| 131 Views
Demi Kepentingan Siapa Pantai di Pagar Bambu

Oleh : Ermawati
Pengiat Literasi
Pemagaran laut oleh bambu sepanjang 30,16 KM, menjadi berita terhangat dan ramai dibicarakan di media sosial, karena memicu polemik dan keresahan warga, pasalnya sampai hari ini tidak ada yang tau siapa dalang dan motif dari pemagaran bambu dilaut.
Sekda Kabupaten Tangerang Soma Atmaja angkat bicara tentang polemik pemagaran Laut yang saat ini menjadi isu nasional dan viral di media sosial, dalam keterangannya kepada wartawan usai menghadiri rapat paripurna DPRD pada Senin (13/1/2025), Soma mengatakan bahwa penindakan atas pagar laut bukan kewenangan daerah.
Kewenangan pusat itumah dan kami pemerintah daerah tidak ada kewenangan dalam mengambil sikap, terang Soma dengan nada singkat. Sebelumnya diberitakan, Polemik Pemagaran laut oleh orang tidak dikenal di sepanjang Pantai Utara Kabupaten Tangerang Banten sepanjang 30.16 KM, menjadi isu nasional. Namun anehnya, Pemerintah daerah maupun pusat mengaku tidak tahu siapa pemilik pagar ilegal tersebut Tangerang, (detik.co.id 13/1/25).
Entah apa tujuan sebenarnya dari pemagaran laut sepanjang 30,16 KM masih menjadi misteri, tetapi herannya mengapa tidak ada yang berani menindaknya pemagaran laut ini masih terus berlanjut hingga saat ini seakan tidak tersentuh oleh hukum, kalau pemagaran laut terus berlanjut akan mempersulit dan merugikan nelayan dalam menangkap ikan karena terhalang oleh pagar bambu selain itu juga merusak ekosistem laut.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh rakyat yaitu dengan menggadukakan kepada pemerintah setempat namun jawaban yang didapat tidak memuaskan, jika dibiarkan tentu akan banyak sekali orang yang dirugikan dan juga mengancam kedaulatan negara, atau kah mungkin ada tangan-tangan asing yang ikut berperan dibelakang semua ini, sehingga terus berlanjut pemagaran laut dan demi kepentingan siapakah?
Pemerintah harusnya bertindak cepat dan tegas begitu juga dengan hukum di negeri ini jangan sampai tumpul terhadap pelaku pemagaran laut karena selain sangat menganggu rakyat khususnya nelayan dalam menangkap ikan serta pemerintah harus jeli takutnya ada tangan-tangan nakal yang menggunakan jabatannya demi mendapatkan keuntungan sehingga melakukan kecurangan tentunya akan sangat membahayakan keselamatan negara kita apalagi jika ada asing di balik pemagaran laut ini.
Jangan sampai pemerintah bersikap lembek kepada mereka para penguasa asing hanya karena mereka para investor yang memiliki modal besar sehingga tak mendengar suara jeritan rakyat yang menderita, hanya karena demi mendapatkan keuntungan dan kekuasaan sehingga mengorbankan kebahagiaan rakyat dan mau tidak mau rakyat lagi yang harus menerima semua beban hidup dari ketidakadilan.
Semakin hari makin terlihat rusak dan bobroknya sistem kapitalis, sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Menghalalkan segala cara demi mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang sebesar-besarnya, dan tidak perduli Halal-haram, hukum Allah dicampakkan hukum buatan manusia di agung-agungkan tidak perduli dengan penderita rakyat selama bisa mencapai tujuan mereka yang akhirnya menyebabkan kerusakan di berbagai aspek kehidupan.
Allah Swt berfirman Qs: ar-rum (41).
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Dalam sistem Islam haram hukumnya memperjual belikan sumber daya alam apalagi hanya untuk kepentingan pribadi, karena sumber daya alam adalah hak milik rakyat jadi setiap hasil yang didapat harus dibagi-bagi untuk kebutuhan rakyat dan juga tidak boleh merusak ekosistem lingkungan karena semua yang ada di dunia ini yang telah Allah berikan harus dijaga dan dipelihara kelestarian.
Agar tidak merugikan rakyat sehingga hasil yang didapat pun akan melimpah ruah dan kehidupan rakyat baik nelayan ataupun orang biasa semua akan menikmati hasil dari laut serta keindahan alamnya, tidak seperti hari ini laut dipagari membuat para nelayan susah dalam menangkap ikan hasil yang didapat kurang dan juga merusak keindahan dan ekosistem alam. Inilah pentingnya memiliki pemimpin yang memiliki pemahaman Islam sehingga ia tidak berbuat semena-mena dan semau terhadap rakyat serta kehidupan lingkungan.
Dan akan selalu berusaha untuk bersikap amanah dalam mengemban tugasnya sebagai pemimpin umat karena ia tau semua tugasnya kelak akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah Swt.
Oleh sebab itu sudah saatnya umat sadar dan bangkit untuk beralih ke sistem Islam agar dapat mengembalikan dan menegakkan kembali kehidupan Islam serta dapat menjalankan syariat Islam secara kafah demi terwujudnya kehidupan sejahtera serta kemuliaan hidup yang hakiki.
Allahu' alam bish-shawab