| 83 Views

Energi Ramadhan Menuju Ketakwaan

Oleh : S. Widiyastuti

Muslimah Karawang

Masyaallah, Alhamdulillah umat muslim hingga saat ini masih berada dalam suasana yang penuh ketakwaan dalam bingkai bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan ialah bulan penuh keberkahan dan penuh pengampunan. Berlipat pahala jika kita melakukan suatu kebaikan.

Begitu pula jika seorang melakukan suatu keburukan maka akan dicatat keburukan tersebut oleh malaikat.

Kaum muslimin akan bersuka cita menyambutnya dan dengan penuh ketakwaan menjalankan puasa ramadhan sebulan penuh.

Termasuk sodara kita di Palestina muslim di sana tetep menyambut ramadhan dengan penuh suka cita walaupun rumah mereka hancur, kehilangan orang tua, anak, saudara bahkan nyawa mereka sendiri tak luput dari menunggu giliran syahid.

Mereka akan berpuasa dengan keikhlasan serta menjalankan ibadah-ibadah sunah lainya dengan khusyuk, hanya mengharapkan ridho Allah SWT.

Ibadah sunnah diantaranya, memperbanyak membaca Alquran, menjalankan solat Sunnah pagi hari (sholat Dhuha) serta sholat Sunnah dimalam hari (sholat Tahajud), memperbanyak sedekah, dan lain sebagainya.

Kaum muslimin rela beribadah karena mengharapkan ridho Allah SWT serta jaminan pahala yang berlipat.

Mereka tentu tidak mau menyia-nyiakan bulan Ramadhan ini dengan hal- hal yang tidak berguna.

Sudah seharusnya energi di bulan Ramadhan ini mampu membuat kaum muslimin menjadi pribadi yang lebih baik dalam balutan ketakwaan kepada Allah SWT

Dimana ia mampu menjadi kaum muslimin yang benar-benar bertakwa, taat syariatnya tanpa memilih dan memilah aturan dari Sang khalik.

Kaum muslimin harus terikat dengan aturanNya.
Mampu menjalankan dengan sungguh-sungguh tanpa ada paksaan. Mewujudkan pribadi yang Islami sangat penting, merupakan bagian dari ketakwaan.

Ketakwaan hakiki bukan hanya sekedar menjalankan ibadah puasa dan sholat semata, tetapi juga mampu menjalankan aturan kehidupan dari sang Khalik secara nyata.

AturanNya dibuat untuk manusia tentu akan membawa kebaikan bagi manusia tersebut. Bukan hanya kebaikan di dunia tetapi juga kebaikan di akhirat (mendapatkan pahala).

Kaum muslimin tidak boleh menyia-nyiakannya karena suasana saat ini untuk lebih menjadi pribadi yang bertakwa.

Lebih baik lagi, jika masyarakat mampu menjadi masyarakat yang penuh ketakwaan. Sehingga akan terwujud tatanan kehidupan yang Islami.

Penuh keberkahan.
Dan sudah seharusnya ketakwaan itu didukung oleh negara. Negara berperan penuh dalam mengontrol kondisi ketakwaan di lingkungan dan pada individu masyarakat.

Sehingga ketika ada sesuatu keburukan akan mudah di atasi. Yang ada hanyalah kehidupan yang berbalut keimanan. Tidak melihat anak-anak, tua muda, laki-laki atau pun perempuan, semuanya harus menjalankan kehidupan berasaskan syariatNya.

Seperti yang Allah SWT firmankan, didalam Al-Qur'an surah Al-Imran : 102
"Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa kepada Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."

Sudah saatnya kita pupuk ketakwaan ini setiap hari menuju ketakwaan yang sesungguhnya. Meskipun nanti bulan Ramadhan sudah berlalu, Kita kaum muslimin harus senantiasa terikat oleh syariatNya.

Mari perkuat ketakwaan saat ini menuju ketakwaan yang sesungguhnya. Wallahua'lam


Share this article via

126 Shares

0 Comment