| 17 Views

Kelaparan Akut di Gaza, Tamparan Bagi Kita

Oleh: drh. Siska Pratiwi

Dilansir dari antaranews.com, komisaris jenderal UNRWA, Philippe Lazarini mengatakan bahwa anak-anak Palestina di Gaza menderita kelaparan akibat terhentinya pasokan makanan, dikarenakan tidak adanya izin dari zionis terhadap truk-truk bantuan yang hendak masuk ke Gaza.

Hal ini sangatlah miris, mengingat data FAO (2019) mencatat sebanyak 1,3 miliar ton  makanan di seluruh dunia terbuang/tidak dikonsumsi sebagaimana mestinya. Padahal, jumlah pangan tersebut cukup untuk mencukupi kebutuhan makanan setidaknya 1/8 penduduk dunia yang kelaparan (unair.ac.id).

Sementara, United Nations Children's Fund (UNICEF) mengatakan, lebih dari 9000 anak di Gaza dirawat akibat kekurangan gizi akut sejak awal 2025 (CNBC Indonesia). Kondisi ini menjadi tamparan keras bagi kita, bahwa anak-anak di Gaza bahkan tidak hanya menderita dan tewas akibat bom, melainkan juga akibat senjata kelaparan yang jelas "disengaja" oleh pihak zionis.

Hal kontras yang juga dipertontonkan di hadapan kita adalah, realita kesenjangan kondisi di Gaza dengan hingar bingarnya acara fesyen dunia, seperti acara met gala yang baru digelar pada 5 mei 2025 yang lalu.

Hal ini membuktikan,  kapitalisme telah menggiring atmosfer materialistik dan hedonistik yang membuat sebagian besar masyarakat global FOMO terhadap tren food, fun, dan fashion, hingga mengesampingkan rasa kemanusiaan dan empati atas kesenjangan sosial antara Gaza dan dunia. Mirisnya, materialistik dan hedonistik kini telah menjadi standar nilai kebahagiaan yang terus memberi influence pada masyarakat dunia terutama lewat media sosial.

Realita ini diharapkan dapat mendorong kita untuk tetap peduli atas Palestina, termasuk kondisi anak-anak di Gaza. Upaya kita sepatutnya tidak berhenti pada doa, boikot, dan humanitarian aid semata, melainkan juga turut serta menyuarakan solusi jihad (militery aid) yang diorganisir oleh persatuan umat Islam secara global dalam naungan Khilafah Islamiyah, yang akan benar-benar efektif menyelesaikan akar masalah atas kelaparan akut yang mendera anak-anak di Gaza, bahkan membebaskan bumi Palestina dari "pasukan kera". 

Wallahu a'lam bishawab


Share this article via

14 Shares

0 Comment