| 164 Views
Buah Pahit Dalam Sistem Kufur, "Moderasi Beragama Toleransi Yang Kebablasan"

Oleh : Kiki Puspita
Setiap akhir tahun, umat Islam selalu di hadapkan pada argumen toleransi, lebih tepatnya toleransi yang kebablasan. Modrenisasi beragama selalu menyebarkan pemikirannya dengan tujuan agar ide mereka ini mudah di terima oleh umat Islam.seolah-olah sesuai dengan Islam padahal konsep moderasi beragama sangat bertentangan dengan Islam, Terlebih lagi propaganda moderasi beragama semakin masif dan nampak nyata upaya pengaburan dengan dalih toleransi beragama dan menghormati agama orang lain.
JAKARTA, radarsampit.jawapos.com – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan antarumat beragama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
”Kita harus memelihara hubungan baik sebagai warga bangsa yang hidup dalam keberagaman," ungkap Nasaruddin.
Ia juga menekankan pentingnya saling mendukung dan menghormati dalam merayakan hari besar keagamaan masing-masing.
Segala bentuk ucapan selamat apalagi mengikuti perayaan hari besar orang kafir adalah haram.Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Ahl adz-Dzimmah,1/441," Adapun memberi ucapan selamat pada syiar-syiar kekufuran yang khusus bagi kafir adalah sesuatu yang di haramkan berdasarkan ijmak (kesepakatan) para ulama. mengucapankan selamat hari raya kepada orang kafir sama halnya dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada patung salib. Berdasarkan hal tersebut jelaslah bahwa kaum muslim dilarang ikut dalam gereja, termasuk mengucapakan selamat Natal karena tidak langsung ucapan itu mengandung makna harapan Kesejahteraan dan keberuntungan untuk kaum Kristiani.
Kita harusnya sudah memahami bahwa agama yang di ridhai Allah hanyalah Islam.Dengan demikian yang seharusnya kita seruhkan kepada mereka adalah agar mereka bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah Swt.
Permasalahan ini sungguh merupakan masalah yang sering di bahas setiap akhir tahun. Bahkan terus berkembang karena makin masifnya prolaganda moderasi beragama kedalam umat Islam. Tujuan mereka adalah agar ide-ide mereka mudah di terima oleh umat Islam. padahal konsep moderasi beragama sangat bertentangan dengan Islam.hal ini tampak jelas dari ide dasar mereka yang menyatakan bahwa semua agama adalah sama.
Permaslahan ini adalah buah dari sistem kufur saat ini. Dimana peran negara tidak mampu dalam menjaga akidah umat. Berbeda dalam sistem Islam yang memberikan aturan dan ketentuan yang sangat lengkap dan sempurna, termasuk dalam berbagai hal yang berkaitan dengan toleransi. Islam tidak perna mengakui kebenaran Agama dan kenyakinan selain Islam adalah kekufuran.
Dalam Islam tidak ada toleransi dalam perkara-perkara yang ditetapkan oleh dalil-dalil qath'i, baik menyangkut masalah akidah maupun hukum syariat. Islam tidak perna menoleransi kenyakinan yang bertentangan dengan pokok-pokok akidah Islam seperti ateisme, politeisme dan pluralisme.
Islam tidak melarang kaum muslim untuk berinteraksi dengan orang kafir dalam perkara jual-beli, kerja sama dalam bisnis dan hidup bertetangga.
Sesungguhnya telah sangat jelas bahwa memberi ucapan selamat Natal dan tahun baru kepada penganut agama nasrani, ikut merayakan perayaan mereka dengan alasan untuk menghormati ajaran agama lain atau toleransi, merupakan racun yang sengaja dihembuskan oleh para pengusung moderasi beragama agar ide yang mereka tawarkan dapat diterima oleh umat Islam.
Ini semua merupakan toleransi kebablasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk semakin menjauhkan umat Islam dari ajaran Islam yang lurus. Sudah seharusnya umat Islam waspada dari berbagai pihak yang hendak mengaburkan pemahaman Islam yang benar.
Wallahu a’lam bi ash-shawâb.