| 258 Views

Bagaimana Mengatasi Inner Child yang Terluka ?

Oleh : Priha Rohani  
Ibu rumah tangga dan Jamaah Majlis Ta' lim Khairunnisa Karawang

Sering sekali beberapa anak terluka berkarakter Keras karena salahnya pola asuh dari orang tua. Dampaknya begitu nyata untuk psikologis anak-anak  maka dari itu pentingnya peran orang tua bagi anak adalah sebagai tameng terdepan untuk masa depan yang cerah dan gemilang.

Luka Inner Child adalah trauma di masa kecil yang harus diselesaikan sekarang terlebih kalau kamu sudah mempunyai anak.

Maka harus terputuslah rantai toxic didikan orang tua terdahulu jangan sampai ada korban selanjutnya setelah kamu.

Dampak inner childa terluka tidak selesai akan terus berkecambuk dengan emosi di masa lalu, menyakiti diri sendiri, menyalahkan diri sendiri.

Dan merasa tidak percaya diri, tidak berani melangkah lebih maju dan trauma mendalam. Hal ini terjadi karena luka di masa lalu tidak terselesaikan.

Faktor pemicu munculnya  inner child pada seseorang itu adalah dari kekerasan verbal maupun nonverbal, Sehingga dari kejadian-kejadian tersebut memberikan sebuah luka yang terpendam lama, membekas di dalam jiwanya. 
 
Dampak negatif yang akan terjadi diantaranya mempengaruhi cara seseorang bersosialisasi di lingkungan sekitarnya dan cara ia mengendalikan emosi pada diri.

Terlebih lagi ketika seseorang sudah memiliki seorang anak dan luka batinnya belum terselesaikan.

Maka itu bisa saja  ketika tidak bisa mengendalikan  emosi pada diri bisa  meluapkan emosi pada anak dan rantai itu akan terus menyambung kalo tidak diputuskan secepat mungkin.

Luka inner child pada anak adalah ketidaktepatan Parenting orangtua  dimasa lalu, apalagi tidak diajarkan  bersandar pada agama Sejak dini.

Dalam Islam semuanya diatur baik itu kehidupan  bersosial, ekonomi, ibadah termasuk  dalam mendidik anak.

Parenting Islam yang seharusnya menjadi solusi orngtua yang abai terhadap tumbuh kembang anak, sehingga anak menjadi hilang arah bagai mendayung perahu tanpa tujuan.

Rasulullah pun mengatakan bahwa mendidikan anak lebih baik dari sodaqoh.

Sebagaimana Rasulullah Shallahu Alaihi bersabda 
Dalam haditsnya.

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {لِأنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ


Artinya: Nabi SAW bersabda, “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha.” (HR At-Tirmidzi).

Bagaimana menyembuhkan luka batin itu?
 
Untuk kamu yang mengalami hal ini  yuk simak beberapa tips di bawah ini:

  1. Menerima ketetapan Allah, bahwa semua yg terjadi adalah  kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala,  sebagimana rukun iman yang ke enam

    "Keimanan itu ialah engkau akan percaya (beriman) pada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhirat, dan engkau akan percaya kepada takdir baik dan buruk dari padanya. ” (HR Muslim).

    Dan itu bukan kuasa kita untuk memilih dimana kita dilahirkan, di keluarga yang seperti apa, 
    karena sebaik-baiknya seorang mukmin atau mukminah adalah menerima setiap qhada Allah.

  2. Memperbanyak dzikrullah dan melibatkan Allah dalam hal apapun berdoa terus dan diulang-ulang, agar kita bisa memaafkan semua apa yang orang tua kita lakukan terhadap kita. Karena bagaimanapun mereka memperlakukan kita dimasa lalu biarkan jadi urusan mereka dengan Allah. Kita selaku anak tugasnya hanya berbakti pada orang tua.

  3. Memahami dan menjadikan pembelajaran Kedepannya, bahwa kita harus memutuskan rantai  parenting toxic cukup di kamu saja jangan sampai berakar pada anak-anak dikemudian hari.
  4. memaafkan kesalahan orangtua meski itu sulit namun balik lagi pada poin pertama dan ingatlah jasa-jasa mereka kepada kita.

Itulah tipsnya semoga kita bisa selalu menerima dan memafkan setiap yang terjadi pada kehidupan kita. Bahwa segala sesuatu yang terjadi atas kehendak Allah. Mengobati rasa sakit dengan sesuai ajaran Islam agar tidak ada dendam pada hati kita. Waalahualam bii ashawaab


Share this article via

91 Shares

0 Comment