| 270 Views
Menanggapi Kasusu Bullying yang Marak Terjadi di Indonesia, Khususnya Perempuan

Oleh: Zaynab Aljawi
Aktivis Dakwah
Kasus bullying atau perundungan kian hari makin miris, dan bikin hati teriris. Anak-anak masih muda tapi aksi makin brutal sampai ada yang meninggal, itu jelas sangat mengerikan. Itulah situasi saat ini yang membuat banyak pemangku kepentingan coba mencari solusi untuk mengatasi ini. Deputi bidang perlindungan khusus anak-anak teman PPPA pernah bilang pola pengasuhan positif dan komunikasi terbuka anak itu kunci dari masalah ini. Katanya Orang tua harus benar-benar ngepoin perilaku anak dan lingkungan pertamanya. Ngak hanya itu kementerian pendidikan kebudayaan telah mengeluarkan undang-undang nomor 44 tahun 2023 tentang perundungan dan pembullyan Namun nyatanya hasilnya masih nihil, buktinya masih banyak kasus perundingan yang terjadi saat ini.
Miris anak perempuan di bawah umur menjadi pelaku bullying terhadap sesama perempuan karena pelakunya anak-anak maka ditetapkan hukum terhadap anak-anak yang merubah status anak menjadi anak berhadapan hukum (ABH). Sistem model peradilan yang seperti ini yang memberikan predikat pada anak di bawah usia 18 tahun bebas dari hukum, menjadikan banyak kasus bullying yang terjadi di masyarakat.
Kasus pembullyan yang ada di Indonesia merupakan kasus yang parah, dikarenakan kasusnya terus mengalami peningkatan tanpa adanya tanda penurunan. Padahal Kemendikbudristek telah melakukan banyak upaya dalm aksi pencegahannya salah satunya dengan bembentukan satgas anti perundungan. Namun kenyatanya kasus perundungan dan pembullyan kian hari kian meningkat.
Pada tanggal 13 Februari 2024 polisi telah menetapkan empat orang tersangka dan 8 anak berkonflik dengan hukum abh dalam kasus perundungan atau bullying terhadap siswa di Binus International Serpong. kasus ini termasuk kasus perundingan yang ekstrem karena polisi menyebutkan pelaku melakukan kekerasan secara bergantian kepada seorang korban tindakan kekerasan ini dilakukan dengan dalih tradisi untuk masuk ke sebuah geng yang ada di sekolah tersebut (2 /2/2024). Kemudian pada tanggal 13 Februari 2024 para pelaku melakukan kekerasan kembali kepada korban, diduga karena mendapat informasi bahwa korban menceritakan kejadian tersebut kepada saudaranya.
Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 2 Maret 2024 seorang remaja putri dikeroyok oleh sekelompok remaja putri yang berjumlah 4 orang diduga pengeroyokan tersebut terjadi karena sang kakak mencoba membela adiknya yang ingin diperdagangkan oleh teman-temannya, niat korban tersebut adalah membela sang adik Namun karena kalah dalam segi jumlah maka sang korban menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok remaja putri.
Lalu kasus pembullyan ini terjadi di Malang yaitu seorang siswa dengan inisial MWF yang dibully oleh empat orang tersangka dan 8 orang anak berkonflik. Si korban disiksa dan dirundung. Aksi perundungan tersebut disaksikan oleh 1 keluarga korban, 1 guru, dan 3 teman korban. Kasus tersebut terjadi di Malang pada tanggal 11 November 2022. Penganiayaan tersebut dilakukan di Bendungan sengguruh yang berada di depan sekolahnya. Kronologinya, dia diseret dari parkiran oleh 3 sampai 4 anak, diseret ke Bendungan korban ditendang kepalanya, Dadanya hingga sesak nafas setelah kejadian tersebut sangkar dan tidak masuk sekolah karena muntah yang tidak berhenti-berhenti dia juga mengalami sakit kepala selama beberapa hari semakin hari kondisinya semakin memburuk hingga korban tak sadarkan diri.
Sebenarnya sudah banyak banyak cara yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, Namun kejadian bullying dan perundungan itu merupakan dampak saja, titik Ini masalahnya terjadi pada sistem yang diterapkan sekarang menurut pengamat sosial sistem sekuler menyebabkan anak-anak menjadi kehilangan nilai-nilai moral dan agama sekolah yang harusnya menjadi tempat ternyaman dalam berpendidikan malah menjadi sumber masalah dalam pendidikan.
Karena adanya kasus bullying maka membuat anak menjadi takut untuk menempuh pendidikan selama di sekolah Di mana sekolah memisahkan pendidikan dunia dan agama yang menjadikan pendidikan agama hanya sebagai ritual semata tidak diterapkan di kehidupan sehari-hari membebaskan kurikulum saat ini yang hanya mengejar duniawinya saja tidak bertujuan untuk mencapai akhirat
Yang kedua, adalah orang tua yang tidak siap baik mental dan finansial. Orang tua yang tidak peka terhadap tumbuh kembang anaknya menjadikan anak-anak merasa tidak diperhatikan, dikarenakan mereka sibuk dengan kesibukan mereka masing-masing. Anak-anak merasa tidak dianggap dan membuat mereka melakukan pergerakan yang mengundang atensi orang tua orang tua. Karena sistem yang sekuler dan kapital juga mengharuskan orang tua mereka bekerja sampai lupa mengurus dan merawat mereka di rumah. Mungkin dari segi sisi materi mereka terpenuhi tapi dari sisi kasih sayang mereka kekurangan. Orang tua yang tidak siap saat ini banyak orang tua yang tidak siap dalam memenuhi kebutuhan mental anak-anak mereka yang membuat anak-anak menjadi pesimis dan tidak percaya diri dikarenakan orang tua yang tidak siap dengan kondisi anak mereka, kurangnya Parenting dan bimbingan pembelajaran sebagai orang tua,membuat mereka kurang lihai dalam mendidik anak-anak mereka yang ada di generasi saat ini.
