| 114 Views

Giliran Peternak Susu Sapi Perah Tergerus Sistem Kapitalisme

Oleh : Heni Lestari 
Aktivis Dakwah Islam Kaffah 

Puluhan peternak sapi perah dan pengepul susu di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah dalam beberapa waktu terakhir ini terpaksa membuang susu hasil panen mereka. Hal itu lantaran pabrik atau industri pengolahan susu (IPS) membatasi kuota penerimaan pasokan susu dari para peternak dan pengepul susu.

Pada Jumat pagi, 8 November 2024, sekitar pukul 08.00 WIB, sejumlah peternak dan pengepul susu bahkan membagi-bagikan susu secara gratis kepada warga di kawasan Simpang Lima Boyolali Kota. Hanya dalam waktu sekitar 15 menit, sebanyak 500 liter susu ludes diberikan kepada warga. Selanjutnya pada pukul 09.00 WIB, sekitar 30 peternak dan pengepul susu dari berbagai kecamatan di Kabupaten Boyolali mendatangi Kantor Dinas Peternakan wilayah itu untuk mengadukan permasalahan yang sedang mereka alami. Mereka juga meminta izin untuk membuang stok susu yang tidak bisa dikirimkan ke pabrik atau IPS.

"Alasan pabrik atau IPS membatasi penerimaan pasokan susu adalah untuk  maintenance mesin. Padahal tidak mungkin itu," ungkap Sugianto seorang peternak susu di Boyolali saat ditemui wartawan di sela-sela audiensi peternak dan pengepul susu dengan jajaran Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali hari ini.

Ia menduga pembatasan penerimaan pasokan susu oleh pabrik atau IPS itu lantaran ada kebijakan impor susu yang diambil oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan. "Indikasi yang terjadi di lapangan sekarang ini adalah karena keran impornya dibuka oleh Menteri Perdagangan," kata dia.
(Https://www.tempo.co/ekonomi/peternak-sapi-di boyolali-terpaksa-buang-puluhan-ribu-liter-susu-kenapa-1165592)

Kebijakan pemerintah yang mengikuti aturan sistem kapitalisme menjadikan berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia masuk ke dalam sistem perekonomian mereka. Di kancah internasional ada MEE Masyarakat Ekonomi Eropa , di Asia ada MEA Masyarakat Ekonomi Asia.

Pasar bebas menjadikan setiap negara bebas untuk ekspor dan impor barang dari dan ke luar negeri. Pasar bebas ini tentu saja akan semakin menggerus UMKM lokal yg ada di Indonesia. Karena impor barang dari luar negeri lebih murah dibandingkan produk lokal Indonesia. Hal ini mengakibatkan sistem perekonomian menjadi kacau balau. Banyak UMKM yang gulung tikar. Termasuk peternak-peternak di Indonesia. Mereka tidak mampu bersaing dengan produk susu impor yang membanjiri tanah air. Pabrik-pabrik industri pengolahan susu pun secara otomatis akan memilih produk susu luar negeri yang jauh lebih murah dibandingkan dengan produk susu lokal.

Industri yang dijalankan menggunakan asas perekonomian kapitalisme memiliki prinsip Semakin sedikit biaya produksi maks semakin besar keuntungan yang didapatkan. Para pemilik modal sangat di untungkan dengan membanjirnya impor susu sapi perah, tanpa melihat dampak yang akan terjadi di masyarakat. 

Dampak buruk impor susu sapi perah adalah : 
1. Peternak lokal kalah bersaing dari sisi harga 
2. Peternak lokal akan mengalami kerugian yang besar akibat impor susu perah. 
3. Produk susu perah impor tidak bisa menjadi jaminan kehigienisan produk susu karena jarak tempuh yang lama dan pasti menggunakan bahan pengawet kimia supaya susu tidak rusak dalam perjalanan. 
4. Kontaminasi E. Coli dalam proses pengiriman.
5. Tidak ada koordinasi antar dinas dalam meminimalkan resiko dampak buruk impor produk susu.

Dalam daulah Islam, kepala negara dalam hal ini adalah Khalifah yang akan berdiri di tengah umat dan memberikan solusi yang sesuai dengan hukum syara untuk kemaslahatan umat. Negara secara mandiri akan memenuhi hajat hidup umat dengan mengoptimalkan produk lokal dan memberikan screnning yang ketat untuk produk impor yang masuk ke tanah air.

Hal ini tentu saja untuk menghapus adanya mafia mafia impor produk, mencegah adanya orang orang yang mengambil keuntungan di tengah kemiskinan dan penderitaan umat.

Waallahu a'lam bishshawab


Share this article via

97 Shares

0 Comment