| 102 Views
Nasib Guru Makin Pilu, Buah Penerapan Sistem Kapitalis

Oleh : Siti Rodiah
Guru merupakan sosok yang penting untuk banyak orang dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang rela memberikan tenaganya membentuk karakter, memberikan ilmu pengetahuan, hingga memastikan masa depan cerah bagi murid-muridnya.
Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Dengan memperingati hari guru ini diharapkan dapat menambah motivasi dan dedikasi para guru dalam mengajar dan mendidik generasi menjadi generasi yang tangguh. Juga sebagai bentuk perhatian dan penghormatan kepada para guru atas pengorbanan nya dalam mencerdaskan anak bangsa.
Namun sayang nya ditengah gegap gempita peringatan dan perayaan hari guru, banyak problematika yang dihadapi para guru. Mulai dari gaji guru yang tidak layak, guru hanya di anggap sebagai pekerja, kriminalisasi guru, sikap guru yang kontraproduktif terhadap profesinya seperti menjadi pelaku kekerasan fisik dan seksual, terlibat judi online, pinjaman online dan lain sebagainya.
Banyaknya permasalahan yang menimpa para guru sejatinya disebabkan oleh kebijakan sistem kapitalisme sekulerisme yang diterapkan negara ini. Guru hanya menjadi tenaga pencetak generasi yang siap kerja demi memenuhi tuntutan era industrialisasi. Karena penguasa yang sebenarnya dalam sistem kapitalisme sekulerisme adalah para pemilik modal atau pengusaha, mau tak mau out put pendidikan nya pun hanya berorientasi pada materi semata nihil dari nilai agama.
Jadi wajar saja jika para guru dan murid terus menjadi korban kebobrokan sistem kapitalis hari ini. Mereka sama-sama berpotensi menjadi pelaku bullying, pelaku pelecehan dan tindak kriminal lain nya. Dengan menjauhkan peran agama dalam kehidupan membuat kehidupan guru semakin terjerat kemiskinan. Apalagi ditengah semakin mahalnya harga kebutuhan pokok, naiknya pajak ditambah lagi gaji guru yang kecil bisa dipastikan mereka akan semakin menderita.
Demi menghadapi kerasnya tuntutan kehidupan bahkan banyak para guru yang terlibat judi online, terlilit hutang bahkan mereka harus mencari pekerjaan tambahan. Hal ini menyebabkan para guru tidak fokus dan maksimal dalam mendidik generasi. Jika negara masih tetap menerapkan sistem kapitalisme sekulerisme jangan harap guru akan mendapatkan kesejahteraan, penghormatan dan perlindungan.
Selain itu, kebijakan kurikulum yang terus berubah tanpa disertai pelatihan yang memadai sering kali membingungkan para guru. Kurikulum yang seharusnya membantu siswa mengembangkan potensi terbaiknya, malah justru menjauhkan siswa dari perilaku utama yang ditanamkan melalui pendidikan.
Di dalam kacamata Islam posisi guru sangat penting. Guru mengemban tugas yang sangat mulia dalam menyampaikan ilmunya dan Allah SWT akan meningkatkan derajatnya.
“…niscaya Allah akan meninggikan orang – orang beriman diantara kamu dan orang – orang yang diberi ilmu beberapa derajat...” (QS. Al-Mujaadilah : 11)
Islam juga memiliki mekanisme yang tertib dan teratur dalam memperlakukan guru, karena guru adalah salah satu pihak yang berjasa dalam sistem Pendidikan. Di antaranya memberikan gaji yang besar, memberikan jaminan keamanan ketika melaksanakan tugas, meningkatkan kualitas ilmunya dengan memberikan secara gratis fasilitas pendidikan, pelatihan, penelitian, diskusi ilmiah, buku serta sarana dan prasarana lainnya sehingga kualitas guru dapat dipertanggung jawabkan.
Begitu beratnya tugas guru sehingga Islam sangat menghargai jasa guru dan menjamin kesejahteraan nya dalam mendidik generasi. Contohnya pada kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab gaji guru membaca Alquran saja sebesar 15 dinar per bulan atau setara dengan 30 juta rupiah per bulan. Gaji ini di ambil dari kas Baitul Mal. Dengan begitu guru akan lebih bertanggung jawab dan bersungguh-sungguh dalam mendidik generasi yang sekaligus bernilai ibadah baginya.
Oleh sebab itu momentum peringatan Hari Guru Nasional seharusnya bisa menjadi bahan renungan dan pembelajaran bagi kita semua untuk memperbaiki kesejahteraan guru yang telah berjasa dalam pendidikan. Kesejahteraan guru tidak akan terwujud kecuali dengan tegak nya sistem Islam.
Wallahu a'lam bisshawab