| 261 Views

Hilangnya Pandangan Hidup Remaja

Oleh : Sofi Kamelia

Beberapa hari kemarin ramai pemberitaan tentang  anak di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, yang tega menusuk ayah, nenek dan ibu kandung nya sendiri dengan sebilah pisau. Peristiwa ini menyebabkan ayah dan nenek tewas. Sedangkan ibu nya mengalami luka parah. 

Peristiwa penusukan ini terjadi pada hari Sabtu (30/11/2024) dini hari. Pelaku dikabarkan masih berusia 14 tahun. Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase menyebut bahwa di lantai bawah rumahnya di temukan ayah dan nenek nya pelaku dalam kondisi bersimbah darah. Dilansir dari Suara.com, Sabtu 30/11/2024).

Kasus kriminal pembunuhan yang melibatkan pelakunya masih berusia dibawah umur semakin sering terjadi sekarang ini.  Tidak hanya pembunuhan, motif yang lain pun kerap menjadi alasan Remaja ini melakukan tindakan kriminal.   

Mulai dari alasan sakit hati, pembulyan, balas dendam, perang opini di medsos bahkan karena hal yang sepele pun bisa memicu tindakan ini. 

Pergaulan Remaja yang semakin dekat dengan lingkungan kriminal menjadi potret suram generasi muda di zaman sekarang. Mirisnya lagi prilaku ini menyasar juga para remaja yang mereka itu bersekolah di lingkungan pendidikan yang basicnya agama seperti pesantren.

Kasus ini semakin meningkat tiap tahunnya. Dan ini merupakan sinyal yang menunjukkan kepada kita bahwa kondisi remaja saat ini sedang menuju generasi yang problematik dan tidak baik baik saja. 

 Ada banyak faktor yang menyebabkan remaja terjerat prilaku kriminal. Yang pertama kali biasanya disalahkan adalah keluarga terutama orang tua. Memang tidak dipungkiri, jika pendidikan awal anak adalah dari orang tuanya. Kurangnya pendidikan, perhatian, pengawasan dan kasih sayang menjadi faktor penyebabnya.

 Selain itu adanya faktor eksternal yaitu  seperti pengaruh teman dan lingkungan pergaulan yang kurang baik bisa menyebabkan anak berprilaku yang buruk. 

Pengaruh medsos juga berperan penting dalam pembentukan cara berfikir dan berprilaku para remaja ini. Maraknya game online ataupun film yang bersifat visual membuat mereka mudah sekali menirukan apa yang mereka saksikan.     

 Dan yang terpenting  adalah kurangnya pendidikan agama yang diberikan kepada mereka. Pendidikan agama terkadang menjadi hal yang kurang prioritas untuk diajarkan kepada mereka, karena fokus pendidikan saat ini hanya bertujuan untuk mengejar duniawi . Ditambah lagi sistem pendidikan saat ini tidak mendukung untuk menghasilkan output generasi yang berkualitas, bertakwa dan berakhlak mulia.

Masa muda adalah fase dimana produktivitas, kreativitas, semangat dan potensi diri yang tinggi. Di dukung dengan kekuatan fisik yang kuat. Sayangnya semua itu teralihkan dengan berbagai problematika yang melingkupi kehidupan remaja. 

Karena dibajak dengan sistem kehidupan yang diterapkan saat ini. Mereka tidak tahu jati diri, bingung dengan tujuan hidup bahkan kehilangan arah pandangan mereka tentang kehidupan ini. 

Dalam Islam manusia mempunyai tuntunan yakni tentang dari mana ia berasal, untuk apa dia hidup di dunia ini, dan hendak ke mana setelah kehidupan dunia. Dengan pemahaman ini perilaku remaja akan terkontrol. Jadi remaja tidak hanya memikirkan kesenangan dunia semata. 

Jika terbentuk pemahaman yang benar mengenai arah pandangan hidupnya maka mereka tidak akan berbuat dengan mengandalkan perasaan atau bahkan mengedepankan emosi saat bertindak. 

Sayangnya, sistem sekuler yang di terapkan saat ini membuat remaja mempunyai perilaku bebas untuk melakukan apa saja. Padahal, semua itu bakal Allah mintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat.

Islam membebani hukum syara terhadap siapapun yg sudah baligh. Balig adalah fase ketika manusia sudah memasuki umur dimana dia sudah bisa membedakan apa saja yang termasuk perbuatan baik dan buruk maupun terpuji dan tercela. 

Fase ini pula yang harusnya membuat seorang hamba menyadari bahwa seluruh amal perbuatannya bakal dihisab kelak pada hari kiamat.

Dalam Islam, ketika sudah baligh penting sekali bagi seseorang untuk memahami sandaran hukum perbuatan . Bahwa tujuan hidupnya  hanya untuk beribadah kepada Allah. 

Pemahaman seperti ini bakal menuntun remaja untuk melakukan perbuatan berlandaskan rida Allah. Dan juga dapat mengontrol setiap perbuatan yang akan mereka lakukan.

Sistem yang menerapkan agama dalam kehidupan adalah jawaban atas berbagai problem yang melanda remaja saat ini. Dan itu adalah sistem Islam sebagai  sistem kehidupan yang ideal, yaitu yang sesuai fitrah manusia, memuaskan akal, dan menenteramkan jiwa.

Firman Allah SWT :
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ
Artinya:"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam." (QS Ali Imran: 19)
Wallaahu a'lam bishawab


Share this article via

38 Shares

0 Comment