| 15 Views
Cegah Perundungan & Kekerasan Seksual Tak Mempan Dengan Sosialisasi Dan Edukasi

Oleh : Ema Ummu Alqi
Muslimah Boyolali
Maraknya fenomena perundungan dan juga kekerasan seksual dikalangan anak-anak maupun remaja, sungguh memprihatinkan. Fakta kasus perundungan dan juga kekerasan seksual seringkali berakibat fatal.
Merespon dari fenomena tersebut, Vice President Of CSR AirNav Indonesia, dalam rangka memperingati Hardiknas 2025, menggelar sosialisasi dan edukasi peduli kesehatan mental, dengan tujuan mencegah perundungan dan kekerasan seksual, kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan siswa SD, SMP di Boyolali.
"Pentingnya melindungi anak-anak Indonesia dari bahaya paparan konten pornografi didunia maya, sehingga dengan adanya edukasi ini anak-anak bisa lebih hati-hati dalam penggunaan Smartphone," jelas Direktur PAUD Inspirasi Indonesia Lia Latifa.
Kesehatan mental sangat penting untuk menumbuhkan pribadi-pribadi calon pemimpin bangsa, sehingga generasi emas 2045 bisa terwujud. Melansir EsposinSolo.com
Sebagai upaya mengatasi maraknya kasus perundungan di satuan pendidikan banyak pelbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Seperti peraturan sekolah, edukasi dan sosialisasi, pemberdayaan siswa, pelatihan, dibentuknya Satgas keamanan dan sebagainya, namun kenyataan dilapangan kasus perundungan maupun kekerasan seksual bak gunung es, sebagian kecil yang nampak dipermukaan, sementara sebagian besar tak terlihat.
Jika kita amati, upaya-upaya diatas nihil hasil, bahkan tidak produktif, kasus perundungan dan kekerasan seksual baik itu terjadi disekolah, dipondok pesantren, dilingkungan rumah sendiri, maupun diluar sekolah dan di rumah. Miris memang seolah olah kasus tersebut mengintai anak-anak. Baik itu dilakukan oleh orang tak dikenal maupun orang-orang terdekat sendiri.
Rasa was-was dan penyakit paranoid selalu menghantui para orang tua, mengingat bagaimana kasus perundungan dan kekerasan seksual semakin menguak ke permukaan, berulang dan terus berulang.
Tidak bisa dipungkiri, maraknya kasus perundungan dan kekerasan seksual ini menyimpan banyak pertanyaan, mengapa kasus ini sangat sulit untuk diberantas? Sangat disesalkan tumpuan harapan suatu bangsa ada pada generasi nya, terlebih negeri kita fokus mempersiapkan generasi emas 2045. Apakah generasi emas tersebut bisa menjadi harapan? Atau hanya sebuah harapan yang kandas ditengah jalan?
Buruknya kepribadian generasi kita hari ini, tentulah menghasilkan generasi yang tidak berkualitas, lost generation sangat tepat disematkan pada generasi hari ini. Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan negeri kita mengalami stagnasi dan kemunduran dalam berbagai aspek kehidupan.
Sesungguhnya akar masalah dari isu perundungan dan kekerasan seksual karena diterapkan nya sistem Kapitalis Sekuler dinegeri ini, yang mana asasnya adalah Sekularisme. Asas yang memisahkan agama dari kehidupan, sehingga berhasil mencerabut nilai-nilai moral dan juga nilai agama anak bangsa, melahirkan generasi liberal, bebas dari segala aturan kehidupan, sesuai dengan asas kehidupan yang diterapkan, mereka mengagung-agung kan kebebasan, terutama kebebasan bertingkah laku dan berekspresi.
Dilihat dari kurikulum pendidikan pun tidak mengedepankan aspek spritual. Bahkan memasukan nilai-nilai peradaban barat kedalam sistem pendidikan hari ini, seperti toleransi yang kebablasan, moderasi agama, dan sejenisnya. Belum lagi dilihat dari kebijakan pengusaha yang kental dengan nuansa liberalisme, sehingga peluang dan kesempatan selalu memancing para remaja untuk melakukan perundungan dan kekerasan seksual .
Sehingga sangat jelas, yang menjadi persoalan mendasar makin maraknya perundungan dan kekerasan seksual adalah diterapkan nya sistem kapitalis sekuler, yang asasnya adalah memisahkan agama dari kehidupan. Sistem tersebut mempengaruhi konsep kehidupan generasi kita hari ini. Aktivitas para remaja kita tercerabut dari nilai-nilai ruhiyah. Bahkan konsep hidup generasi kita hari ini membebek kepada peradaban barat.
Berbeda dengan sistem Islam, yang mana menjadikan akidah Islam sebagai asas berpijak nya bagi segala aturan, yang mana aturan islam itu sendiri sangat rinci dan konfrehensif. Dalam islam segala bentuk kekerasan seksual ataupun kedzaliman yg menimpa generasi merupakan tanggung jawab bersama, baik itu individu yang mana keluarga berapa didalamnya, level masyarakat dan juga negara memiliki andil yang sangat besar dalam mewujudkan generasi berkualitas dan tangguh sesuai dengan harapan.
Sehingga ada upaya bagi negara untuk mencegah terjadinya perundungan dan kekerasan seksual, karena islam memandang harusnya ada tiga pilar untuk mewujudkan nya:
Pertama adalah ketakwaan individu, sehingga akan mendorong setiap individu senantiasa terikat dengan aturan islam. Segala Aktivitas nya bersandar kan dengan tolak ukur islam, halal atau haram. Sehingga proses berfikir selalu menjadi acuan sebelum bertindak. Alhasil senantiasa terjaga dari perbuatan maksiat dan pelanggaran hukum syariat.
Kedua, kontrol masyarakat juga ikut andil terciptanya generasi yg berkualitas, karena akan menguatkan dan menjaga ketakwaan yang sudah dilakukan oleh individu dan juga keluarga. Kontrol ini sangat penting karena untuk mengontrol dan mencegah terjadinya tindak kriminal yang dilakukan oleh generasi kita. Adanya Aktivitas dakwah ditengah tengah masyarakat akan senantiasa mengingatkan masyarakat, sehingga tindakan kriminal dan kemaksiatan bisa diminimalisir.
Ketiga, pilar yang sangat penting dan harus ada yaitu peran negara.
Negara wajib menjaga dan menjamin kehidupan yang aman dari berbagai aktivitas,kekerasan kemaksiatan, termasuk perundungan. Yaitu dengan menegakkan syariat islam diseluruh aspek kehidupan. Termasuk didalamnya sistem pendidikan islam dengan kurikulum berbasis akidah islam, sehingga mampu menghasilkan anak didik berkpribadian islam, sesuai dengan tujuan pendidikan didalam islam, sehingga islam Rahmat lil alamin bisa terwujud. Termasuk negara sebagai pelaku, dari pencegah dan penebus atas segala aktivitas pelanggaran terhadap hukum syarak.
Itu lah sistem islam yang dirindukan keberadaan nya, semoga sistem yang rusak dan merusak yaitu sistem Kapitalis Sekuler segera tumbang dan digantikan dengan Sistem Islam yang mana penerapan nya secara kaffah bisa menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Wallahuàlam bisshowab