| 574 Views

Gen Z Terjebak Pengangguran

Oleh : Risty

Pengangguran di kalangan Generasi Z (Gen Z) di beberapa daerah di Indonesia telah mencapai titik kondisi yang krisis karena hampir sebanyak 9,9 juta orang terdampak pengangguran 
Ini berarti sekitar 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun banyak yang putus sekolah dan belum mendapatkan pekerjaan alias nganggur.
Fenomena pengangguran ini yang menimbulkan perdebatan  apakah mereka adalah korban ekonomi atau beban bagi negara.(22/10/2024) dikutip dari Jakarta Kompas. RADAR-JOGJA.

Fenomena banyaknya pengangguran terjadi akibat dampak dari kebijakan sistem demokrasi kapitalisme sekuler.

Selain kejadian diatas tentu masih banyak lagi permasalahan pada remaja saat ini bahkan di setiap detik, menit, dan jamnya selalu saja terjadi kasus pada remaja mau itu kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, pelecehan seksual, pencurian, pembunuhan, bundir, dsb.

Ada apa pada remaja saat ini? Apakah krisis identitas pada remaja semakin parah? Mengapa permasalahannya semakin banyak terjadi pada dunia mereka?

Permasalahan remaja seperti tidak pernah sepi menghiasi media massa. Bahkan semakin ramai dan beragam permasalahan yang terjadi  tidak hanya merugikan bagi dirinya sendiri tetapi juga pada tahap meresahkan masyarakat. 

Remaja merupakan aset peradaban negeri ini, maka dari itu permasalahan ini harus mendapatkan perhatian yang penuh, baik dari keluarga, masyarakat bahkan negara.semua harus berusaha dan bersungguh sungguh untuk menyelamatkan gen z. Menyelamatkan mereka berarti menyelamatkan peradaban bangsa ini. 

Lalu bagaimana bisa mereka memperjuangkan Islam jika mereka tidak menyadari identitas mereka sebagai seorang muslim.
Jika Gen Z mengalami krisis identitas susah mengendalikan emosi, bermasalah menempatkan dirinya dengan teman serta lingkungan sekitarnya. Tindakan - tindakan destruktif yang dilakukannya merupakan cermin kegagalan masa yang dilewatinya, dan ditambah lagi tanpa adanya figur yang tepat untuk mencapai identitas dirinya. Disisi lain  dalam kehidupan sistem kapitalis sekuler tentu pembentukan identitas diri yang baik pada remaja akan sangat sulit karena dengan sekularisme maka manusia memisahkan kehidupan mereka dari agama (Islam). Sehingga, mereka gagal membentuk identitas diri yang baik juga tidak akan sadar bahwa memperjuangkan Islam adalah bagian daripada kewajiban mereka sebagai generasi penerus. Dengan demikian akan terasa sulit jika sistemnya masih sistem kapitalis sekuler yang diterapkan.

Dan sistem Islam hadir dengan kesempurnaan ajarannya. Islam mampu menyelesaikan segala problematika manusia termasuk krisis identitas para remaja dengan aturannya yang paripurna. Memberi tuntunan pendidikan yang mengokohkan karakter seseorang muslim dari usia dini. Karakter ini disebut kepribadian Islam yang dibangun dari pola pikir Islam dan pola sikap Islam. Pendidikan di usia dini ini dimulai dengan penanaman akidah dikenalkan tentang penciptanya. Kemudian menjelang remaja, mereka didik dengan membentuk pemikiran,  mereka dipahamkan dari mana mereka berasal, untuk apa mereka berada di dunia ini, dan akan kemana mereka setelah kehidupan ini. Itulah problematika dasar manusia yang harus terpecah hingga tuntas sehingga memuaskan pemikiran mereka dan menentramkan jiwa mereka. Di samping itu dilakukan pembiasaan-pembiasaan ibadah dan berperilaku baik.

Disisi lain, peran semua pihak sangat menentukan bagi kelancaran pembentukan identitas diri yang baik.
Pertama, Islam memberikan kewajiban kepada orang tua sebagai pendidik pertama dan utama. Orang tua memberikan teladan yang baik sehingga anak saat menginjak remaja mampu menemukan figur yang baik untuk mereka.

Kedua, masyarakat harus menciptakan suasana yang baik dan kondusif dalam pembentukan karakter remaja.
Ketiga, negara diberi kewajiban untuk berperan sebagai junnah dan ra'in. Sebagai junnah, negara wajib melindungi rakyatnya berupa keamanan dari ancaman fisik dan dari hal-hal yang menyesatkan akidahnya. Sebagai ra'in, negara wajib mengurusi dan melayani rakyatnya sehingga terjamin semua kebutuhan hidupnya.

Juga remaja bisa menjadi pembela untuk Islam maka hanya dengan sistem Islam inilah kita akan mampu menyelamatkan generasi penerus peradaban.

Wallahu a'lam


Share this article via

127 Shares

0 Comment