ketika kaum Muslim bersatu di bawah institusi Khilafah Islamiyah. Inilah solusi yang harus dipikirkan dan diperjuangkan umat.
Wallahu'alam bishshwwab.