| 40 Views
Kriminalitas Kian Marak, Buah Sistem yang Rusak

Oleh : Ina Ariani
Aktivis Muslimah Pekanbaru
Berita kriminal di negeri ini semakin subur, setiap hari ada saja yang menjadi korban. Baik di rumah, di jalan, di sekolah, di pasar dan di mana-mana ada kriminalitas. Dan pelakunya bisa siapa saja, baik tua, muda, maupun anak-anak, hampir di semua kalangan ada.
Sebagaimana beberapa hari yang lalu warga di kagetkan dengan penemuan bayi baru lahir di dalam parit. Usut punya usut dari penyelidikan Kapolres Sambas, AKBP Sugiyatmo, melalui Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Rahmad Kartono, informasi tentang penemuan mayat bayi baru lahir di lakukan oleh Ibu bayi tersebut. Terduga pelaku masih anak di bawah umur, ungkap Rahmad kepada wartawan, (Minggu, 9 Februari 2025, m.kumparan.com)
Berita senada pun terjadi di Bogor, warga Kampung Bulak, Desa Nanggerang, Kec. Tajurhalang, Kab. Bogor di gegerkan dengan penemuan mayat bayi perempuan di aliran kali Caringin. Minggu, 9 Februari 2025, Beritasatu.com. Berita ini masih di dalami oleh Kapolres Bogor.
Peristiwa kriminalitas di atas baru sebagian kecil, masih banyak kriminalitas lainnya yang terjadi di negeri ini, tidak ada lagi rasa aman. Kadar kekerasannya pun makin mengerikan, dan pelakunya masih tergolong muda. Hal ini menunjukan bahwa sistem sekuler kapitalisme makin mandul menjamin keamanan dan gagal menjaga nyawa manusia.
Dalam sistem kapitalis sekuler nyawa manusia tidak menjadi hal yang sangat berharga dan tidak menjadi keseriusan dalam penjagaan jiwa manusia. Sehingga kriminalitas semakin subur, dan hukuman tidak sebanding dengan perbuatan. Tak jarang korban yang ingin melakukan pembelaan diri justru dijadikan tersangka.
Semua itu menunjukkan dampak penerapan sistem kehidupan yang rusak, baik ekonomi, sosial/pergaulan, pendidikan, media, dll. Juga lemahnya sistem sanksi yang tidak menjerakan membuat kejahatan dan kriminalitas meningkat. Tidak adanya jaminan keamanan dari pemerintah. Individu rakyat di biarkan menjaga, menjamin keberlangsungan hidup nya sendiri. Yang itu merupakan tugas negara. Sistem kehidupan di negeri ini mengadopsi sistem kapitalis sekuler, yang berduit yang berkuasa, semua lini kehidupan asas manfaat. Akal manusia telah dirusak oleh sistem yang rusak. Kaitalis sekuler memisahkan aturan agama dari pemerintahan dan kehidupan sehari-hari.
Berbanding terbalik dalam sistem Islam, Islam menjadikan negara sebagai pelindung dan penjamin keamanan rakyat. Negara akan menutup pintu kriminalitas dengan menjamin kesejahteraan rakyat, menjamin keamanan rakyat, dan penerapan sistem sanksi ditegakkan dengan adil, serta bersifat jawabir dan jawazir.
Islam juga memiliki sistem Pendidikan Islam, yang akan mencetak generasi untuk memahami hakekat penciptaan dan memiliki kepribadian Islam, sehingga menjaga dirinya dari perbuatan maksiat dan kriminal. Semua ini terwujud apabila tiga pilar ditegakkan, mulai dari ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan sistem sanksi oleh negara akan menjamin terwujudnya keamanan pada masyarakat.
Jadilah umat terbaik yang di sematkan pada diri manusia sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam surah Ali 'Imran ayat 110 berikut :
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
Wallahu'alam bishwab