Yang ketiga adalah faktor dari luar, bisa berupa handphone. Kenapa handphone masuk? karena handphone memegang andil besar pada kehidupan kita saat ini misalnya media sosial ,tontonan belajar chattingan semua bisa dilakukan lewat handphone. Penggunaan handphone yang tidak di dibimbing dan diperhatikan oleh orang tua menjadikan anak-anak kalau pas batas yang menonton tontonan yang tidak seharusnya ditonton menonton video kekerasan membuat perilaku Mereka pun berpengaruh pada kehidupan mereka sehari-hari media sosial seperti Tik Tok Instagram. Dan Facebook adalah aplikasi yang sangat berpengaruh karena semua orang pasti banyak membuka, dan banyak video yang disajikan pada aplikasi tersebut, sehingga tontonan yang tidak tertarik dan terfilterisasi dengan baik atau tidak dikontrol oleh orang tuanya akan ditonton oleh mereka dan dipraktekkan oleh mereka di kehidupan mereka entah itu tontonan video baik atau video yang berupa kekerasan.
Solusi dari semua permasalahan yang terjadi di atas yaitu adalah kehidupan Islam. Islam adalah solusi dari permasalahan perlindungan. Karena Islam mengatur kehidupan kita secara menyeluruh dari kita bangun tidur hingga kita tidur lagi, termasuk dalam pergaulan pertemanan, kehidupan beribadah, pendidikan. Dalam Islam pergaulan anak laki-laki dan perempuan itu dipisah laki-laki dan perempuan boleh melakukan interaksi bersama hanya pada 3 hal jual beli pendidikan dan kesehatan
Akar masalah dari permasalahan itu adalah sistem, jadi bukan hanya mengganti cara parenting atau cara mendidiknya, tapi mengganti masalah sistemnya. Solusinya cuma mengganti sistem. Karena dengan sistem yang benar, yaitu Islam. Hanya Islam yang benar-benar teruji Islam, punya aturan yang detail dan sempurna untuk mengatasi masalah-masalah seperti perlindungan anak dan bullying, dalam Islam tanggung jawab bukan hanya pada keluarga tetapi juga pada negara dan masyarakat. Mengapa? karena negara dalam pandangan Islam mempunyai peran yang besar untuk menerapkan aturan Islam dalam seluruh aspek kehidupan salah satunya pada pendidikan jelasnya kita butuh 3 pilar untuk mengatasi perundungan yang pertama, ketaqwaan individu dan keluarga, memiliki peran yang sangat besar karena sifat seorang anak itu dipengaruhi oleh dua hal internal dan eksternal.
Internal itu dari keturunan eksternal itu lingkungan tempat dia hidup. Dan lingkungan terdekat tumbuh kembang anak adalah orangtua dan keluarganya. Keluarga memiliki peran penting untuk mendidik anak-anak mereka guna membantu membentengi diri dari kemaksiatan.
Yang kedua kontrol masyarakat, masyarakat pun memegang andil penting dalam membangun karaktristik anak, tindakan brutal bisa dicegah oleh kontrol masyarakat karena masyarakat memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan anak. Masyarakat yang islami tentulah akan membimbing dan membawa dan mempengaruhi anak dalam membangun sikap dan kebiasaan.
Yang ketiga adalah peran negara. negara berperan penting dalam menjamin aturan Islam di semua aspek kehidupan yang ditetapkan,salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan yang Islami akan menghasilkan generasi-generasi yang yang matang secara pemikiran perbuatan. mereka tidak akan melakukan hal-hal yang Merugikan dirinya dan orang lain seperti pembullyan dan perundungan. Dalam kehidupan islam semua diatur dan dikontrol oleh negara seperti pendidikan.
Pendidikan yang disajikan oleh negara Islam adalah pendidikan yang bersatu padu antara Islam dan pendidikan formal yang menjadikan anak-anak tidak hanya mumpuni dalam pendidikan formalnya saja, tidak menjadikan anak-anak berpendidikan yang menuju pada duniawinya saja tapi juga bertujuan untuk menggapai akhiratnya. Kedua, tontonan yang akan dikontrol oleh negara Islam adalah tontonan yang tidak menampilkan kekerasan pornografi dan tonton tontonan Yang Tidak sepantasnya ditonton oleh anak-anak di usia dini tontonan yang akan disajikan adalah tontonan yang sudah di filter dan disaring oleh negara yaitu tontonan yang benar-benar pantas ditonton untuk anak-anak dalam segi edukasi dan membangun dalam beribadah pada Allah.
Wallahu alam