| 315 Views
Islam dan Jihad Solusi tuntas pembebasan Palestina

Oleh : Yuliana, S.E.
PBB: Seluruh Penduduk Gaza Utara Berisiko Sekarat. Invasi dan serangan bom Israel terus berlanjut di Gaza Utara.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Seorang pejabat senior urusan bantuan kemanusiaan PBB, Sabtu (26/10/2024), memperingatkan, di tengah situasi yang semakin memburuk dan serangan hebat tentara Israel yang berlangsung selama berminggu-minggu seluruh penduduk di Gaza Utara berisiko sekarat.
“Rumah sakit telah diserang dan para pekerja kesehatan telah ditahan. Tempat penampungan telah kosong dan dibakar,” kata Joyce Msuya, pejabat senior sementara PBB untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat, dikutip dari Anadolu, Ahad (27/10/2024).
Msuya menyoroti dampak mengkhawatirkan dari serangan Israel terhadap layanan kesehatan dan keselamatan warga sipil. Serta nasib para petugas pertolongan pertama yang telah dicegah untuk menyelamatkan orang-orang dari bawah reruntuhan.
Kepala kemanusiaan PBB itu mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap populasi sipil. Ia melaporkan, keluarga telah terpisah dan pria serta anak laki-laki diangkut dengan truk.
"Kekerasan Israel itu telah mengakibatkan ratusan warga Palestina dilaporkan tewas, dengan puluhan ribu sekali lagi terpaksa melarikan diri,” ujarnya.
Sembari memperingatkan, seluruh penduduk Gaza utara berisiko tewas. Dia pun mengutuk serangan dan blokade yang sedang berlangsung sebagai indikasi pengabaian mencolok terhadap kemanusiaan dasar dan hukum perang.
Dia menyerukan tindakan internasional segera untuk menghentikan kekerasan dan memastikan perlindungan bagi warga sipil di kawasan tersebut.
Invasi darat dan serangan bom oleh tentara Israel terus berlanjut di seluruh Gaza utara, saat pasukan Israel memaksa warga Palestina yang telah kehilangan properti mereka terus berpindah-pindah. Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel terus menyerang dan menghancurkan Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, tahun lalu.
Hampir 43.000 orang telah tewas sejak pecah perang. Sebagian besar korban itu adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, aksi genosida rezim Zionis itu juga menyebabkan lebih dari 100.000 lainnya terluka, kata otoritas kesehatan setempat.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza. Republik, 27 Oct 2024
Nasib Gaza di sistem yang dianut belahan dunia
Seketika pemimpin-pemimpin setiap negara pekak dan buta. Mata hatipun ikut buta, naluri sudah berubah fungsi. Jerit tangis, raungan, gaungan dari Gaza tidak bisa memanggil pemimpin-pemimpin muslim untuk melakukan tugas dan perintah dari Allah. Makin hari makin mencekam keadaan saudara kita di Paletina, tiada makanan, pakaian seadanya, tempat tinggal rata dengan tanah.
Dalam sistem skularisme ini, penguasa Muslim telah mati rasa terhadap nasib saudara kita di palestina. Hal ini pengaruh dari skulearisme yang dikembangkan oleh Amerika Sarikat dan negara-negara Barat. Sistem ini juga telah mematikan makna persaudaraan dengan ikatan iman dan Islam. Penguasa muslim lebih mencintai kedudukan dan kekuasaan dari pada nasibsaudara seimannya di Palestina. Ini semua disebabkan oleh jejak dari sistem kapitalisme, yang memisahkan agama dari kehidupan.
Pemimpin-pemimpin Islam diam seribu bahasa hidup tak bermakna. Bungkam tanpa bertindak melihat kezoliman yang nyata. Masing-masing sibuk dengan urusan duniawi lupa akan akhirat. Masing sibuk memperbaiki diri lupa dengan saudara sendiri. Masyarakat sibuk dengan ibadah sendiri tanpa mau mengkaji, menutup hati dengan aturan-aturan Allah dengan dalih itu sudah ada yang ngurus. “perbaiki saja diri jangan ngurus orang lain, persiapkan menghadap mati bukan sibuk ngurus negara kan ada pemerintah kita.”
Dalam sistem yang sudah menelan, menenggelamkan, membenam seluruh kaum muslimin dalam pemahaman yang tidak seharusnya kita ikuti. Na’uzubillah, seandai seluruh umat sadar dan berfikiran cemerlang betapa takutnya kita akan dosa-dosa yang kita lakukan sepanjang hidup yang tanpa kita sadari. Betapa jahilnya kita ketika kita mengira bahwa tanggungjawab kita hanya sebatas ibada mahdoh saja.
Wahai pemimpin Islam di manapun berada Gaza itu juga tanggung jawab kita. Tidakkah kalian takut akan azab Allah, apa yang yang akan dijawab di hapan Allah ketika Allah bertanya apa yang sudah engkau lakukan untuk agamamu dengan jabatan yang engkau sandang? Apa yang sudah engkau lakukan untuk saudara seimanmu dengan kekuasaan yang engkau pegang?
