| 332 Views

Mengatasi Banjir Dengan Solusi Islam

Oleh : Rosmi 
Komunitas Muslimah Sholehah

Hujan deras yang mengguyur kota Ambon Rabu 3 Juli2024 mengakibatkan beberapa titik lokasi yang rawanbanjirakhirnya tergenang air. Salah satu desa yang selalu menjadilangganang banjir pada musim penghujan tiba adalahdesaWaiheru kecamatan Teluk Ambon Baguala.

Banjir yang melanda beberapa kawasan atau desa di kotaAmbon membawa dampak kerugian material, bukansajabeberapa rumah warga yang tergenang air, tetapi perkebunansayur seluas 1,5 hektar di Waeheru mengalami kerusakanparahakibat gagal panen karena terseret aliran banjir.

Intensitas curah hujan yang meningkat dan patahnya talutpenahan air yang mengakibatkan meluapnya sungai,hinggamenggenangi pemukiman warga dan perkebunan sayur. Daerah Aliran Sungan (DAS) Wae Heru desa Waiherutergolong dalamkelas sangat basah dengan jumlah curah hujan > 3.000mm, sehingga menyebabkan wilayah ini termasukdalam kategorisangan rawan banjir.

Penyebab banjir

Musim penghujan selalu mencemaskan masyarakat, terutama masyarakat yang menempati daerah atau kawasanrawanbanjir, peringatan peningkatan kewaspadaan selaludisampaikan kepada warga kawasan langganan banjir dansekitarnya, mengingat Ambon merupakan wilayah atau kotayang masuk dalam kelas rasio bencana banjir sedang denganskror 11,85 (BNPB, 2021b).

Musim penghujan dan intensitas curah hujan yang tinggimungkin salah satu penyebab bencana banjir melandakawasanpadat penduduk, tetapi kondisi sungai yang buruk serta tidakdiimbangi dengan penyerapan air yang baik jugamerupakanpenyebab terjadinya banjir. Dan ini semua merupakan akibatdari ulah manusia itu sendiri.

Selain perubahan iklim, curah hujan, alih fungsi lahan jugamerupakan penyebab banjir melanda wilayah-wilayahpadatpenduduk, karena peningkatan jumlah penduduk yang diikutidengan peningkatan kebutuhan lahan untukpemukiman jugamerupakan salah satu faktor penyebab banjir.

Hutan yang dulunya lebat, berfungsi sebagai penyerap air lahannya semakin berkurang akibat pengundulanhutan/lahanuntuk wilayah pemukiman. Keserakahan untuk memiliki lahandiberikan kepada siap saja yang memiliki uang, tanpa melihatkebutuhan atau kepentingan kepemilikan lahan.

Sangksi yang diberikan terhadap para pelanggaran aturanyang telah diterapkan pun tidak menimbulkan efek jera, sehingga pelanggaran terus berulang, dan masalah banjir tidakakan bisa diatasi. Banjir akan selalu terjadi dan melandatitik-titik rawan di kota Ambon, pada saat musim penghujan tiba. Jikamasyarakat masih hidup dan mengulangi kesalahanyang samaseperti kebiasaan jorok, alih fungsi lahan tanpa melibatkan ahli, serta pola hidup yang jauh dari syariat.

Islam Solusi Tuntas

Islam bukan saja agama, tetapi Islam juga sebuah Ideologiyang memiliki cara pandang dan aturan hidup yang paripurna. Islam meiliki aturan dan cara mengatasi bencana alam. 

Bencana alam yang terus berulang akan dijadikan sebagaipelajaran, untuk dikaji dan diteliti dengan melibatkan paraahliyang kompeten dalam bidangnya. Mencari tahu tanda-tanda danpenyebabnya, agar ketika kasus serupa terjadi, sudahdapatdiatasi dengan tidakn melanggar hukum alam.

Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya sebagaitempat hidup dan menyediakan kebutuhan hidup untukseluruhmakhluknya termasuk tumbuhan dan hewan. Manusia bolehmemanfaatkannya selagi tidak ada dalil yang mengharamkannyaserta menggunakannya sesuai peruntukannya tanpa melanggarsyariat. Tapi jika manusiamemanfaatkannya sesuai nafsunya, maka manusialah yang akan menaggung akibatnya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran yang artinya: “Telah tampak kerusakkan di darat dan di laut disebabkankarena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar”. (TQS Ar-Rum {30}:41).

Cara pandang yang keliru dalam memperlakukan alamakan berdampak buruk bagi kehidupan manusia itu sendiri, olehkarena itu Islam hadir untuk merubah dan memperbaiki polapikir tersebut. Selanjutnya untuk mengantisipasi masalahbanjiratau bencana lainya menjadi tanggungjawab pemerintah.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah memilikikebijakan yang baik dan efesien untuk menyelesaikanmasalah.Kebijakan tersebut mencakup sebelum, ketika dan setelahperistiwa banjir melanda. Langkah-langkah itu antaralain

Membangun bendungan-bendungan untuk menampungaliran air sungai, dan air hujan Di masa keemasan Islam, bendungan-bendungan dengan berbagai macam tipe telahdibangun untuk keperluan irigasi, maupun untukmengatasibanjir, seperti di dekat Kota Madinah Munawarah, terdapatbendungan yang bernama Qusaybah.  Bendungan inimemilikikedalaman 30 meter dan panjang 205 meter.  Bendungan inidibangun untuk mengatasi banjir di Kota Madinah.  Di masakekhilafahan ‘Abbasiyyah, dibangun beberapa bendungan di Kota Baghdad, Irak.

Membangun kanal-kanal atau resapan agar air yang mengalir pada daerah rawan bisa dialihkan alirannya, atau bisadiserapoleh tanah secara maksimal.  Dengan cara ini, makadaerah-daerah dataran rendah bisa terhindar dari banjir ataugenangan.

Memetakan kawasan atau daerah rawan banjir atau daerah-daerah rendah yang lebih cepat digenangi air, atau kawasanyang serapan airnya lama dan sebaginya. Kemudian menghimbaukepada masyarakat untuk tidak melakukanaktivitaspembanguanan untuk tempat tinggal dan sebaginya di kawasantersebut.

dalam menetapkan  undang-undang dan kebijakan, pemerintah bertindak tegas dan akan menggariskan beberapahalpenting yaitu,  pembukaan pemukiman, atau kawasan baru, harus menyertakan drainase, penyediaan daerah resapanair, penggunaan tanah berdasarkan karakteristik tanah. Pemerintahmengeluarkan syarat-syarat tentang izinpembangunanbangunan. menyederhanakan birokrasi, dan menggratiskan suratizin.

Pemerintah membentuk badan khusus yang bertugasmenangani bencana alam yang dilengkapi dengan peralatan-peralatanberat, untuk evakuasi, pengobatan,  dan alat-alat yang dibutuhkan untuk penanggulangan bencana.

Pemerintah juga menetapkan daerah tertentu sebagai daerahcagar alam yang harus dilindungi. Dan jugamenetapkankawasan hutan lindung, dan kawasan buffer yang tidak bolehdimanfaatkan kecuali dengan izin. Menetapkansanksi berat bagisiapa saja yang merusak lingkungan hidup tanpa pernah pandangbulu.

Pemerintah dengan badan-badan yang telah dibentuk tanggap dalam menangani korban-korban bencana alam. Pemerintahakan segera bertindak cepat dengan melibatkanseluruh warga yang dekat dengan daerah bencana.  Menyediakantenda, makanan, pakaian, dan pengobatan yang layak.

Selain itu, mengerahkan para alim ulama untukmemberikan dorongan moril bagi korban, agar merekamengambil pelajaran dari musibah yang menimpa mereka, sekaligus menguatkan keimanan mereka agar tetap tabah, sabar, dan tawakal sepenuhnya kepada Allah swt.

 


Share this article via

67 Shares

0 Comment