| 201 Views
Benarkah Bekasi Adalah Kota Terkaya di JABAR ?

Oleh : Karnili
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Regional Domestik Bruto (PDRB), kota Bekasi pada kuarta kedua tahun 2024 sebesar Rp 279 trilyun, menjadi yang terbesar menyalip kota Bandung sebagai ibukota propinsi Jawa Barat, dengan PDRB sebesar Rp 221 trilyun. Sebagai catatan pada tahun 2023, kota Bekasi ada empat lapangan usaha yang menyumbang PDRB terbesar yaitu :
1. Sektor industri dengan pengolahan sebesar 33,67%.
2. Perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 20,87%.
3. Transportasi serta pergudangan sebesar 12,12%.
4. Kontruksi sebesar Rp10,84%.
Dominasi industri, perdagangan dan jasa, menggambarkan kota Bekasi sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang maju, di tambah mendapat keuntungan dari letak geografisnya yang langsung berbatasan dengan Jakarta. Karena aktivitas sehari-hari sebagian masyarakat di Jakarta, tentu akan memilih tinggal di kota-kota sekitaran Jakarta, termasuk Bekasi. Selain itu banyaknya karyawan-karyawan perusahaan, memicu daya saing yang ketat, termasuk konsumsi rumah tangga juga menjadi salah satu penopang perekonomian kota Bekasi. Sebab besarnya nilai konsumsi rumah tangga bisa memungkinkan menjadi sentimen positif perekonomian dan dapat menjadikan naiknya pertumbuhan ekonomi.
Tapi sayangnya dibalik kebanggaan sebagai kota terkaya, faktanya Bekasi menyimpan banyak permasalahan yang tak kunjung terselesaikan. Mirisnya masyarakat harus menukarnya dengan biaya hidup yang setiap harinya semakin mahal. Bekasi pernah menjadi kota ke-2 dengan biaya hidup termahal di negeri ini. Belum lagi permasalahan kriminal yang memiliki catatan angka tinggi. Kota patriot ini sempat menjadi peringkat pertama se-Jawa Barat untuk permasalahan kriminalitas. Polres Metro Bekasi kota mencatat ada 37 titik rawan kejahatan jalanan yang tersebar di wilayah kota Bekasi. Maraknya aksi begal, peredaran narkoba yang merajalela, pesta miras, tawuran antar pelajar, geng motor, hingga berbagai macam kasus pencurian.
Belum lagi problem sosial yang tak ada habisnya seperti, permasalahan bunuh diri, entah itu dipicu dari permasalahan ekonomi atau tekanan kejiwaan, kasus perceraian, kasus KDRT yang meningkat, kasus kekerasan pada anak, kasus seks bebas hingga aborsi, kasus pembuangan bayi, hingga pinjol yang menyebabkan rusaknya tatanan rumah tangga dan keluarga.
Selain itu ada juga permasalahan dari sisi lingkungan yang sampai saat ini belum teratasi seperti, krisis air bersih, kualitas udara yang semakin memburuk akibat polusi udara kendaraan, pembuangan limbah industri yang mencemari sungai, hingga gunungan sampah yang menumpuk. Semua itu akibat hasil dari pembangunan kota yang bernafaskan ideologi sekuler kapitalis yang hanya bertujuan untuk meraup keuntungan fisik atau materi yang sebesar-besarnya tanpa memperdulikan aspek lingkungan, moralitas, ataupun kepribadian masyarakatnya.
Begitu banyak problematika masyarakat hari ini jika di lihat dari segala sisi. Dan kita bisa tarik akar pemasalahannya yaitu tidak lain dan tidak bukan, karena menjauhkan agama dari kehidupan (sekulerisme). Sudah semestinya pemerintah sadar bahwa hanya berfokus pada pencapaian pembangunan secara fisik saja tak sebanding dengan realitas kehidupan masyarakat yang ada. Sedangkan negara abai terhadap tanggungjawabnya sebagai pengurus umat, termasuk menjamin kesejahteraan rakyatnya hingga membentuk kepribadian Islam dalam masyarakat. Seharusnya negara sebagai sarana utama dalam mengatur segala lini kehidupan masyarakat, bersinergi dalam memberikan aturan terbaik untuk diterapkan, mengontrol apapun yang mempengaruhi pola pikir dan pola sikap masyarakat, hingga menjaga lingkup keluarga tiap warga negaranya, yang mana keluarga adalah penopang pertama pendidikan para generasi.
Persoalan yang ada di tengah-tengah umat harus dikembalikan kepada tatanan Islam, yang memiliki aturan terbaik dan lengkap, sehingga mampu mengatasi segala problematika kehidupan. Tentu sebagai seorang muslim, kita ingin akar dari semua permasalahan ini selesai secara tuntas dengan diterapkannya ketentuan-ketentuan yang di berikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dengan diterapkannya syari'at Islam di setiap lini kehidupan, maka akan membawa kebaikan dan keberkahan bagi keluarga, masyarakat, negara, bahkan seluruh dunia.
Wallahu A'lam bish shawab.