| 262 Views

Kompleksitas Persoalan Guru Vs Kualitas Siswa

Oleh : Ummu Nindi

Guru adalah sosok penting dalam  kebangkitan sebuah peradaban, mereka adalah pilar pencetak generasi yang berkualitas , mencerdaskan dan membentuk moralitas para peserta didiknya, Namun sungguh sangat ironis saat ini persoalan guru kian kompleks seiring kualitas siswanya yang semakin memburuk.

Hari guru yang ke 30 di peringkati pada hari Senin 25 November 2024. Peringatan ini berdasarkan keputusan presiden nomor 78 tahun 1994 yang menetapkan Hari Guru Nasional jatuh pada tanggal 25 November, ini bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru  Republik Indonesia ( PGRI). Peringatan hari guru Nasional tahun ini mengusung tema " Guru Hebat, Indonesia Kuat", Dengan harapan peran guru yang baik akan menjadikan Indonesia kuat, namun berbanding terbalik dengan realita guru hari ini.

Persoalan guru kian kompleks sementara mereka di tuntut mengabdikan diri, mulai dari gaji yang kurang memadai, kisruh guru honorer, Gonta ganti kurikulum yang membuat guru kewalahan, hingga yang paling memanas ahir Ahir ini adalah kriminalisasi yang di alami guru, semisal kasus  supriyani seorang guru honorer di baito di laporkan oleh orang tua murid yang merupakan anggota kepolisian atas tuduhan penganiayaan.

Kondisi persoalan guru yang sedemikian rupa menjadikan kinerja guru tidak maksimal dalam upaya mencerdaskan bangsa, persoalan kesejahteraan membuat mereka tidak fokus hanya pada satu profesi saja dengan mencari pekerjaan tambahan, kegelisahan ancaman kriminalisasi juga mereka rasakan sehingga sulit menentukan sikap tegas , membuat guru bersikap acuh terhadap siswanya.

Di samping itu sungguh sangat di sayangkan hari ini banyak guru yang melakukan perbuatannya yang tidak mencerminkan kepribadian seseorang guru sebagai pemberi contoh yang baik, di antaranya ada guru yang melakukan bullying bahkan kekerasan fisik terhadap siswa nya, ada juga guru yang terlibat judol bahkan yang sangat mengerikan ada guru yang melakukan kekerasan seksual.

Semua hal ini akan berpengaruh pada hasil didikannya, seorang guru yang melakukan perbuatan yang kontradiktif dengan profesi nya  tidak mampu menghasilkan generasi yang berkualitas. Sebaliknya tidak optimal nya guru dalam tugasnya akan menghasilkan generasi bermental kerdil dan kriminal, tentunya jauh dari kepribadian Islam.

Carut marut persoalan ini adalah hasil dari sistem yang diemban, yaitu penerapan sistem kapitalism sekuler yang menuhankan materi menjadikan guru kehilangan jadi dirinya sebagai pendidik dan teladan dalam kebaikan, sementara negara secara sistematis yang seharusnya menjamin kesejahteraan guru telah gagal dalam pelaksanaannya

Betapa beratnya mendidik generasi di sistem sekuler dimana agama dipisahkan dari kehidupan sehingga banyak generasi berprestasi dalam akademik tapi menjadi generasi yang individualis, kapitalis dan mendewakan materi sebagai tujuan hidupnya.

Lain halnya ketika sistem dan aturan yang di terapkan berdasarkan Islam, aturan yang datangnya dari sang pemilik kehidupan tentu tidak sebanding dengan aturan yang di buat berdasarkan hawa nafsu manusia belaka.

Negara sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terciptanya pendidikan yang baik, dari sisi guru maupun hasil didikan, khilafah berkewajiban menyediakan tenaga tenaga pengajar yang berkompeten sekaligus memberikan gaji yang cukup bagi guru dan seluruh staf yang bekerja di kantor pendidikan.

Sistem pendidikan Islam mengarah kepada pembentukan generasi yang memiliki aqidah dan bernafsiah islamiyah, dan menjadikan standar halal haram dalam menentukan sikap dan menyelesaikan segala problematika kehidupan peserta didiknya nya, sehingga ilmu yang d peroleh bukan sekedar ada di buku namun d aplikasikan dalam kehidupan, selain itu juga siswa di ajarkan tentang materi sains dan teknologi yang akan  membantu mereka dalam perbaikan kondisi kehidupa bermasyarakat.

Khilafah juga harus menjamin seluruh warganya mendapatkan pendidikan yang layak, dan wajib menyediakan fasilitas yang mendukung, seperti gedung sekolah, buku pelajaran, ruang penelitian dan sebagainya.

Saatnya kita kembali  kepada sistem pendidikan Islam yang telah terbukti mampu memuliakan profesi guru dan mecetak generasi yang berkualitas.

Wallahu a'lam bish showwab.


Share this article via

84 Shares

0 Comment