| 15 Views

Nakba Kedua Bagi Warga Gaza! Kelaparan Dijadikan Alat Genosida Oleh Zionis Lemah Dan Pengecut

Oleh : Kiki Puspita

''Pendusta dan monster mematikan'' ini mungkin kata yang tepat kita sematkan untuk ketidak perikemanusiaannya zionis yahudi bersama antek-anteknya yang setiap hari terus menyiksa dan meng genosida warga di Gaza.

Pejabat senior Hamas, Basem Naim mengaku mendapat janji langsung dari utusan AS untuk Timur Tengah, Steven Witkoff bahwa dua hari setelah sandera Edan Alexander dilepas, As akan mewajibkan Israel untuk membuka blokade bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. (Dikutip dari REPUBLIKA.CO.ID, GAZA).

Namun faktanya, mereka para zionis lagi-lagi melanggar kesepakatan, kesepakatan itu di lempar ke tong sampah. ''Dia tidak melakukan apapun soal ini,'' kata Naim.

New York: Komite Khusus PBB mengatakan ''sulit membayangkan ada pemerintah yang dengan sengaja membuat rakyatnya mati kelaparan, sementara truk makanan hanya berjarak beberapa kilometer. Namun inilah kenyataan mengerikan yang dihadapi warga Gaza, ujar komite.

Komite Khusus PBB untuk Menyelidiki Praktik-praktik Israel di Wilayah penduduk Palestina dan Arab memperingatkan bahwa dunia saat ini sedang menyaksikan kemungkinan terjadinya ''Nakba kedua'', akibat eskalasi kekerasan, blokade kemanusiaan, dan  kebijakan pendudukan yang dijalankan Israel.

Istilah ''Nakba'' berasal dari bahasa Arab yang berarti ''Malapetaka'', merujuk pada peristiwa pengusiran sekitar 750.000 warga Palestina dari tanah mereka pada tahun 1948 dalam rangka pembentukan Negara Israel. Peristiwa ini disertai penghancuran lebih dari 500 desa Arab, pembantaian, serta pembersihan etnis dan hingga kini menjadi simbol luka kolektif dan perlawanan dalam identitas Nasional Palestina.

''Israel terus menyebabkan penderitaan yang sangat menyakitkan bagi warga Gaza. Sambil memperluas perampasan tanah sebagai bagian dari aspirasi kolonial yang lebih luas Israel terus menyebabkan penderitaan yang tak terbayangkan bagi rakyat yang tinggal di Gaza. '' Apa yang kita saksikan bisa jadi adalah Nakba lainnya,'' ujar Komite Khusus PBB, mengutip pernyataan penutup misi lapangan mereka di Amman, Jum'at, 9 Mei 2025.

PBB menyebut praktik-praktik penggunaan penyiksaan, kekerasan seksual sistematis, serta pemaksaan kelaparan sebagai metode perang oleh militer dan otoritas Israel, merupakan praktik yang selaras dengan tindakan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan, serta memperingatkan bahwa impunitas Israel harus segera diakhiri. Komite juga menyoroti penggunaan blokade total terhadap Gaza sebagai bentuk ''senjata kelaparan'' yang digunakan untuk menundukkan seluruh populasi warga Gaza.

Sungguh cara perang yang sangat keji dan tidak ksatria. Mirisnya, dalam kondisi demikian, penguasa negeri muslim belum juga melakukan pembelaan secara nyata dengan mengirim pasukan untuk mengirim penjajah yang kejam ini.

Seruan jihad yang bergema di seluruh dunia tak mampu membuka hati para pemimpin muslim. Kondisi yang di alami warga Gaza tak membuat hati para pemimpin muslim merasa iba dan prihatin.

Kondisi yang dialami warga Gaza ini tak mungkin terjadi jika umat memiliki pelindung berupa negara Khilafah. Jika ada negara dalam Sistem Islam, akan menjalankan perannya sebagai rain dan junna untuk melindungi umat Islam dari hegemoni Barat dalam bentuk apapun.

Oleh karena itu harus ada perjuangan untuk menegakkannya kembali. Umat harus terus dibangun kesadarannya agar mau berjuang memperjuangkan tegaknya aturan Allah secara Kaffah dalam bingkai Khilafah Islamiyah.

Waallahua'lam bissawab.


Share this article via

15 Shares

0 Comment