| 32 Views
Ketakutan Akan Tegaknya Khilafah, Bukti Keyakinan Khilafah Akan Kembali Berjaya

Oleh : Haryani, S.Pd.I
Bogor
Lebih dari 1.400 tahun, sebuah Emperium besar menguasai dunia, menjadi penguasa yang menaungi 1/3 wilayah dunia, dengan hukum yang bersumber langsung dari Sang Pencipta dunia, mensejahterakan umat manusia dibawah kepemimpinan yang mulia. Ialah Khilafah Islamiyah, yang dipimpin seorang khalifah, pelaksana hukum syariah, mengayomi dan meriayah umat dengan penuh rasa adil dan bijaksana. Dibawah kepemimpinannya tidak ada seorangpun ditindas, tak pernah terdengar kabar rakyat menderita akibat kemiskinan, tidak punya pekerjaan, dilecehkan, didzalimi dan tindakan kriminal lainnya. Hukum syara tegak sebagaimana mestinya, sesuai perintah yang termaktub dalam Al Qur'an dan Sunnah. Hukum razam bagi pezina, potong tangan bagi pencuri, semata karena bentuk ketaatan kepada Sang Kholiq, sebagai pencegah dan penebus dosa dikhirat kelak.
Saat itu umat islam hidup damai berdampingan dengan umat yang lain, tidak ada diskriminasi etnis ataupun golongan, mereka hidup rukun, tidak mencela apalagi menyiksa. Semua diatur dengan aturan Illahi, sesuai fitrah dan menentramkan hati. Tidak ada rasa takut dalam melaksanakan ibadah, tidak ada kekhawatiran akan kesulitan ekonomi, pendidikan gratis, kesehatan gratis, yang kaya tidak sombong, yang miskin tidak minder, semua berjalan sesuai sunatullah dan ketaatan kepada Allah.
Sampai akhirnya diruntuhkan oleh sang pengkhianat laknatullah, dia adalah Mustafa Kemal Attartuk, seorang munafik yang merupakan agen Inggris yang menyusup ke dalam pemerintahan Khilafah Islamiyah. Ditangannyalah sistem Khilafah dibubarkan, Khalifahnya diasingkan, dan wilayahnya dibagi-bagikan menjadi lebih dari 53 negara bagian.
Hari ini sistem kafitalis yang memimpin dunia, mengganti sistem kekhilafahan yang mulia dengan aturan kafitalis yang menyengsarakan, tidak ada lagi rasa keadilan, ketenangan dan kedamaian hidup, semua berubah angkara ketika aturan buatan manusia mengatur manusia. Kesenjangan sosial semakin nyata, kemiskinan merajalela, tindak kriminal semakin menyiksa, korupsi, riba, pembunuhan, pemerkosaan, perampasan hak individu semakin kentara. Astaghfirullah.
100 tahun sudah umat manusia merasakan kehimpitan hidup, hidup seolah hanya mengejar dunia, hilangnya rasa aman, ketakutan yang tiada ujungnya. Hari ini umat muslim diberbagai belahan dunia menjadi umat yang tertindas, diperangi dengan brutal, dipecah belah dengan sekat nasionalisme, sehingga hilang rasa empati terhadap saudara seaqidah. Buah penerapan sistem kafitalisme yang rusak tidak dapat dielakkan lagi, seakan itu menjadi suatu keharusan yang tidak bisa dihindari. Umat Islam saat ini menjadi bulan-bulanan negara adidaya Amerika dan konco-konconya, seolah mereka berpesta pora menyaksikan kehancuran satu persatu negeri muslim. Palestina, Irak, Afganistan, Suriyah, dan masih banyak lagi negeri muslim yang hancur lebur akibat serangan brutal Amerika dan Israel.
Ketakutan akan bangkitnya imperium besar, sebuah institusi yang akan kembali menjadi perisai dan junnah bagi kaum muslimin di dunia, menjadikan mereka melakukan berbagai upaya untuk menjegalnya. Mereka tidak akan ridho jika umat Islam bangkit kembali menjadi pemimpin dunia sebagaimana dahulu pernah terjadi.
Mereka lupa bahwa terbitnya sang fajar tidak akan ada yang bisa mencegahnya, sekuat apapun makar mereka terhadap kaum muslim, ingatlah makar Allah lebih dahsyat.
Sebagimana firman Allah dalam Q.S Ali Imron : 54
"Mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya dan Allah pun membalas tipu daya (mereka). Allah sebaik-baik pembalas tipu daya".
Janji Allah dan Rasulnya tidak akan pernah ingkar, kembalinya Khilafah Ala Minhaji Nubuwwah sebuah keniscayaan. Cepat atau lambat, pasti akan terjadi.
"Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian.” Beliau kemudian diam. (HR Ahmad dan Al-Bazar).
Kaum kafir saja yakin akan kembalinya Khilafahan Islamiyah. Terbukti dengan upaya-upaya mereka menghalagi setiap dakwah Islam kaffah. Maka kita sebagai kaum muslimin sudah sepatutnya berjuang dengan keras untuk mengembalikan kejayaan Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah.
Wallahu'alam