| 419 Views

Indonesia Juara Pengangguran Tertinggi di Asean, Kok bisa?

Oleh : Tati Sugiarti

International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional pada Word Economic Outlook April 2024 merilis data tingkat pengangguran di Indonesia tertinggi dibandingkan dengan  negara-negara Asia Tenggara lainnya. Tingkat pengangguran Indonesia  mencapai 5,2% disusul Filipina berada di posisi kedua yakni 5,1%, kemudian Brunei Darussalam yakni 4,9%, Malaysia 3,52%, Vietnam 2,1%, Singapura 1,9% dan Thailand 1,1%.

Tingginya angka pengangguran menunjukan sebuah kegagalan negara dalam menciptakan lapangan pekerjaan untuk rakyatnya, serta menjadi tolok ukur dalam memetakan tingkat kemiskinan rakyat.

Pengangguran dan Kemiskinan

Ketersediaan lapangan kerja memiliki peranan penting dalam perekonomian rakyat. Setiap individu dalam masyarakat mereka akan mampu memenuhi berbagai kebutuhannya apabila mereka mempunyai pekerjaan. Maka menjadi tanggung jawab negaralah untuk menyediakan lapangan pekerjaan agar rakyat mampu hidup sejahtera.

Melihat catatan IMF di atas, Indonesia jelas dihadapkan pada fakta menyedihkan akan tingginya tingkat pengangguran. Maka tidak heran jika saat ini rakyat Indonesia sebagian besar hidup di bawah angka kemiskinan. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang.

Tingginya angka pengangguran tersebut berefek pada banyak hal seperti meningkatnya jumlah anak putus sekolah, maraknya kasus pinjaman online bahkan meluasnya kasus judi online.

Solusi Islam dalam Mengurangi Pengangguran

Dalam Islam, Negara mempunyai tanggung jawab dalam mengurusi seluruh urusan rakyatnya, termasuk didalamnya menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai terutama untuk laki-laki.

Kemudian, untuk mengurangi angka pengangguran maka negara akan melakukan berbagai upaya diantaranya yang pertama negara akan mendorong para laki-laki sebagai kepala keluarga untuk bekerja memenuhi nafkah keluarganya, kedua  negara akan memfasilitasi dengan membuka lapangan pekerjaan atau bisa dengan memberikan modal untuk mengembangkan usaha sehingga rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, dan yang ketiga negara mempersiapkan SDM yang mempunyai skill yang mumpuni dalam berbagai bidang, dengan cara pendidikan formal ataupun non formal. [ ]


Share this article via

65 Shares

0 Comment