| 109 Views
Hubungan Sedarah Menjadi Wabah, Apa Yang Salah?

Oleh : Yuliana, S.E.
Muslimah Peduli Ummat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meminta polisi mengusut grup Facebook dengan nama "fantasi sedarah". Sebab konten itu mengandung unsur eksploitasi seksual dan telah meresahkan masyarakat.
Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu menyatakan jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat. Apalagi grup itu rawan menimbulkan dampak buruk karena tergolong konten menyimpang.
"Jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat, khususnya anak-anak dari dampak buruk konten menyimpang," kata Titi dalam keterangan pers pada Sabtu (17/5/2025).
KemenPPPA mengecam keberadaan grup Facebook yang menormalisasi tindakan incest yang membahayakan perempuan dan anak. KemenPPPA berkoordinasi dengan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) Polri untuk dapat segera menindaklanjuti akun medsos Facebook tersebut.
"Kami sangat berharap laporan kami dapat ditindaklanjuti oleh Direktorat Tindak Pidana Siber agar dapat segera diselidiki pembuat, pengelola, dan anggota aktif grup tersebut," ujar Titi.
Titi menyebut keberadaan dan diskusi antar anggota grup Facebook tersebut telah memenuhi tindakan kriminal berupa penyebaran konten bermuatan seksual, terutama yang melibatkan inses atau dugaan eksploitasi seksual.
Pelakunya dapat dikenakan pasal-pasal Undang-undang No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-undang No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Keberadaan grup semacam ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai moral sekaligus mengancam keselamatan dan masa depan anak-anak Indonesia. Fantasi seksual yang melibatkan inses bukan hanya tidak pantas, akan tetapi juga dapat merusak persepsi publik terhadap hubungan keluarga yang sehat," ujar Titi.
Titi mendorong Facebook sebagai platform digital untuk tanggap merespons dengan cepat terhadap konten yang melakukan eksploitasi seksual konten-konten lain yang membahayakan perempuan dan anak.
"Ada tanggung jawab etis dan hukum dari penyedia platform untuk menjaga ruang digital tetap aman dan bersih," ucap Titi.
Selain itu, kasus ini menjadi momentum pentingnya edukasi literasi digital dan seksualitas yang sehat. Menurut Titi, peran keluarga sebagai tempat utama dalam membentuk karakter, nilai moral, serta kebiasaan sosial anak sejatinya tidak tergantikan oleh apapun termasuk oleh kemajuan teknologi digital.
"Kami sering melakukan kampanye literasi digital bagi anak dan orang tua agar lebih bijak dan waspada dalam penggunaan media sosial," Titi.
Sebelumnya, grup Facebook dengan nama 'Fantasi Sedarah' memantik sorotan di media sosial. Grup itu ramai dibicarakan di media sosial hingga menjadi pembahasan di dunia nyata. Sejumlah isi percakapan grup itu mengarah pada inses atau seks sedarah. Setelah viral barulah Kementerian Komdigi memblokir grup tersebut. (17 Mei 2025).
Nasib keluarga di sistem skuler
Fenomena yang sangat mengerikan di tengah masyarakat kita. Sangat jauh dari klaim sebagai negara religious. Gambaran yang menjijikan ini menunjukkan adanya pengabaian terhadap aturan agama maupun masyarakat. Masyarakat hidup bebas tanpa aturan, demi kepuasan individu, bahkan laksana Binatang. Keluarga telah rusak, bahkan sistem keluarga muslim sudah runtuh dan hancur.
Buah hasil dari penerapan sistem sekuler kapitalisme. Tanpa agama, maka yang berkuasa adalah hawa nafsu dan akal manusia yang lemah dan menyesatkan, rusak dan merusak. Bahkan sistem kapitalisme dengan liberalisasinya menjadikan rusaknya sendi-sendi kemuliaan manusia. Negara kadang justru meruntuhkan dan merusak keluarga melalui kebijakan yang dibuatnya. Negara lalai dalam menjaga sendi kehidupan keluarga.
