| 251 Views
Gaza Membutuhkan Solusi yang Berupa Aksi, Mereka Butuh Tentara dan Negara

Oleh : Nasywa Fauziah Azzahra
Generasi Peduli
Gaza telah digempur oleh Israel sejak 7 Oktober 2023 dengan serangan yang tiada henti. Mengakibatkan lebih dari 45.200 orang tewas, bahkan sebagian dari mereka didominasi oleh anak-anak dan perempuan.
Pada Minggu 22 Desember 2024, Komisioner Jenderal Badan PBB Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan jika Israel telah melanggar semua aturan perang di jalur Gaza. Lazzar ini menyoroti pelanggaran yang terus terjadi di jalur Gaza, tempat Israel melancarkan serangan militernya selama 14 bulan terakhir ini.
Bulan lalu, Mahkamah Perdana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan lainnya yang bersangkutan.
Penangkapan tersebut atas dasar kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Namun nyatanya yang lebih dibutuhkan untuk menghentikan penderitaan mereka adalah peran Tentara dan Negara, yang dapat membantu mereka untuk mendapatkan keadilan yang sesungguhnya.
Kondisi Gaza semakin mengenaskan. Kaum muslim tidak dapat lagi berharap pada dunia internasional beserta pemimpinnya. Para pemuka dunia hanya menjadikan kondisi Gaza saat ini sebagai isu untuk pencitraan belaka. Solusi yang mereka berikan pun hanya berlandaskan solusi 2 negara arahan (pengusung kapitalisme) yang jelas tidak dapat menyelesaikan perang ideologi ini.
Keadilan tidak akan pernah ada jika sistem yang terus digunakan adalah sistem kapitalisme.
Saat ini kaum muslim harus bergerak dan memiliki agenda tersendiri dalam membantu kaum muslim lainnya yang ada di Gaza, Palestina.
Kaum muslim harus menyatukan pemikiran dan perasaan yang kemudian dapat menggerakkan para pemuda Timur Tengah untuk bangkit melawan Zionis Israel dan bergerak ke Palestina untuk merebut kembali tanah Gaza kepada kaum muslim di Palestina. Aktivitas ini tentu tak dapat dilakukan dengan sendiri ataupun segelintir orang tanpa adanya partai politik yang ideologis.
Para pemuda harus menuntut tegaknya khilafah dan mengangkat seorang khalifah untuk memimpin kaum muslimin di seluruh penjuru dunia setelah pembebasan di Palestina.
Wallahualam bissawab.