| 14 Views

Hanya Islam yang Mampu Mencetak Generasi Qur'ani

Oleh : Suherti
Aktivis Dakwah

Bulan Ramadan sebagai bulan diturunkannya Al-Qur'an yang menjadi pedoman hidup dan petunjuk bagi seorang muslim di dunia. Umat muslim seharusnya menyadari betul bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah yang akan mampu menyelamatkan umat manusia. Selamat yang dimaksud adalah tidak hanya di dunia, tetapi sampai ke akhirat. Artinya, kita tidak boleh mengabaikan Al-Qur’an. Kita wajib melaksanakan seluruh perintah dan menjauhi larangan-Nya sebagai wujud bahwa kita bertakwa dan mengimani kitab-kitab yang sebelumnya.

Ramadan sebagai bulannya Al-Qur'an, terda peristiwa Nuzulul Qur'an yang diperingati oleh berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya di Sulawesi yang bertempat di Aula Kantor Wilayah Kemenag Sulsel Makasar. Kementrian Agama menggelar 350 ribu khataman Al-Qur'an yang pesertanya dari berbagai unsur masyarakat diantaranya: Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran, Badan Kesejahteraan Masjid,KUA, Majelis Taklim, Pesantren, Madrasah, hingga masyarakat umum.

Kegiatan tersebut bertema Nuzulul Qur'an, Jadi Momentum Kuatkan Semangat Mencintai Al-Qur'an. Acara ini diharapkan mampu menguatkan semangat Keislaman dan kebangsaan serta mengajak umat muslim untuk mencintai, memahami, dan meneladani Al- Qur'an.

Tetapi dalam Sistem Kapitalis peringatan Nuzulul Quran hanya sekedar seremonial rutinitas tahunan yang melambungkan harapan Al-Qur'an mampu merubah masyarakatnya, menjadi Umat yang bertakwa dan berakhlak mulia. Akan tetapi semua itu hanya akan menjadi angan-angan belaka sebab sistem Kapitalis mengagungkan sekularisme sebagai landasan kehidupannya. Sekularisme sejatinya telah menjauhkan Al-Qur'an dari kehidupan masyarakatnya, yang akhirnya Al-Qur'an hanya dibaca tetapi tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari. Bahkan dalam demokrasi banyak isi Al-Qur’an yang dilanggar.

Semua itu akan berbanding terbalik jika yang diterapkan dalam kehidupan kita adalah  sistem Islam seperti yang telah di contohkan oleh Rasulullah saw. di Madinah. Beliau mendirikan Daulah Islam dan menerapkan semua yang Allah syariatkan  di dalam Al-Qur'an. Syariat Islam yang terus dilanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin setelah beliau wafat.

Kepemimpinan Islam mampu menguasai 2/3 dunia, dengan kesejahteraan yang luar biasa merata, sebab dalam Sistem Islam pemimpin adalah pelindung rakyatnya dan wajib memenuhi semua hajat hidup rakyat. Pemimpin mempunyai kewajiban untuk mengajarkan dan memfasilitasi rakyatnya untuk mengkaji dan mempelajari Al-Qur'an serta mempelajari tsaqafah Islam hingga terbentuk masyarakat yang menjadi cerminan Al-Qur'an.

Kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai yang sesuai tuntunan Allah dalam Al-Qur'an, akan terwujud jika kita menerapkan kembali Daulah Islam yang sesuai dengan yang Rasulullah contohkan. Tujuannya agar Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Hanya dengan Daulah Islam, semua   perintah Allah dapat direalisasikan dalam kehidupan, yang mencakup Hubungan kita dengan Allah, hubungan kita dengan diri sendiri yaitu berupah akhlak dan pakaian, dan muamalah sekaligus dengan sistem sanksi yang akan mampu menekan kemaksiatan. Sebab, hukum dalam Islam bersifat menghapus dosa dan mampu memberikan efek jera.

Wallahualam bissawwab.


Share this article via

13 Shares

0 Comment