| 62 Views

Mabuk Kecubung, Ilusi Perlindungan Hakiki Sistem Kapitalis

Oleh : Maryatiningsih 
Aktivis Dakwah

Tingkat edukasi dan literasi di negeri ini masih sangat rendah. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengetahuan yang belum sampai ke masyarakat. Seperti yang Belum lama ini terjadi, adanya kematian masal akibat puluhan warga mengkonsumsi buah kecubung. Ada pula kasus yang terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. puluhan warga harus dirawat di rumah sakit jiwa akibat mengonsumsi tumbuhan tersebut. Bahkan, dua orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia. 

Kecubung merupakan tanaman yang biasanya tumbuh liar di ladang. Biasanya, tumbuhan ini juga ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias karena bunganya yang berbentuk unik seperti terompet. Buah dari tumbuhan ini juga unik berbentuk bulat dengan duri kecil.

Minimnya pendidikan dan edukasi pemerintah terhadap rakyatnya terutama untuk masyarakat menengah ke bawah serta kurangnya edukasi dan pemberian pemahaman terhadap hal yang membahayakan masyarakat menjadi salah satu penyebab dalam kasus ini. Kebanyakan dari masyarakat tidak mengetahui bahwa tanaman kecubung berbahaya bila dikonsumsi, sedangkan hal tersebut sudah menjadi kebiasaan di masyarakat. Pemerintah seakan tidak serius dalam upayanya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan hanya untuk generasi muda tetapi juga untuk semua kalangan. 

Hal ini merupakan buah dari penerapan sistem yang salah yakni sekuler kapitalis. Sistem yang bertentangan dengan sistem Islam yang memicu orang bebas melakukan apa saja yang diinginkan tanpa melihat benar atau salah dan mempertimbangkan dampaknya. Sistem ini membuat negara atau pemerintah berlepas tangan dari tanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan perlindungan paripurna pada rakyatnya. Rakyat dibiarkan semua mereka tanpa ada pengawasan dari negara. Rakyat juga dibiarkan menyerap informasi yang salah, selama hal tersebut tidak merugikan para kapitalis. 

Berbeda dengan sistem Islam. Dalam sistem Islam masyarakat atau umat akan di riayah dengan maksimal, baik dari sisi pendidikan maupun ketaatan kepada Allah Swt. Dari sisi pendidikan secara totalitas difasilitasi secara penuh tanpa dipungut biaya apapun alias gratis bukan hanya dari sisi pendidikan formal, tetapi penyuluhan dan pemberian informasi penting bagi masyarakat akan senantiasa mudah diakses. Sehingga mereka faham dan mengetahui buah atau tanaman apa yang bisa dikonsumsi dan apa manfaatnya bagi tubuh. Kemudian dari sisi ketaatan umat akan memperhatikan halal dan haram dalam hal asupan makanan yang masuk dalam tubuh mereka.  
Semua itu bisa terwujud jika sistem Islam diterapkan, masalah sekecil apapun tidak akan diabaikan apalagi masalah yang lebih serius dengan sigap akan langsung ditangani dengan maksimal hingga tuntas. Sanksi yang ada dibuat untuk memberikan efek jera bukan kebijakan yang tambal sulam atau asal-asalan. 

Maka sudah saatnya kita kembali kepada sistem terbaik yang pernah ada di muka bumi, yaitu sistem Islam. Sistem yang berasal dari Sang Pencipta manusia, dan sudah pasti akan sesuai dengan fitrah manusia, yaitu sistem Islam yang diterapkan secara kaffah dalam naungan khilafah.  

Wallahu'alam bissawab.


Share this article via

87 Shares

0 Comment