| 8 Views
Korupsi Makin Menjadi, Islam Solusi Hakiki

Oleh: Endang Seruni
Muslimah Peduli Generasi
Korupsi masih menjadi persoalan yang belum bertemu solusi. Di semua lini tidak luput dari tindak pidana ini. Kasus korupsi terus berulang dari waktu ke waktu.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara terkait dugaan rekayasa dalam sistem E- katalog, dalam kasus korupsi proyek jalan di Sumatera Utara. Meski diklaim sebagai sistem yang transparan untuk mengadakan barang dan jasa, nyatanya masih ada celah yang dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk berlaku curang. Juru bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan KPK terus memperkuat pengawasan dan pendampingan kepada pemerintah daerah.
KPK menggelar OTT pada Kamis, 26 Juni 2025 d Mandailing Natal Sumatera Utara. Ott dengan dua perkara yang berbeda yaitu terkait proyek jalan di dinas PUPR provinsi Sumatera Utara dan proyek di sektor PJN wilayah 1 Sumatera Utara. Kedua proyeksi itu sebesar Rp 231,8 miliar. Diamankan 6 orang serta uang tunai sebesar Rp 231 juta (Kumparan news,4/7/2025).
Selain itu KPK Tengah menyelidiki korupsi proyek pengadaan mesin Elektronik Data Capture (EDC), di salah satu bank plat merah. Nilai proyek mencapai 2,1 triliun, yang berlangsung pada periode 2020-2024. Dari hasil penggeledahan diamankan dokumen pengadaan, tabungan dan sejumlah bukti elektronik yang akan didalami oleh penyidik. Tapi bukan memastikan seluruh batang bukti dan keterangan akan dianalisis secara menyeluruh (Beritasatu,30/6/2025).
Praktik korupsi bukan hal yang baru di negeri ini. Banyak pelaku korupsi yang merupakan pejabat yang keberadaan mereka, sebab dipilih oleh rakyat. Tapi ketika sudah duduk di kursi kekuasaan mereka lupa ada amanah rakyat di pundaknya. Amanah yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan aturan tetapi disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
Mirisnya kasus korupsi terus bermunculan di tengah upaya pemerintah melakukan efesiensi anggaran. Hal ini berdampak pada berkurangnya kualitas dan kuantitas layanan negara atas hak dasar rakyat. Semisal pengurangan Tukin guru, dana bansos, dana riset, militer dll.
Inilah paradigma negara dalam sistem Kapitalisme, yang telah gagal mengurus urusan rakyat. Negara juga terbukti gagal dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan rakyat, yaitu mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan kesejahteraan. Dalam sistem politik hari ini, justru penguasa abai akan perannya mengurus rakyat. Amanah kekuasaan hanya menjadi alat transaksi antara pejabat dengan pemilik modal. Praktik korupsi tumbuh subur, bahkan membudaya di semua level dan ranah kehidupan.
Dalam kapitalisme yang melahirkan sekulerisme, sehingga membuat orang bebas berperilaku dan mengabaikan arahan dari agama. Agama hanyalah aktivitas ritual dan tidak boleh dicampuradukkan dalam kehidupan. Sistem ini berazaskan manfaat, sehingga semua dipandang baik manakala menghasilkan materi, keuntungan, kesenangan. Tidak peduli cara mendapatkannya benar atau salah. Tetaplah keuntungan menjadi prioritas.
Berbeda dengan cara pandang Islam, kepemimpinan berdasarkan akidah Islam yang bersumber dari sang Khaliq. Kehidupan berjalan sesuai tuntunan syariat. Islam mengatur dari level individu sampai level negara.
Di level individu Islam sangat memperhatikan pendidikan para generasi muda. Islam menetapkan sistem pendidikan Islam yang berlandaskan akidah Islam dan membentuk generasi yang berkepribadian Islam. Maka jika diberikan amanah untuk memangku jabatan, mereka akan semaksimal mungkin untuk menjalankan amanah yang dibebankan. Menghindari hal-hal yang melanggar aturan syariat seperti korupsi atau menerima suap.
Islam mempunyai sistem peradilan yang mampu memproses dan memutuskan perkara yang adil dan tidak memakan waktu yang lama. Peradilan yang berlandaskan pada syariat Islam memberikan keputusan yang mengikat, harus dijalankan dan tidak bisa dibatalkan.
Hukum Islam bersifat Jawabir, yaitu sebagai penebus dosa. Juga bersifat zawajir, yang memberikan efek jera bagi pelaku. Menjadikan kejahatan serupa tidak kembali terulang.
Demikianlah cara pandang Islam memberikan solusi atas persoalan korupsi yang terus menerus terjadi. Islam terbukti mampu menyelesaikan masalah korupsi hingga ke akar-akarnya.
Untuk itu sudah saatnya kembali kepada sistem Islam yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan.
Waallahua'lam bishawab.