| 665 Views
Masih Duka Dan Luka Di Palestina, Aynal Muslimun ?

Oleh : Zhufaira
Ya seperti biasa meski pasca bulan ramadhan warga Palestina tak merasakan semua hal yang dirasakan oleh kita khususnya oleh warga Indonesia seperti makan sahur dengan lezat dan banyak kemudian melakukan itikaf dari masjid ke masjid, berkerja, mengikuti kajian kajian, sekolah, hingga menyantap makanan berbuka puasa. Dilain sisi meskipun mereka tak merasakan semua hal itu, mereka tetap melaksanakan kewajiban itu sebagaimana kita melaksanakannya yakni puasa di bulan ramadhan.
Tidak hanya sampai disitu warga Palestina pun akhirnya berada dipenghujung bulan ramadan dan saatnya melaksanakan sholat ied. Warga Palestina menghadiri pelaksanaan Shalat Idul Fitri di dekat kuil Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Minggu (30/03).
Warga Palestina merayakan hari Idul Fitri 1446 H di tanggal 30 Maret 2025 sesuai pengumuman Mufti Besar Palestina Syaikh Muhammad Hussein.
Kini bulan ramadhan telah usai, sholat Ied dan perayaan Ied pun telah mereka laksanakan dan kini ramadhan berganti Syawal. Namun derita berita duka luka warga Palestina belum juga usia, dimana kaum muslim? Lihatlah saudara kita masih berdarah, tertindas , terdzhlimi, tersiksa. Hal terpenting adalah mereka tidak menjadikan semua problem itu meghalanginya dalam melaksanakan perintah ilahi yakni solat Idul Fitri.
Pelaksanaan sholat mereka melakukannya ditengah puing-puing bangunan rumah mereka yang sudah runtuh. Disisi lain luka dan duka terus menyelimuti mereka kita melihat kesedihan anak anak yang kehilangan orang tua pun sebaliknya orang tua banyak yang ditinggal anak karena terlebih dahulu dipanggil sang ilahi. Ada juga sanak saudara yang ditahan oleh zionis Israel lanatulla.
Tak henti kini keberutalan Israel semakin menjadi-jadi. Israel membunuh 9 orang di Gaza, 5 Anak-anak, saat mereka sedang merayakan Idul Fitri. Israel telah menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina di Gaza pada pagi hari Idul Fitri, Ahad 30 Maret 2025.
Serangan Israel ini terjadi serentak di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan hingga di Kota Gaza dan kamp penunngsi Jabalia di Gaza utara.Sama seperti yang mereka lakukan selama perang, warga berdoa di tengah puing-puing yang disebabkan oleh serangan Israel di Jalur Gaza. Dalam satu video yang diposting oleh Pusat Informasi Palestina, suara tembakan dapat terdengar saat Salat Ide tengah berlangsung. Sama seperti yang mereka lakukan selama perang, warga berdoa di tengah puing-puing yang disebabkan oleh serangan Israel di Jalur Gaza. Hingga kini, Israel membunuh seorang anak Palestina di Gaza setiap 45 menit. Itu adalah rata-rata 30 anak yang terbunuh setiap hari selama 535 hari terakhir. Dua dari anak-anak itu telah terbunuh; dua hilang, diduga tewas; tiga telah terluka, banyak yang kritis; lima telah menjadi yatim piatu atau terpisah dari orang tua mereka.
Sementara lima anak memerlukan pengobatan untuk kekurangan gizi akut. Anak-anak lainnya menanggung bekas luka perang dan trauma yang tidak terlihat yang memengaruhi kesehatan mental, keselamatan, dan masa depan mereka. Sungguh miris kondisi saudara kita yang berada dipalestina, saudara kita penuh duka dihari raya ini idul Fitri adalah saatnya umat Islam bergembira karena telah berhasil menjalankan ibadah pada bulan ramadhan yang mulia dan banyak kebaikan ditanbah bertemunya dengan bulan syawal. Sayangnya kebahagiaan tersebut belum ditlrasakan oleh semua umat Islam dipenjuru dunia, khususnya Palestina.
Realita ini menunjukkan kebahagiaan umat belumlah sempurna, karena sebagian umat Islam khususnya palestina dalam kesengsaraannya bahkan terancam nyawa sejak jauh sebelum ramadhan tiba. Selama bulan ramadhan bahkan juga bulan ini Syawal.
Semakin buruk lelah kondisi Palestina tentunya sangat memperihatinkan. Umat Islam semakin terjepit dan kondisi buruk ini sudah membuka mata hati manusia pada umumnya bahwa sistem saat ini sungguh sangat tidak layak menjadi rujukan dalam membangun peradaban manusia. Pada sisi yang lain hal ini juga mengantarkan pada kesadaran bahwa diambang kehancuran karana kerusakan yang amat nyata akibat sistem sekuler kapitalis situasi ini akan mendorong umat untuk mencari alternatif sistem yang lain. Pilihan satu satunya hanya sistem Islam yang sohihn dari Allah dari sisi sejarah Islam pun sudah membuktikan dalam sejarah panjang penerapan Islam meghantarkn pada peradaban gemilang dengan kemajuan yang amat luar biasa.
Hal ini akan menggunakan keyakinan umat bahwa fajar kemenangan Islam sudah Semakin dekat. Umat membutuhkan khilafah untuk dapat merasakan kebahagiaan hakiki, mendapat ridho Allah karena penerapan aturan Allah secara kaffah. Namun ini semua tak mudah, ibarat seperti membalikan telapak tangan dan demi mewujudkan penerapan Syari'at Islam mau tidak mau Umat harus berjuang untuk menegakkan khilafah, karena khilafah adalah pelindung hakiki Umat Islam seluruhnya dan tidak boleh tidak harus ada jama'ah dakwah yang membangun kesadaran umat untuk berjuang menegakkan kembali khilafah agar terlangsungnya kembali kehidupan Islam. Sebab tidak akan bisa jika hanya mengandalkan 1 individu, karena tugas ini pula ( meyadarkan umat/ dakwah) itu dibebankan kepada semua umat Islam. Kemudian perjuangan menegakkan khilafah harus menjadi agenda utama ummat Islam, umat pula harus bagu membahu berjuang menegakkan khilafah.