| 120 Views
Kemiskinan Ekstrim, Butuh Solusi Pasti?

Oleh : Ummu Raffi
Ibu Rumah Tangga
Kemiskinan bagaikan penyakit kronis yang menjangkiti dunia saat ini. Seakan problem tersebut tak berkesudahan, malah kasusnya semakin meningkat baik di dalam negeri maupun di belahan dunia.
Saat ini, setidaknya terdapat 1,4 miliar anak di seluruh dunia tidak memiliki akses perlindungan sosial apa pun. Hal ini mengakibatkan anak-anak lebih rentan terhadap penyakit, gizi buruk, dan berisiko tinggi terpapar kemiskinan. Data ini dikutip dari lembaga PBB dan badan amal Inggris Save the Children. (kumparanbisnis,15/02/2024)
Menurut para pembuat kebijakan baik nasional maupun skala global, solusi yang ditempuh dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem tersebut, yaitu dengan cara memperluas perlindungan sosial bagi anak-anak. Perlindungan sosial merupakan hal pokok untuk melindungi mereka dari dampak terburuk.
Perlindungan sosial tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan anak-anak dalam jangka panjang berupa memberikan bantuan uang tunai, akses layanan kesehatan, nutrisi, pendidikan berkualitas, air, dan sanitasi yang layak. Namun sudah tepatkah, berbagai regulasi yang diberikan untuk menjadi solusi?
Kemiskinan ekstrem sudah menjadi problem dunia. Hal ini membuktikan adanya persoalan sistemis akibat sistem yang dianut saat ini, yakni diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme. Sistem yang memakmurkan oligarki dan para kapitalis. Sehingga mereka bebas menguasai sumber daya alam sekaligus menjualnya.
Di sisi lain, sistem ini mengakibatkan ketimpangan dalam masalah ekonomi. Minimnya lapangan kerja, membuat para suami sulit mencari pekerjaan dan upah yang diperoleh pun tidak mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Berakibat ibu dan anak-anak yang menjadi korban. Sehingga akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di masa mendatang.
Sementara, perlindungan sosial yang diberikan negara tidak dapat mengatasi masalah yang mereka hadapi. Sebab, sistem ekonomi saat ini sangat membedakan pelayanan antara yang kaya dan miskin. Rakyat miskin sulit untuk meningkatkan taraf hidupnya, sedangkan para pengusaha atau pemilik modal, mempunyai akses dan bebas mengeruk sumber daya alam guna mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Kondisi ini akan menjadi ancaman terhadap keselamatan generasi dan masa depan bangsa.
Pemerintah seakan berpangku tangan dari tanggung jawabnya. Pengentasan kemiskinan diserahkan kepada pihak swasta, dan negara hanya berperan sebagai regulator. Bahkan setiap kebijakan yang dibuat pun selalu menyulitkan rakyat.
Berbeda penanganan ekonomi dalam sistem Islam. Sistem Islam merupakan sistem yang paripurna dan mampu memberikan solusi pasti dalam mengatasi seluruh masalah hingga ke akarnya, termasuk problem kemiskinan ekstrim didalamnya.
Islam sangat menjamin kesejahteraan serta memberikan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat, semuanya diperlakukan sama. Dalam mengatasi kemiskinan ekstrim tersebut, Islam memiliki beberapa mekanisme, diantaranya: pertama, negara menjamin tercukupinya kebutuhan primer masyarakat. Dengan mewajibkan para suami mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Sebagaimana yang tercantum dalam hadits. Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa bekerja untuk anak dan istrinya melalui jalan yang halal, maka bagi mereka pahala seperti orang yang berjihad di jalan Allah.” (HR Bukhari)
Dalam Islam, perempuan dan anak-anak merupakan tanggung jawab negara. Apabila seorang perempuan tidak ada yang menafkahi, maka negara akan mengambil alih kewajiban tersebut. Alhasil, perempuan tidak harus bekerja di luar rumah. Melainkan seorang ibu hanya fokus mengurus serta mendidik anak-anaknya.
Kedua, dalam Islam harta kepemilikan dibagi menjadi tiga, yaitu kepemilikan individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara. Kepemilikan individu, negara memberikan kebebasan mendapatkan harta dengan cara tidak melanggar hukum syara.
Kepemilikan umum, seluruh sumber daya alam dikelola oleh negara. Kepemilikannya dilarang diserahkan kepada pihak asing apalagi sampai menguasainya. Sedangkan kepemilikan negara adalah harta negara yang dikelola oleh negara untuk keperluan seluruh rakyatnya.
Ketiga, negara mewajibkan kekayaan didistribusikan secara merata kepada seluruh masyarakat, tanpa memandang tahta dan jabatan. Sehingga kemaslahatan umat akan terwujud.
Sangat jelas, hanya sistem Islamlah yang memiliki solusi tuntas atasi berbagai masalah. Islam mempunyai aturan sangat rinci, bersifat mutlak, dan tidak berubah-ubah karena aturannya berasal dari Allah Sang Pencipta (Al-Khaliq). Sebaliknya sistem saat ini adalah buatan manusia bersifat lemah dan terbatas, sehingga peraturan yang dibuat pun akan berubah-ubah sesuai dengan kepentingan segelintir orang.
Dengan demikian, hanya sistem Islam solusi pasti yang mampu mengatasi problem kemiskinan ekstrem saat ini. Sehingga ketika menyelesaikannya pun melalui langkah sistemis, yakni dengan menerapkan hukum Allah secara sempurna dalam segala aspek.
Wallahualam bissawab.