| 85 Views
Mengerikan Fenomena Inses! Bukti Buruknya Sistem Kapitalisme Sekuler

Oleh : Kiki Puspita
Dilansir dari REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meminta polisi mengusut grup Facebook dengan nama ''fantasi sedarah''. Sebab konten itu mengandung unsur eksploitasi seksual dan telah meresahkan masyarakat.
Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu menyatakan jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus di tegakan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat. Apalagi grup itu rawan menimbulkan dampak buruk, karena tergolong konten porno yang menyimpang.
Sangat mengerikan memang fenomena inses ditengah masyarakat. Di kota Medan, Sumatera Utara, Polrestabes Medan di Jalan Ampera lll. Berhasil menangkap Pria di Kota Medan berinisial R (24 tahun) yang ditangkap bersama adiknya NH (21 tahun) karena menjadi pengirim paket bayi hasil inses (hubungan sedarah) mereka lewat ojek online (ojol).
Kapolresta Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menyebut saat paket itu tiba dilokasi pengantaran, yakni di Masjid Jamik Jalan Ampera lll, kecamatan Medan Timur, bayi tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia. (Dikutip dari detikSumut, Jum'at (9/5/2025).
Keluarga yang harusnya menjadi tempat untuk berkasih sayang di antara seluruh anggotanya, mala sekarang kehilangan peran pentingnya sebagai tempat berlindung bagi anak-anak. Inilah bukti gagalnya penerapan Sistem Sekuler Kapitalistik yang mampu membangun keluarga yang rusak dan tidak harmonis. Sistem sekuler telah menghancurkan ikatan antara anggota keluarga. Ayah dan ibu bisa berubah menjadi predator bagi anak-anaknya, begitu juga anak-anaknya pun bisa berubah menjadi setan yang mampu menzalimi orang tuanya dan saudara kandungnya sendiri.
Kehidupan dengan Sistem Kapitalisme telah menjauhkan manusia dari agama dan akidahnya. Manusia yang tidak beriman dan bertakwa niscaya akan dikuasai oleh hawa nafsu dengan syahwat yang cendrung bebas tidak berdasarkan hukum syara'. Kesenangan hanya sebatas materi saja, ditambah konsep untung rugi telah menjadi pengikat hubungan antara manusia. Bangunan sebuah Keluarga dalam Sistem Kapitalisme benar-benar hancur sebab jauhnya peran agama dalam mengatur kehidupan.
Oleh karena itu, kaum muslim harus menyadari bahwa ada upaya dari kafir Barat yang berusaha untuk menghancurkan keluarga muslim dengan mengubah pola relasi antar keluarga, dengan menjadikan hedonisme, konsumerisme, maupun kesetaraan gender yang menjadikan hancurnya keluarga muslim.
Saatnya kita mengganti Sistem kufur ini dengan Sistem Islam. Sistem Islam akan menjadikan agama sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Agama akan dijadikan asas dalam kehidupan.
Masyarakat dalam sistem Islam akan paham betul tentang makna dan tujuan mereka akan kehidupan ini, yaitu hanya untuk beribadah kepada Allah. Keimanan akan tertanam, ketakwaan dan begitu juga kasih sayang yang sesuai dengan hukum syara' di dalam Islam.
Sistem pendidikan dalam Islam akan mendidik dan memahamkan agama kepada masyarakatnya agar bisa menjalani kehidupan yang berbasis kepada akidah Islam dan terikat kepada hukum syara'. Anak-anak akan menjadi anak yang berbakti dan berkontribusi besar bagi kemaslahatan keluarganya.
Sistem ekonomi dalam sistem Islam akan menjadikan rakyat sejahtera. Para ayah akan dimudahkan untuk mencari nafkah dan para ibu akan fokus menjadi pengatur rumah tangga. Tidak seperti dalam sistem kapitalis lapangan pekerjaan sulit untuk para ayah, alhasil peran ibu dalam berumah tangga berubah fungsi, bukan sebagai pengatur rumah tangga namun berubah menjadi tulang punggung demi membantu perekonomian keluarganya. Sehingga kasih sayang yang didapatkan pun tidak optimal, bahkan membuka celah-celah kemaksiatan dalam penyaluran kasih sayangnya.
Sistem sanksi dalam sistem Islam akan mampu memberlakukan hukum yang tegas kepada para pelaku kemaksiatan. Hukum Islam sebagai pencegah dan penebus akan memberikan efek jerah kepada para pelaku kemaksiatan.
Sistem politik dalam Islam yang menerapkan syariat Islam secara kafah dalam negara sehingga menjadikan kebijakan negara sejalan dengan syariat. Para penguasanya fokus menjadikan rakyatnya bertakwa dan terpenuhi seluruh kebutuhannya. Dengan demikian, tidak akan ada lagi tayangan di media yang dapat memicu terjadinya kriminalitas, juga tidak akan ada lagi kebijakan yang menguatkan sekularisasi.
Sistem sekuler kapitalistik telah nyata menjadi akar persoalan runtuhnya bangunan keluarga. Hanya Khilafah yang mampu menjamin terwujudnya maqasid syariah, yakni terpeliharanya agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Hubungan manusia dengan manusia akan harmonis, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Atas izin Allah Swt., peradaban umat manusia akan kembali menemui keluhurannya dalam naungan Daulah Khilafah Islamiah.
Wallahualam bissawab.