Kapitalisme yang menjadikan rakyat hilang prisai hidup tanpa junnah. Kesenjangan hidup dalam negara sangatlah jelas, mulai dari ekonomi, keamanan, kesejahtraan, bahkan perlindungan.
Anak-anak tidak lagi mendapat perlindungan dari keluarga. Banyak orangtua, kakek, kakak, paman dan lain-lain yang menjadi ancaman bagi anak-anak dan perempuan. Ini disebabkan kehidupan tidak berandaskan syari’at Islam baik dari individu, keluarga, masyarakat bahkan negara.
Negara yang seharusnya menjadi junnah tapi lambat dalm menindak. Grup “Fantasi Sedarah” ini ternyata telah lama beroperasi dan sudah meiliki lebih kurang 32 ribulebih lebih namun negara seolah abai. Setelah banyak yang menjadi korban, dan sudah sangat meresahkan, barulah pemerintah buka suara. Namun sangat disayangkan kesadaran ini dilihat sangat lamban.
Ketika kita bergantung di dahan yang lapuk tentu kita akan terjatuh. Ketika kita meminta perlindungan di lopak bauaya atau di kandang harimau, sudah pasti kita akan menjadi mangsa. Ketika kita berharap mendapat perlindungan dari keluarga justru keluarga pula yang mendari predator, tentu kita lari meminta perlindungan ke negara. Namun kalau sudah negarapun tidak bisa menjadi junnah karena asas kepentingan tamatlah riwayat kita. Tiada satu sistempun dalam sejarah yang bisa membuat umat aman, nyaman, tentram, bahagia, mulia, selain dari sistem yang Allah turunkan.
Islam menjamin segala aspek kehidupan
Islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah. Islam adalah jalan hidup shahih, yang mengatur semua urusan manusia dan menjadikan rakyat sebagai pelaksana hukum syara. Manusia merupakan makhluk yang lemah, maka Allah yang berhak mengatur kehidupan manusia. Manusia makhluk sementara Allah sang kholiq. Islam mewajibkan negara untuk mengurus rakyat dalam semua aspek termasuk menjaga keutuhan keluarga dan norma-norma keluarga dalam sistem sosial sesuai dengan islam.
Islam menetapkan inses sebagai satu keharaman yang wajib dijauhi. Ketika ada hubungan sedarah dan perempuannya hamil maka Allah tunjukkan anak yang dilahirkan itu albino. Dalam Islam negara menyiapkan berbagai langkah pencegahan termasuk membangun kekuatan iman dan takwa, dan menutup semua celah terjadinya keburukan ini. Adanya amar makruf nahi munkar menjadi lapisan kedua dalam menjaga kemuliaan manusia.
Allah SWT memerintahkan kepada orang yang beriman agar mendidik keluarganya sehingga terhindar dari siksa api neraka. Keluarga adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijaga. Jika amanah tersebut tidak dijaga dengan baik, maka akan berubah menjadi musuh yang sangat merugikan.
Dalam surah at Tahrim ayat 6 Allah berfirman yang artinya:
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim
Sistem sanksi yang tegas akan membuat jera yang lain dan menjadi penebus bagi pelakunya kesucian keluarga akan terjaga jika sistem islam diterapkan, Juga kebijakan media yang akan melarang dan memberantas bibit-bibit perilaku buruk agar umat jauh dari pelanggaran hukum syara.
Dalam Islam pemimpin di sebut ra’in. Tugasnya bukan hanya memimpin, tapi menjaga, melindungi, dan memastikan tidak ada rakyat yang tertinggal dan teraniaya. Dia ada saat dibutuhkan. Di tengah untuk memahami, di belakang untuk menguatkan.
Islam sangat menjunjung tinggi perintah Allah. Kaum muslim yang taat pada syariat tidak akan abai terhadap perintah Allah, karena setiap jengkal yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Pemimpin yang memimpin dan mengambil hukum dari Allah tidak takut hilang kuasa tapi takun hinlangmya ridho dari Allah.