Wahai saudara seiman di manapun engkau berada, sadarlah Allah tidak meihat hasil dari sebuah perbuatan tapi Allah menilai prosesnya. Ketika kita sakit Allah tidak melihat sehatnya, tapi Allah menilai ikhtiar kita ketika berobat, Allah tidak melihat hasil dari pekerjaan kita apakah kita kaya atau miskin, tapi Allah menilai ikhtiar kita dalam berusaha mencari nafkah dengan cara yang halal. Begitu juga dengan saudara kita di Paletina Allah tidak melihat berhasil tidaknya ketika kita ikut berjuang membela saudara kita tapi Allah menilai dari sejauh mana kita mengambil bagian dalam memperjuangkan kemerdekaan saudara kita di sana.
Saudaraku seiman berhentilah berkata, “Palestina itu sudah ketetapan Allah mereka seperti itu Palestina pasti menang itu janji Allah. Sudah-sudahlah mengeluarkan argumen yang menyakitkan hati sepeti itu. Stop berkata “kita cukup berdoa saja Allah lebih tahu kita berpihak ke mana,” apa bisa dengan berdoa saja Allah akan menjatuhkan uang tanpa kita berusaha? Jangan lagi berkata “semua itu sudah qodho Allah kitakan tinggal menjalani saja, terima saja dengan lapang dada. Cobalah berfikit yang cemerlang, kalau tidak mau mengkaji Islam secara kaffah mana mungkin kita tahu apa qodho dan qadar.
Jadi, jangan lagi menutup hati untuk menjalankan perintah Allah yang tertuang dalam Al Quran dan wajib mengkajiseluruh isi yang terkandung dalam Al Quran dan juga Sunnah.Bukan seperti makan hidangan prasmanan, memilih sesuai dengan selera, yang tidak kita suka kita tinggalkan. Na’uzubillah.
Kalau kita tidak sadar dengan kesalahan yang terus saja berjalan dan mengikuti sistem yang bersumber dari manusia dan diciptakan oleh orang-orang kafir, bagaimana kelak di hadapan Allah. Siapa pemilik hidup ini, dan siapa yang berhak membuat peraturan, kalau saja kita bisa berfikir dengan akal yang cemerlang, sesungguhnya betapa takutnya kita dengan azab Allah di akhirat kelak.
Sebagai contoh kecil kita punya karyawan kita punya aturan, kalau bawahan kita tidak mengikuti aturan yang sudah kita buat tentu kita akan marah. Sebab kita yang membayar gajinya, tentu kita mangharuskan karyawan kita menikuti semua praturan yang telah buat. Begitu juga dengan Allah. Ia yang memiliki kehidupan, alam semesta, dan manusia. Jadi Dia berhak membuat aturan, dan kita sebagai makhluq wajib mentaati aturan yang telah Allah buat, yang tertuang dalam Al quran.
Sistem Islam solusi hakiki untuk Gaza - Palestina
Dalam sistem Islam tidak ada hubungan selain hubungan perang dengan kafir harbi fi’lan. Solusi yang seharusnya diberikan adalah perintah jihad. Namun pemimpin Islam di dunia sudah dipengaruhi oleh Amerika yang tidak bisa lepas dari aturan-aturan yang dibuatnya karen terikat hubungan perekonomian. Solusi yang langsung dari Allah untuk pembebasan Palertina tertuang dalam surah Al Baqoroh ayat : 191
“Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usurlahmereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di masjidil haram, kecuali jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir."
Dari penjelasan ayat di atas dengan jelas Allah memrintahkan kita memerangi kafir laknatullah zionis. Karena kita tidak diperbolehklan menjalin hubungan dengan kafir fi’lan kecuali hubungan perang.
Kita sesama muslim diperintahkan bersatu dalam memcahkan masalah saudara kita. Karena kita sesama muslim adalah kesatuan. Ibarat satu batang tubuh, cubit bagian kiri bagian yang lain akan merasa sakit juga.
Sebagai mana sabda nabi saw.
“Bahwa uamat Islam adalah satu tubuh, umat Islam adalah saudara.”
Dari sebuah riwayat, juga menjelaskan.
An - Nu’man Bin Bi’syir ia berkata, Rasulullaah saw bersabda
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam saling mencintai, mengasihi, dan menyayangidiantara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh yang sakit maka seluruh tubuh akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasa sakitnya.” (HR.Muslim)
Dari hadits tersebut bisa kita fahami bahwa setiap kaum muslimin itu ada ikatan saudara. Jika ada saudara kita tertindas oleh kaum kafir maka kita berkewajiban menolong sampai saudara kita terbebas dari penindasan. Begitu juga dengan yang terjadi pada saudara kita di Palestina, kita sebagai saudaranya wajib membantu menyelesaikan masalah mereka sampai tuntas. Kita juga seharusnya merasakan apa yang mereka rasakan, penderitaan mereka juga penderitaan kita juga.
Solusi untuk pembebasan Palestina hanya Jihad tentara muslin dan khilafah. Perang Zionis di Palestina ini akan tuntas dengan khilafah Islamiyah. Jihad ini akan terlaksana apabila berada di bawah naungan daulah khilafiah.
Dalam sistem Islam pemimpi sebagai junnah (prisai) tidak akan membiarkam rakyatnya menderita. Pemimpin Islam akan meriayah rakyatnya sesuai dengan perintah Allah, sesuai syariat yang Allah tuangkan dalam Al Quran melalui utsannya baginda nabi Muhammad saw. Pemimpin Islam sangat takut akan siksaan dan azab dari Allah ketika memerintah dan menjalankan kekuasaan tidak sesuai dengan syari’at dari Allah.
Solusi umatt islam di dunia hanya satu yaitu tegaknya khilafah dan mencampakkan sistem kufur.
Wallahua’lam bishowaf.