| 256 Views
Lindungi Gen Z Dari Jeratan Gaya Hidup FOMO

Oleh : Ning Hari W
Boneka dengan perawakan kecil berukuran 4-40 cm, telinga panjang yang berujung lancip, senyum yang nakal, gigi yang tajam menonjol dari mulut, inilah boneka yang lagi viral yaitu boneka labubu. "Demam Labubu" yang menyerbu masyarakat dan menjadi begitu booming setelah idol K-pop Lisa BLACKPINK memamerkannya di media sosial. Bahkan untuk mendapatkan boneka ini harus rela antre sampai 17 jam. Dengan mendapatkan boneka Labubu, mereka beranggapan bahwa memiliki Labubu berarti turut menjadi bagian dari tren global yang dipopulerkan sosok yang sangat diidolakan.
Pembelian produk viral ini bukanlah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh individu, namun hanya ingin terlihat relevan, tidak ingin disebut ketinggalan tren yang sedang populer di mata lingkungan sosialnya. Fenomena inilah yang disebut dengan Fenomena Fear of Missing Out (FOMO). _Dilansir dari JawaPos.com, 13 Oktober 2024_.
Perasaan cemas dan rasa takut yang timbul dalam diri seseorang dikarenakan ketinggalan sesuatu yang lagi tren. Dia beranggapan bahwa dengan tidak mengikuti tren hidupnya akan tidak bahagia, hidupnya terbelakang. Mereka menstandarkan hidupnya dengan membandingkan dirinya dengan apa yang dia lihat di medsos, ketika melihat adanya gap antara apa yang dia lihat dengan apa yang dia pikirkan dan dia jalani, maka akan memunculkan kecemasan dalam dirinya, rasa tidak percaya diri.
*Penyebab Terjadinya FOMO*
Salah satu penyebab terjadinya FOMO adalah penggunaan media sosial. Penggunaan medsos yang berbasis teknologi dengan berbagai _platform_ memudahkan pengguna medsos terutama di kalangan remaja dan dewasa muda untuk mendapatkan berbagai berita, informasi kehidupan seseorang, atau perilaku-perilaku yang dianggap _trending_.
Semua ini telah didesain oleh sebuah sistem yaitu sistem liberal kapitalisme demokrasi. Sistem ini telah terbukti merusak gen Z untuk bergaya hidup bebas, hedonistik dan konsumerisme. Kesenangan dunia sesaat yang mendominasi dan menjadi prioritas utama pada sistem ini. Regulasi dalam sistem hari ini tidak memberikan perlindungan bagi gen Z, namun justru menjerumuskan gen Z pada lingkaran materiaslistik melalui sosial media yang menciptakan gaya hidup FOMO.
Sehingga dampak yang terjadi pada generasi muda saat ini adalah pengabaian potensi gen Z untuk berprestasi dan berkarya yang lebih baik, serta menghalangi potensi sebagai agen perubahan menuju kebaikan.
*Bagaimana Islam Memberikan Solusi ?*
Segala permasalahan hidup pasti ada solusinya, dan hanya dengan solusi Islam yang mampu menyelesaikan permasalahan hingga ke akarnya.
Meskipun masyarakat sudah merasakan dampak FOMO ini sangat luar biasa merusak khususnya gen Z, dan sudah mencoba untuk menyelesaikan supaya tidak terjadi kerusakan yang lebih parah. Namun, solusi yang diberikan hanya bersifat individual, seperti : harus ada kesadaran untuk mengubah dirinya dengan tidak mudah terpengaruh FOMO, mengurangi penggunaan gedget, fokus pada diri sendiri, lebih banyak bersyukur apa yang sudah diberikan oleh Allah, dan sebagainya. Solusi yang diberikan tidak fokus pada cara mencapai tujuan tersebut, tetapi fokus menghilangkan masalah bukan menyelesaikan masalah.
Solusi Islam memberantas FOMO secara totalitas tentu harus ada pembenahan secara sistemik, yaitu :
1. Adanya peran negara dalam membentuk karakter dan kepribadian remaja melalui sistem pendidikan yang berbasis Islam,
2. Adanya kontrol media sosial,
3. Peran orang tua dan lingkungan melalui pola interaksi sosial.
Negara harus menerapkan sistem Islam dengan tidak memisahkan peran agama dengan kehidupan. Islam memiliki batasan yang jelas dan tegas dalam mengatur kehidupan. Standar hidupnya adalah halal dan haram. Sehingga akan terbentuk pola pikir dan pola sikap Islam.
Islam memiliki Sistem terbaik untuk melejitkan potensi gen Z, mengarahkan hidupnya sesuai dengan tujuan penciptaan dan mempersembahkan karya terbaik untuk umat dan Islam. Potensi ini dibutuhkan untuk membangun kembali peradaban gemilang yang pernah dicapai umat Islam pada masa lalu dalam naungan Khilafah Islamiah.
Sudah saatnya meninggalkan sistem sekuler kapitalis dan mengganti dengan menerapkan sistem Islam secara Kaffah dalam institusi Khilafah.
Wallahu a’lam bi shawab.