| 17 Views
Pelecehan Seksual di Dunia Pendidikan, Mengapa Masih Terus Terjadi?

Oleh : Ummu Alvin
Aktivis Muslimah
Miris melihat realitas dunia pendidikan saat ini, karena kelakuan beberapa oknum guru dan murid yang menjadikan sekolah tidak lagi dipercaya sebagai salah satu tempat yang aman untuk anak, tempat menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi berubah menjadi tempat yang kerap terjadi tindakan pelecehan seksual didalamnya. Seorang guru yang seharusnya menjadi panutan bagi murid-muridnya, memberikan contoh yang baik bagi siswa-siswinya justru menjelma menjadi monster yang menakutkan.
Seperti kasus yang menimpa delapan pelajar di sebuah sekolah dasar di kecamatan Doreng Kabupaten Sikka Provinsi Nusa tenggara Timur (NTT), mengalami tindak pencabulan oleh oknum guru PJOK di sekolahnya, dan diketahui kejadian ini telah berlangsung sejak para korban berada di kelas 1 SD, rata-rata usia korban sekitar 8-13 tahun. Kasus ini sedang ditangani oleh Polres Sikka dan tengah menunggu hingga proses hukum selesai.
Sementara itu ada lebih 40 siswi yang mengaku dilecehkan oleh oknum guru di SMK Kalideres, dan guru yang berinisial O yang diduga melakukan pelecehan tersebut pun telah mengakui perbuatannya, para siswa yang geram dengan tindakan guru tersebut melakukan demo dan akhirnya pihak sekolah mengambil keputusan memecat oknum guru tersebut.
Berulangnya tindakan pelecehan oleh oknum guru telah menambah buram pendidikan negeri ini, tentunya hal ini adalah imbas dari diterapkannya sistem sekuler di negeri ini, kebebasan yang sangat mudah didapatkan menjadikan segala sesuatunya pula mudah untuk diakses, kemudahan ini semua lah yang menyebabkan manusia memenuhi kebutuhannya tanpa memandang halal dan haram, media-media liberal saat ini memudahkan akses tontonan yang bebas tanpa norma agama, dengan lingkungan pergaulan yang rusak ditambah sistem pendidikan yang sekuler, sehingga sekolah tidak mampu untuk mewujudkan pribadi yang mulia, guru yang harusnya memberikan teladan baik bagi peserta didiknya malah justru melakukan pelecehan seksual.
Menurut praktisi pendidikan, Bertholomeus Jawa Bhaga, fenomena pelecehan di sekolah ini sering terjadi karena adanya semacam relasi kuasa, yakni ada praktik hegemoni di lembaga pendidikan, guru sebagai pihak superior dan peserta didik sebagai inferior, pola hegemoni ini ibarat ancaman yang dilakukan superior atau guru kepada peserta didiknya berupa ancaman pengurangan nilai dan iming-iming uang dan lain sebagainya, padahal model pendidikan yang digaungkan saat ini adalah pendidikan yang mengharapkan peserta didik memiliki karakter yang baik, jadi manusia yang merdeka atau bebas tanpa ada tekanan, namun yang terjadi tidak sesuai dengan yang digaungkan.
Maraknya kasus pelecehan seksual di sekolah seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah,dan selayaknya dicarikan solusi yang terbaik, kalau hanya sekedar sanksi dan pemecatan tidak akan mampu menjamin kasus serupa tidak terulang lagi, saat ini lingkungan pendidikan, bukan lagi tempat yang aman bagi para pelajar dan untuk itu dibutuhkan solusi yang komprehensif, yang mampu menyelesaikan persoalan hingga ke akarnya.
Hanya Islam yang mampu memberikan solusi yang tuntas dan menyeluruh untuk permasalahan kasus pelecehan seksual, apalagi kasus ini menyangkut pelajar yang akan menjadi generasi masa depan, yaitu calon pemimpin masa depan dan untuk itu dibutuhkan mekanisme Islam, diantaranya sistem pendidikan Islam yang akan menghasilkan generasi umat terbaik, yang berkepribadian Islam, mengatur tata pergaulan antara laki-laki dan perempuan baik dalam lingkup sosial maupun pribadi, pelaksanaan amar ma'ruf nahi mungkar yakni saling nasehat menasehati dalam kebaikan dan ketakwaan dan menyelisihi segala bentuk kemaksiatan, selanjutnya penerapan sistem sanksi yang tegas terhadap pelaku kejahatan dan media yang islami akan menutup segala celah pelecehan seksual.
Untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan adanya negara yang menerapkan syariat Islam secara total dalam seluruh aspek kehidupan,dengan tegaknya khilafah Islam maka segala bentuk kemaksiatan akan diminimalisir, ketakwaan individu, kontrol dari masyarakat dan penerapan sistem Islam yang dilakukan oleh negara menjadi langkah konkret untuk mengatasi pelecehan seksual yang hari ini tiada kunjung usai.
Wallahu a'lam bishowab.