| 100 Views
Arogansi Pemimpin Melahirkan Malapetaka

Oleh : Rhany
Relawan Opini Andoolo Konawe Selatan
Kesombongan penguasa sudah biasa dilakukan dan diperlihatkan. Mungkin merasa berkuasa kali yah, jadi serasa dunia dan seisinya sudah digenggamnya. Padahal dibalik itu semua ada yang lebih berkuasa di bumi dan di langit. Berteriak dengan penuh jumawa seakan-akan dunia akan tunduk kepadanya, itulah sikap penguasa hari ini.
Seperti yang dilakukan oleh Donalt Trump selaku presiden terpilih Amerika Serikat. Dikutip oleh CNN Indonesia, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengultimatum milisi Hamas Palestina untuk segera membebaskan seluruh sandera sebelum ia dilantik 20 Januari mendatang. Bahkan dia mengancam Neraka di timur Tengah akan dilancarkannya (9/1/2025).
TRIBUNNEWS.COM, Kebakaran bersejarah terus melanda wilayah Los Angeles di California, menyebabkan banyak orang mengungsi dan menimbulkan kerusakan yang meluas dari laut hingga pegunungan, termasuk di wilayah pemukiman. Mengomentari berita tentang kebakaran hutan, milisi yang didukung Iran di Irak merayakan insiden tersebut dengan menggunakan tagar #America is Burning. (10/1/2024).
Dengan penuh kesombongan terucap kata-kata Neraka akan dipenuhi di negeri gaza. Melihat dan merasa bahwa negaranya merupakan adidaya dunia, dimana seluruh negara lain ada digenggamnya dan takkan ada yang berani meluluh lantakan negara yang dibangun dengan penuh kemewahan.
Padahal dia lupa bahwa negaranya berpijak di bumi, di mana bumi ini ada yang menciptakan. Ini serupa apa yang dikatakan pada tahun 2019 penguasa China Jinping bahwa tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan negara China. Lalu beberapa waktu timbulah covid-19 yang menghebohkan seluruh dunia, sampai-sampai beberapa tahun aktivitas terhenti.
Kebakaran tersebut juga banyak dikaitkan dengan ucapan yang ingin meratakan gaza sebagai tempat Neraka. Tentu opini terus berkembang luas bukan hanya di negara muslim tapi di seluruh negara yang bukan muslim.
Mereka berasumsi sebagai balasan dan menghubungkan perilaku negara AS yang terus menerus menyokong dana bantuan ke I5ra3l untuk memborbrdir gaza dan melakukan genosida. Bukan hanya itu banyak juga yang mengaitkan budaya hidup di sana yang cenderung lebih bebas. Hidup glamor merupakan surga dunia yang terus dipertontonkan.
Inilah adanya arogansi pemimpin yang tak beriman dan ujungnya harus ditanggung oleh rakyatnya akibat perkataan dan perbuatannya. Ini menunjukkan ada zat yang lebih berkuasa dibanding penguasa dunia itu sendiri.
Kesesatan pemimpin akan melahirkan di bawah rakyat yang ikut tersesat, apalagi jika standar pemimpin dalam demokrasi hari ini jauh dari kebaikan justru banyak melahirkan penyimpangan baik perilaku maupun kebijakan.
Sebaliknya pemimpin yang lurus akan melahirkan rakyat yang lurus pula, apalagi jika pemimpin tersebut di bawah sistem Islam yang notabenenya berada pada lingkungan yang baik. Kontrol sistem sangat berpengaruh membentuk kepribadian pemimpin.
Sebagaimana yang pernah terjadi di zaman Rasulullah ketika mengirim kepada Romawi raja Heraclius dan Rasulullah mengingatkan jika tidak menerima Islam maka seluruh dosa rakyatnya akan ditanggung olehnya.
Maka dalam negara Islam sangat memperhatikan pemimpin dan kepemimpinan, sebab bukan hanya pemimpin tapi dengan apa dia akan memimpin, tentu standarnya Qur'an dan Sunnah. Wallahu a'lam bishowab