| 365 Views
Bullying dalam Pandangan Islam

Oleh : Sayyidah Nafisah
Bully, istilah ini sangat populer seiring dengan berkembangnya teknologi. Kini bully tidak lagi hanya di dunia nyata tapi juga kian marak di dunia maya. Dan arti bullying dalam Wikipedia yaitu penindasan, menggunakan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk mengintimidasi orang lain. Perilaku bullying dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik.
Perilaku bullying yang makim meresahkan, apalagi ini kebanyakan terjadi di lingkungan sekolah. Dimana sekolah seharusnya menjadi tempat menimba ilmu, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Ya, beginilah jika sistem Pendidikan sekuler yang diterapkan dimana memisahkan ajaran agama dalam proses mendidik siswa di sekolah. Dan materi agama yang siswa pelajari di sekolah itu hanya seputar ibadah ritual saja padahal Islam itu sempurna bahkan mengatur seluruh urusan manusia dan bangun tidur sampai bangun negara.
Tidak herankan jika output Pendidikan sekuler melahirkan generasi yang “barbar”, generasi yang individualis dan liberal yang menganggap perilaku bullying sebagai bagian dari kebebasan berpendapat, berekspresi dan bertingkah laku. Padahal Islam agama yang sempurna yang mengatur persoalan bully ini. Rasulullah SAW bersabda : “Abu Musa r.a. berkata ‘mereka (para sahabat) bertanya, wahai Rasulullah, Islam manakah yang lebih utama?’ Beliau menjawab: ‘Orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari lidah dan tangannya’.” (HR. Bukhari)
Dan kita tidak layak disebut muslim sejati kalau kita masih sering menjadikan saudara muslim kita yang lain celaka akibat keburukan lisan dan tangan kita. Dan bukan pula muslim yang baik jika ia tidak mau menyelamatkan muslim yang lain dengan kebaikan lisan dan tangannya yang menimpa mereka. Allah berfirman: “hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al Ahzab : 70-71)
Bullying sangat dilarang dalam Islam karena sangat merugikan orang lain. Sebagaimana dalam Al Qur’an surah Al Hujurat ayat 11: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Selain itu, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam hal mendidik anak, khususnya Ibu. Banyak ibu yang terjun ke ranah publik sebagai wanita karir yang berlepas diri dalam mendidik anaknya dan menyerahkan penanaman aqidah anak ke sekolah yang serba sekuler ini. Belum lagi peran media yang cukup besar dalam menampilkan tontonan yang tidak berisikan tuntunan, game yang mengandung kekerasan, film yang menampilkan adegan bullying terhadap lawannya, dan lain sebagainya.
Untuk itu, dibutuhkan peran keluarga, masyarakat dan terlebih lagi peran negara dalam mengatasi permasalahan ini. Dimana negara yang menerapkan Islam kaffah dalam seluruh kehidupan, selain dari memberikan Pendidikan berkualitas secara gratis, juga memberikan tontonan dan tayangan yang mendidik untuk generasi serta menangkal segala jenis tayangan yang merusak aqidah umat. Wallahu ‘alam